Matahari sudah menyapa bumi, burung sudah bersenandung dengan kicauannya, sedangkan Antares masih bersama dengan kasur empuknya.
"Assalamualaikum Antares bangun nasi goreng dan susu udah di sampingmu menanti untuk di santap dengan mulutmu yang masih bau, karena gigimu belum bertemu dengan odol dan sikat gigi"
Suara alarm yang sengaja di buat Antares dengan suara nya sendiri, bukan apa apa ia hanya ingin saat bangun tidur langsung memikirkan nasi goreng dan susu, setelah itu langsung ingat untuk menggosok gigi dulu.
"Aaahhh selamat pagi dunia, apakah gue melewatkan sesuatu? Oh iya waalaikumsalam alarm"
Antares mulai bermonolog sambil mengucek ngucek matanya, dalam otaknya sudah bersemayam pikiran nasi goreng dan susu di sampingnya.
Setelah selesai memikirkan nasi goreng dan susu, ia langsung bergegas menggosok giginya ke kamar mandi.
"Sekarang jam berapa?"
Setelah selesai menggosok gigi, Ia melihat jam dinding kesayangan nya dengan ragu, ia takut waktu sudah menunjukan pukul 07.30 yang berarti ia akan telat masuk sekolah.
Ia menutup matanya sambil berjalan ke arah jam dinding, dan bersiap siap mengetahui pukul berapa sekarang.
Matanya pelan pelan terbuka,
Dan, ya sekarang bahkan sudah menunjukan pukul 07.45
15 menit lagi bel sekolah akan berbunyi
"Aaaaaaaa gue telat!!!! Aduh gila!"
Ia langsung berlari menuju lemari dan menggunakan seragam sekolah
"Eh gue lupa, gue kan belum mandi"
Ia berlari menuju kamar mandi,
"Ah elah harus di buka lagi dong bajunya, mmm.. Mandi jangan ya"
Ia berfikir, bertanya pada dirinya sendiri apakah ia perlu mandi atau tidak. Tak lama kemudian ia menemukan jawaban nya
"Yash! Gausah mandi!"
••
"Nak kay ayo udah telat ini"
Seorang lelaki yang sudah berusia setengah abad ini sedang berbicara dengan seorang anak SMA yang malas untuk pergi ke sekolah yaitu skyfa
"Iya pa"
Skyfa masuk ke dalam mobil, sebenarnya mobil ini terlalu luas jika hanya digunakan untuk mengantar jemput skyfa, tapi mau bagaimana lagi ini adalah bentuk kasih sayang ibu skyfa pada skyfa.
"Nak, kay nanti mau bapa jemput jam berapa?"
Skyfa sebenarnya sudah berulang kali menolak untuk di jemput setiap ia akan pulang kerumah, dalam pikirannya untuk apa ia di beri uang yang cukup banyak setiap bulannya jika setiap hari ia di antar jemput oleh supir kesayangan ibunya.
"Kalau ga di jemput gimana pa?"
Dengan hati hati, ia menjawab pertanyaan sang sopir kesayangan ibunya
"Aduh, jangan dong nak kay nanti saya bisa kena marah sama ibu"
Ibu yang di maksud pak sopir adalah ibunya kay.
Skyfa tak kehilangan akal untuk terus membujuk pak sopir
"Ayolah pa, masa bapa ga pernah gitu ngerasain jadi remaja yang pengen bebas pulang bareng bareng sama temen temen nya"
Skyfa mulai memasang raut wajah memohonnya dan nada bicaranya yang 'di lebay lebaykan'
Pak sopir mulai merasa kasihan dan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Meredam Lebam
Teen FictionKetika lekaki dengan segala kehilangan nya dipertemukan dengan wanita dengan segala keunikannya. "Aku kira kamu serpihan fatamorgana, yang datang untuk memperbaiki hidupku" -Skyfa "Aku nyata untuk mu" -Antares Mereka dipertemukan untuk bersua, sali...