Kelvin tidak habis pikir bagaimana bisa dirinya menikahi seorang wanita bisu. Bahkan pernikahan mereka sudah menginjak tahun kelima. Andai saja dirinya tidak amnesia, pasti dirinya tidak akan dibuat bingung seperti ini. Sebulan sudah dirinya menjalani hari-hari yang membosankan semenjak terbangun dari komanya. Dirinya dan wanita bernama Anisa itu pun tidak memiliki anak.
"Bagaimana aku bisa bertahan, hidup membosankan bersama wanita bisu ini." Kelvin membatin.
Ditatapnya wajah Anisa yang kini sedang terlelap di sebelahnya. Tidak cantik, biasa saja. Jika ditatap berlama-lama pun akan terasa membosankan. Badan Anisa juga melar, tidak seksi. Seperti yang terlihat di foto pernikahan mereka, selama lima tahun bentuk tubuh Anisa rupanya mengalami banyak perubahan.
Kelvin menggelengkan kepalanya yang terasa pusing karena kebanyakan berpikir. Setelah ingatannya kembali, Kelvin berencana untuk bercerai dengan Anisa. Sebulan saja ia tidak tahan hidup bersama wanita yang jika diajak bicara hanya memberi respon dengan mengangguk dan menggeleng.
🍃🍃🍃
"Anisa buatkan kopi untukku," ucap Kelvin, wanita yang dipanggil Anisa itu dengan patuh menurut. Ia segera pergi ke dapur membuatkan kopi untuk suaminya.
Kelvin merasa gerah, tak sabar dirinya ingin mendapatkan ingatannya kembali. Anisa menghampiri Kelvin, membawakan kopi pesanan suaminya. Kelvin langsung menyesap kopi itu, wajahnya terlihat masam berada di dekat istrinya yang bisu.
Saat ini Kelvin sedang bersantai di beranda rumahnya. Matanya menangkap sepasang suami istri yang sedang bercanda mesra, anak-anak mereka melengkapi kebahagiaan pasangan itu. Kelvin begitu iri.
Kembali lagi pertanyaan itu muncul. Apakah Anisa dulu memeletnya hingga ia mau menikahi wanita itu. Demi tuhan wajahnya sangat tampan, jika dibandingkan dengan Anisa yang tak menarik dan bisu mereka bukanlah pasangan serasi.
🍃🍃🍃
Tengah malam Kelvin terbangun akibat rasa haus yang mencekik tenggorokannya. Ketika ingin kembali ke kamar, matanya menyipit melihat pintu kamar yang berada di sebelah kamarnya dan Anisa terbuka. Tumben, biasanya kamar itu selalu terkunci rapat. Anisa pasti lupa mengunci kamar itu, sebuah pertanyaan tiba-tiba muncul. Untuk apa Anisa membuka pintu kamar itu?
Awalnya Kelvin berniat mengabaikan, tapi ketika melihat ada yang aneh dengan isi di dalam kamar itu. Kelvin memutuskan untuk masuk ke dalamnya. Mata Kelvin membulat sempurna melihat isi yang ada di dalam kamar. Tiga buah ranjang kecil, nampak berjejer. Seprai dan selimut bermotif kartun kesukaan anak-anak nampak membungkus ranjang itu.
Banyak mainan tertata rapi di kamar ini. Dinominasi oleh robot dan mobil-mobilan, dekorasi kamarnya juga bernuansa anak-anak. Kelvin melangkah mendekati sesuatu yang begitu menarik perhatiannya, pigura foto. Di dalamnya terdapat tiga balita yang sepertinya anak kembar, mereka kompak tersenyum ke arah kamera.
Kelvin juga menemukan foto mereka saat masih bayi, yang mengejutkan ada Anisa di sana. Raut wajah wanita itu nampak bahagia, ia tersenyum lebar. Berbeda dari biasanya yang hanya membisu dengan tatapan datar. "Siapa anak-anak ini?" Kelvin bergumam.
Pria itu menyentuh kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing. Kelvin merasa ia kini berada di sebuah labirin, ia terperangkap tak bisa menemukan jalan keluar. Foto balita kembar tiga ini menimbulkan desiran aneh dalam dirinya, siapa mereka? Apakah ada hubungannya dengan dirinya?
🍃🍃🍃
Gelagat Anisa hari ini nampak aneh. Wanita bisu itu mondar-mandir tidak jelas. Hal itu tentu saja menarik perhatian Kelvin. Kelakuan Anisa yang seperti itu membuat dirinya gerah. Apa yang ia temukan tadi malam cukup membuat kepalanya pusing.
Andai Anisa bisa bicara ia akan menuntut penjelasan pada wanita itu. Jangan pikir Kelvin tidak menanyakan apa yang ia temukan tadi malam pada Anisa. Ia bertanya pada wanita itu, bahkan sampai berteriak. Namun wanita bisu itu hanya merespon dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Sungguh Kelvin merasa frustrasi, terlebih Anisa ternyata juga tak paham dengan bahasa isyarat. Disuruh menulis apa yang ingin ia katakan pun wanita itu nampak tidak bisa melakukannya. Kelvin menebak wanita yang dinikahi itu tidak hanya bisu, tapi juga buta aksara. Ck, kenapa ia bisa terikat dalam pernikahan bersama wanita seperti ini?
"Berhentilah mondar-mandir seperti itu. Kelakuanku membuat kepalaku pusing!" suara Kelvin terdengar menggelar, ia sangat kesal dengan istri bisunya itu.
Mendapat bentakan seperti itu mata Anisa nampak berkaca-kaca, saat ini ia tengah gelisah sebab dirinya memiliki masalah yang tidak mungkin ia sampaikan pada Kelvin. Bibirnya kini nampak bergerak, seakan ingin menyampaikan sesuatu. Namun, tidak ada kalimat apa pun yang terucap dari bibirnya.
🍃🍃🍃
Kelvin mengikuti ke mana Anisa pergi secara diam-diam. Mau ke mana wanita itu tengah malam begini. Kelvin tadi sengaja pura-pura tidur, sebab dirinya sudah curiga pada wanita itu. Sepertinya wanita bisu yang dinikahinya itu menyimpan banyak misteri.
Kelvin dengan sabar mengendarai mobilnya, mengikuti taksi yang ditumpangi Anisa. Saat ini Kelvin kembali bertanya-tanya, bagaimana cara wanita bisu itu memesan taksi? taksi yang ditumpangi Anisa kemudian berhenti di sebuah rumah minimalis. Terlihat seorang wanita sudah menunggu di depan rumah, setelah membayar taksinya Anisa segera menghampiri wanita itu.
Dahi Kelvin mengerut dalam melihat Anisa nampak berbicara pada wanita setengah baya yang menunggunya. Kemudian ada seorang bocah kecil yang berlari keluar menghampirinya. Anisa langsung menggendong bocah itu dan mengajaknya masuk kembali ke dalam rumah.
Melihat keanehan itu Kelvin memutuskan untuk tidak pulang kembali ke rumahnya. Benar, Anisa sepertinya memang menyembunyikan sesuatu. "Apa wanita itu hanya pura-pura bisu?" Kelvin membatin. Tapi jika benar Anisa memang hanya pura-pura bisu untuk apa?
*****
Tbc....