Prolog

2 1 0
                                    


      Rintik rintik air hujan mulai turun membasahi jalanan,tampak seseorang sedang berlari menghindari setiap tetes air yang di jatuh ketanah.

Jalanan tampak sepi tetapi tidak memutuskan tekat gadis yang dari tadi berlari menghindari riak air hujan yg semakin lama kian menderas.

Dengan di dampingi tekat kuat,ia menyusuri jalanan melawan derasnya hujan agar dapat tepat waktu sampai rumah sakit yang ada di dalam pesan sebelumnya.

Sebelum itu ia berniat berhenti di persimpangan jalan membeli beberapa makanan untuk dibawa kerumah sakit menjenguk ayahnya yang baru beberapa hari dirawat inap.

Ya ayahnya di rawat di rumah sakit sejak kemarin,hanya saja ia baru di beri tahu sore tadi sepulang  bekerja hingga membuat nya tak sampat pulang ke kostan sekedar berganti pakaian.

Dengan di rudung kecemasan ia cepat cepat bergegas meninggalkan warung yang tadi sempat disinggahinya agar sampai ke rumah sakit tidak terlalu malam karna takut ayahnya sudah beristirahat.

***


Sesampainya di rumah sakit yang tampak sepi hanya ada beberapa perawat yg bersif malam menatap nya dengan tatapan aneh, karna pakaian nya yang sudah basah kuyup akibat diguyur hujan waktu berjalan menuju rumah sakit tersebut.

Seolah tak peduli dengan tatapan para perawat ia langsung berjalan ke ruangan ayah nya yg telah di beritahu oleh seorang suster yg ia temui di koridor rumah sakit itu.

Saat memasuki pintu ia melihat ayahnya sedang memejamkan matanya yang tengah berbaring di bankar rumah sakit yang tak terlalu besar hanya cukup untuk satu orang.

Mendengar pintu di buka ayahnya langsung membuka mata dan mendapati putrinya tengah berlari berhambur kepelukan nya yang di sambut senyuman hangat kepada putri tercintanya tersebut.

"Ayah kenapa bisa sampe sakit kaya gini,aku khawatir tau." Rajuknya kepada sang ayah.

"Ayah ga papa sayang,ayah cuma kelelahan aja. Besok juga udah sembuh kok." Balas ayahnya.

"Tapi kan sama aja,ayah tuh ga boleh terlalu capek. Kan udah aku bilang ayah ga usah kerja lagi aja,biar aku yg kerja." Sambungnya.

"Iya ayah tu bosen dirumah aja ga ada kerjaan,makanya ayah kerjaa dari pada dirumah cuman diem aja." Bela ayah nya.

"Tapi kan ayah bisa jalan jalan kalo ayah bosan,klo ayah kerja ntar ayah sakit lagi." Ucapnya tak mau kalah.

"Oh iya ayah udah makan belum? Obatnya juga udah di minum belum jangan sampe lupa yah." Sambungnya lagi.

"Sudah kok tadi suster yang anteri obat sama makanannya. Ayah cuma pengen istirahat ,kamu pulang aja ga papa biar ayah sendirian nanti juga ada perawat yg jagain ayah. Ganti baju kamu juga,tuh basah kaya gitu ntar kamu sakit truss siapa yg bakal jagain ayah klo kamu sakit." Gurau ayahnya.

"Iya iya,ayah istirahat yaa biar cepet sembuh. Tasya mau pulang dulu,besok sebelum berangkat kerja tasya bakal sempetin kesini buat jengukin ayah lagi." Katanya.

"Iya,yaudah kamu hati-hati di jalan,jangan lupa makan juga. Kamu itu jangan terlalu keras bekerja,ayah ga mau kamu sampe sakit kaya ayah gini." Kata ayahnya dengan tatapan senduh.

"Enggk kok yah aku ga papa,ya udah aku pulang dulu,cepet sembuh ya yah." Pamitnya

Tasya keluar dari ruang ayahnya dengan tatapan lelah,sebelum itu ia merogoh saku celananya mengambil ponsel memesan taksi online.
Sembari menunggu taksi pesanan nya datang,ia berniat menelpon dina teman ditempatnya bekerja untuk mengabarinya agar tidak mencemaskan diri nya karna tadi ia tidak berpamitan terlebih dahulu kepada temannya itu.

"Hallo din."

"Iya tasy kenapa? Kamu tadi sore kemana aku cariin kok ga ada."
Jawabnya dengan nada cemas

"Maaf ya buat kamu cemas. Itu aku kerumah sakit,ayah ku masuk rumah sakit kemarin,jadi aku langsung kerumah sakit." Jawabnya dengan bersalah.

"Iya gapapa,emang om edward sakit apa? Kok mendadak gitu"

"Biasa kelelahan. Udah dulu ya taksi pesanan ku udah datang,sampai ketemu besok din bye" sambil melambaikan tangan pada taksi tersebut agar mengetahui keberadaan nya,ia bergegas menaiki taksi itu.

"Iya hati-hati bye"

-------

Selama di perjalanan tasya hanya melihat keluar jendela dengan tatapan kosong,ntah apa yang dipikirakan nya.

Sambil memijit pangkal hidungnya akibat pusing dengan pekerjaan dan kegiatan nya yg menumpuk hari ini.
Tak terasa taksi tersebut sudah berhenti di depan kosant sederhananya,tak lupa juga membayar argo kepada supir taksi tersebut dan mengucapkan terimakasih.

Sampai di flat nya ia langsung menuju kamar mandi membersihkan diri dan mengganti pakaian nya dengan pakaian hangat yang ada di lemari kamarnya.

Tasya berjalan menuju dapur membuka kulkas melihat beberapa sisa bahan makanan yg masih bisa di masak untuk makan malam nya sendiri.
Hanya tersisa beberapa butir telur akibat terlalu sibuknya bekerja sampai ia lupa belanja kebutuhan dapurnya sendiri. Tasya pun hanya memasak satu porsi omlet untuk diri nya sendiri dan langsung mencuci peralatan makannya setelah selesai. Ia pun langsung menuju kamar untuk mengistirahatkan dirinya di balik selimut hangatnya.

"Huhh melelahkan,,,smoga bsok lebih baik dari hari ini,,,slmat malam dunia."gumamnya nya lirih sebelum benar benar terlelap







*
*
*
*







Hi akhirnyaa bisaa nulis lagi setelah sekian lama hiatus
Smoga suka yaaa
Happy reading!
Jgn lupa vote and komen!

Struggle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang