Jadi begini, gimana ya aku mendeskripsikan nya dan tentang kehidupannya.
Ini bukan tentang seseorang di dunia nyata, ini cuman tentang seseorang yang sedang aku khayalkan untuk aku buat short story di wattpad ku.Baik... Akan ku coba sebisa nya ya.
Namanya zaki, ya sebut saja begitu.
Namanya pasaran, tapi tidak dengan muka dan kepribadian nya, dia uniq sekali, seenggak nya untuk beberapa orang yang mengenal nya. Oh enggak, maksud ku banyak orang yang mengenal zaki koq, kan dia manusia unik yang di sayangi banyak orang, oh enggak juga! Ada bebrapa yang sirik sama zaki, karena zaki banyak di sayangi orang-orang meski dia nyebelin.Zaki hari ini bantuin ibunya beres beres rumah.
Rumah nya berantakan sekali setelah kemarin banyak sanak sodara yang menginap di rumah nya, dan jangan lupakan sepupu sepupu nya yang masih kecil cimit cimit imut berbadan peri tapi berkepribadian iblis itu.Rumah nya zaki bak rumah yang habis di jadikan tempat tauran oleh anak anak SMA, berantakan banget.
"Bunda, beres beres nya udah kan?, zaki mau main nih!. " Dengan nada manja yang agak gimana gitu.
See? Zaki merengek sama bunda nya hanya untuk minta izin buat main sama teman teman nya. Padahal zaki sudah gede dan hanya tinggal bilang sama bundanya dengan penuh wibawa dan khas remaja biasa pada umumnya buat minta izin.
Kadang bundanya suka pusing sendiri sama anak ini.
Zaki seolah menolak untuk tumbuh seperti remaja pada umumnya. Menurut bundanya sih begitu.Eh.... Enggak deng. Bundanya ingat waktu itu memang zaki sendiri yang mengoarkan di depan kakak laki lakinya, ayah beserta ibu bahwa dia menolak untuk dewasa.
Menurut zaki dewasa itu, menyebalkan!Ah sudahkah.
Untung muka zaki memang imut macam bocah TK.
Badan zaki itu kurus,pake kacamata minus vintage retro,yang atasnya melengkung, bawah nya setengah bulat. Menutupi hampir seluruh pipinya. Tapi imuuuuuut banget di lihatnya, badannya putih mulus.
Saya aja iri!.Semua orang setuju itu kok.
Readers tinggal bilang saja" iya"!.Back to story...
"Bunda izinin ko, tapi pulangnya jangan sore sore ya, jam 4 sudah sampai rumah. Mengerti! "
"Iya Bunda, makasih. Eh Bunda uang jajan nya? "
Bunda mengeluarkan uang pecahan sepuluh ribu 2 lembar dan diberi kepada zaki
"Cukup? "
"Enough Bunda, maksih. Zaki pamit
Assalamu'alaikum"Zaki pergi ke lantai bawah dan melenggang pergi keluar rumah begitu saja
"Waalaikumsalam"
Bundanya geleng geleng kepala saja lihat tingkah anak bungsu nya itu.
Tapi Bunda bersyukur untuk saat ini anak nya itu bertingkah seperti bocah SD, di banding teman sebaya zaki yang asik nongkrong, melakukan kenakalan remaja zaki milih main sama bocah atau main PS sama radit, anak tetangga se usia zaki yang memang kalo kata temen2 arisan bundanya sih anak "nolep/nolife".Zaki melangkah riang gembira di trotoar jalan, zaki mau cari tukang es doger dan tukang cilok langganan nya yang biasa mangkal di depan SD nya dulu, dan itu harus lewat jalanan besar.
Zaky melangkah cantik loncat loncat kek monyet di trotoar sambil nyanyi nyanyi lagunya sia ft zayn malik
Dusk Till down"Baby I'm right here
I'll be right here from dusk till down, I'll be wait here from dusk till down...
Lalalalalalala lala la lalla"
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDOM PARA HOMO-NGERS
RandomOk, cerita yang Keronco Dakocan udah aku hapus, why?, karena udah gak ada feel aja, males ngelanjutin. ngehe emg gue tuh, tapi hari ini, gue ngetik cerita baru, cerita homo tapi random, i mean kek short story gitu sih. kenapa?, jadi gini sebener...