[ Huang Renjun ]
❝ If you think I'm gonna comeback I WON'T.❞
Aku menatapmu berkumpul bersama kawan-kawanmu. Kau memainkan rambutmu dan temanmu melontarkan candaan yang tak bisa kudengar. Tawamu terlihat kau paksa. Aku tidak tahu mengapa kamu memilih kumpulan teman seperti mereka. Apa karena mereka mendekatimu karena kau cantik? Iya memang kau cantik. Atau kamu yang mendekati mereka karena mereka terkenal nan keren?
Dan kau tahu? I like you.
Ah... salah. I liked you. Sekarang sudah tidak lagi.
Kau itu penyesalanku. Aku menyesal memperjuangkanmu namun akhirnya kamu membuang diriku. Aku lebih kecewa lagi saat sadar bahwa kau tidak bisa mengembalikan waktuku yang kugunakan untukmu.
"Lo tau kan ada klub DNYL yang dibentuk Kak Harvey?" Tanya salah satu temanmu ketika aku melintas.
"Klub nggak guna," ucapmu.
Asal kau tahu... aku mengikuti klub itu dan aku jauh lebih produktif dari sebelumnya. Karena kami tidak membahas cinta.
Aku mempercepat langkah kakiku ingin segera pulang dan tidak mempedulikanmu lagi. Toh, aku sudah masuk DNYL. Untuk apa memikirkan perempuan sepertimu?
Ah, hujan.
Pantas saja bau petrikor dari tadi tercium oleh hidungku. Bau petrikor ini segar, seperti rupa mawar merah muda yang tergeletak di selasar gedung. Aku tidak tahu itu milik siapa sebelumnya, mungkin ia ditolak atau patah hati.
"Enjun," aku menoleh dan mendapatimu di sampingku. Masih menyebutku dengan panggilan kesayanganmu sebelumnya dan bertingkah bak cewek manis—sebenarnya kau memang manis.
"Apa?" Tanyaku.
"Kamu nggak ikut DNYL itu kan?"
Sepertinya kamu menyadari sesuatu ya? Apa aku terlihat terlalu buruk di matamu saat kau memutuskanku? Jangan bercanda aku ini tegar—
"Kamu nangis waktu aku putusin... kata Haechan."
Aku tarik kata-kataku.
Haechan sialan.
"Aku takut kamu udah nggak peduli soal cinta," ujarmu ikut menatap hujan.
"Di dunia ini banyak macam cinta, bukan cuma cinta romantis doang," jawabku.
"Oh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Indah Bagaikan Candu | NCT & WayV
RandomSekumpulan cerita 'halu' para lelaki kesukaanmu.