BAB 2

2 0 0
                                    

Setelah rapi dengan setelan kerjanya,di balut kemeja putih yang di lapisi kardigan rajut tanpa lengan dengan bawahan rok selutut dan sepatu pansus, misya menyampirkan tas selempang kecil miliknya dan tidak lupa berkaca untuk memastikan penampilan nya yang sudah rapi,ia pun mengambil kunci di atas meja lalu mengunci pintu rumah dari luar agar aman selagi ia tinggal bekerja.

Misya berjalan menyusuri lorong rumahnya yang tidak jauh dari jalan raya sedikit cepat, agar tidak ketinggalan bus pagi ini, karna ia sedikit terlambat bangun dari biasanya hingga membuat ia sedikit terburu buru.

Sesampai di pinggir jalan raya, Misya melihat jam kecil melingkar  manis di pergelangan tangan nya yang sudah menunjukan pukul 7, tetapi bus pagi terakhir itu belum datang juga. Mau tidak mau ia pun memanggil tukang ojek di perempatan jalan agar bisa cepat sampai ketempatnya bekerja dan tidak dihukum dengan atasan nya bibi mery yang memang sedikit galak kata teman nya.

Sesampai di depan kafe tempat misya bekerja, ia langgsung membayar uang kepada tukang ojek tadi tanpa mengucapkan terimakasih dan langsung berlari menuju pintu belakang kafe meletak kan tas selempangnya didalam loker khusus untuk para karyawan kafe.

"Haduh neng hati-hati itu jalan nya nanti jatuh"kata tukang ojek tersebut geleng kepala melihat misya yg langsung berlari saja.

Sesampai di dapur ia melihat bibi Mery atasan nya sekaligus pemilik kafe tempat ia bekerja. Dengan berkecak pinggang dan melotot bibi Mery mendekati nya.

"Misyaa kenapa kau selalu telat hah? Apa dirumah mu itu tidak ada jam sampai kau hampir selalu telat setiap hari!."kata bibi Mery garang.

Misya hanya menunduk dan memainkan ujung baju nya, dengan takut takut ia menjawab bibi Mery dengan pelan.

"Maaf bibi,semalam aku habis menjenguk ayah ku di rumah sakit dan itu sangat jauh. Jadi aku pulang terlalu larut malam,maka nya aku sampai bangun kesiangan."cicitnya

"Sekali lagi maafkan aku bibi,kau boleh menghukumku tapi ku mohon jangan pecat aku,karna aku sangat membutuhkan pekerjaan ini."adunya sedikit memohon.

Bibi Mery pun hanya menghela nafas lelah dengan permohonan misya seperti ini hampir setiap hari nya,ia pun sedikit memaklumi diri Misya yang memang menghidupi dirinya sendiri tanpa bantuan siapa pun walaupun ia masih memiliki seorang ayah.

"Ya..ya baiklah kau boleh bekerja dan kali ini aku memaafkanmu. Tapi dengan syarat sepulang bekerja kau harus membantu bima mencuci piring kotor dan merapikan kafe."final bibi Mery.

"Terimakasih bibi aku akan melakukan nya nanti,aku sangat menyayangimu."pekiknya girang dan reflek langsung memeluk bibi Mery.

Bibi Mery hanya menghela nafas jengah melihat tingkah ajaib misya itu. "Tolong lepaskan pelukanmu ini Misya aku susah bernafas, dan cepat sana bekerja sebelum aku berubah pikiran kembali."ancam bibi Mery berpura-pura marah.

"Ya-yah aku akan bekerja dengan baik dan sekali lagi terimakasih bibi."ucapnya dengan senyum kikuk karna sempat memeluk bibi Mery terlalu erat sangking senangnya.

Setelah perdebatan yang cukup menguras tenaga nya tadi Misya langsung bergegas ke dalam kafe untuk menyambut para pelanggannya dan membawa beberapa pesanan yang akan di antarkan menuju meja pelanggan.

***

Setelah selesai membantu bima menyuci piring dan membersihkan kafe  yang sudah tutup itu, Misya bergegas mengambil tas selempang nya tak lupa berpamitan kepada beberapa rekan kerjanya termasuk bima untuk langsung kembali kerumah nya untuk beristirahat. Sebelum nya ia sudah membeli beberapa makanan untuk di bawa pulang kerhmahnya sewaktu kafe bibi Mery belum ditutup.

Waktu menunjukan pukul 5 sore,Misya berpikir apakah ia akan menjenguk ayah nya lagi atau langsung pulang saja kerumah nya,pasal nya besok adalah hari liburnya bekerja selama dua hari jadi ia ingin merawat ayah nya dan menginap beberapa hari menemani ayahnya di rumah sakit. Tetapi ia baru ingat jika beberapa hari yg lalu ia mempunyai pesanan kue dari seorang ibu-ibu tetangga teman nya,dan besok pesanan itu harus segera di antar.

Misya pun akhirnya memanggil tukang ojek yg biasanya mangkal di depan kafe tempat nya bekerja. Ia menyuruh tukang ojek tersebut berhenti sebentar di supermarket untuk membeli beberapa bahan pembuatan kue yg akan di bikin nya.

Setelah selesai Misya langsung membayar kepada kasir dan melanjutkan perjalanan menuju rumah nya bersama tukang ojek tadi.

"Rumah nya dimana mbak?"tanya tukang ojek

"Di gang mawar pak nomor 65" jawab Misya

"Wah kebetulan mbak rumah saya deket situ juga,mbak orang baru ya kok saya baru liat kaya nya?"

"Iya pak saya ngekost disitu,baru beberapa minggu yg lalu pindah"

"Oh begitu"kata tukang ojek tadi.

"Nah sudah sampe mbak,betulkan ini rumah nya?"

"Iya pak ini kosant saya,ini uang nya pak"sambil menyerahkan uang satu lembar dua puluh ribu dan satu lembar lima ribu.

"Iya makasih ya mbak,klo mau main-main kerumah saya boleh,rumah saya di ujung gang mbak ada anak dan istri saya juga"tawar tukang ojek tersebut.

"Oh iya pak lain waktu kalo sempat saya akan mampir,yok pak mari saya duluan"

"Oh iya mbak mari"akhiri tukang ojek tersebut,lalu ia pergi dari perkarangan rumah misya.

Misya pun langsung merogoh tas nya mengambil kunci rumah untuk membuka pintu yg masih tergembok itu,setelah nya ia berjalan masuk dan menyalakan beberapa penerang ruangan tersebut,lalu meletakkan barang belanjaan nya di atas meja makan dan meninggalkan nya menuju kamar untuk membersihkan diri dahulu.

Setelah selesai dengan kegiatan mandi nya Misya mengambil ponsel nya yg beberapa saat tidak ia buka sewaktu bekerja,karna menurutnya itu akan menghambat waktu kerja nya. Lalu ia mencari nama seseorang dan memencet tombol panggil,terdengar beberapa saat nada panggil pada ponsel nya. Lalu orang di sebrang sana menyapa nya dahulu sebelum Misya menyapa nya.

"Hallo assalamualaikum anak ayah"

"Waalaikumsalam ayah,gimana kabar ayah?"tanya Misya sambil tersenyum

"Kabar ayah baik Misy,kamu gimana kabar nya?"ayah Misya menanyakan kembali.

"Alhamdulillah yah aku baik juga,besok aku mau jenguk ayah sehabis mengantar pesanan kue dari pelanggan Misya. Ayah kapan dibolehin pulang nya yah?"

"Syukurlah kalo kamu sehat nak,besok ayah udah di bolehin pulang. Kata dokter ayah udah sehat cuma sering-sering kontrol aja kerumah sakit biar penyakitnya cepet pulih"

"Kamu bisa jemput ayahkan di rumah sakit besok Misy"tnya ayah nya penuh harap.

"Iya yah aku usahain habis nganterin pesanan pelanggan aku langsung kerumah sakit jemput ayah,ayah ga usah khawatir. Sekarang ayah istirahat aja biar besok bisa cepet pulang nya"

"Iya Misy ayah mau istirahat,kamu juga jangan terlalu capek bekerja nanti malah drop"ujar ayah Misya.

"Iyaa ayah,siap laksanankan. Udah dulu ya yah misya mau lanjuti buat kue dulu, bye ayah Misya sayang ayah. Assalamualaikum"

"Bye,ayah juga sayang kamu. Waalaikumsalam."

Sambungan telpon pun terputus,misya bergegas melanjutkan membuat kue untuk besok supaya dapat selesai lebih cepat agar ia bisa beristirahatkan tubuhnya lebih lama untuk melanjutkan hari nya esok

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Struggle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang