Part Three

9 1 0
                                    

Maaf typo bertebaran,
Don't forget votmen guys ⭐🙏

🍂🍂

Tanpa malu, Fia berjalan perlahan dan duduk di sebelah bosnya. Semoga saja Fia selamat sampai tujuan.

___

Fia POV

Selama perjalanan keduanya enggan untuk berbicara. Canggung yang dirasakan oleh Fia. Bodohnya dirinya, kenapa tiba-tiba mau nerima tumpangan dari Bosnya sendiri. Sudah pasti gila gue ini, batin Fia.

Berdua dengan bosnya seperti ini mampu membuat Fia menahan napas ketika melihat wajah dari atasannya itu. Tampan, satu kata untuk bosnya. Hidungnya yang mancung, rahangnya yang tegas, bibirnya yang seksi, dan alis hitam yang melekat di keningnya. Sungguh pahatan Tuhan yang indah.

Astaga, kamu ngapain Fia. Mikirin bos kamu, emang dia mikirin kamu apa. Sadar, kamu tuh lagi beruntung aja bisa ditebengin sama bos kamu. Jangan berharap lebih, batin Fia. Fia seketika melepaskan pandangannya ke depan untuk melihat dimana Fia berada.

Tak terasa, Fia sudah sampai di depan rumahnya. Wah, bagaimana bosnya itu tau. Sudah ah, masih syukur selamat sampai rumah. Fia buru-buru mengucapkan terima kasih lalu pergi meninggalkan bosnya. "Deg-degan gue deket sama dia, haduh jangan sampai terjadi lagi pokoknya. Inget Fia!" ucap Fia.

__

Ken POV

Bodohnya gue, sejak kapan bos mau ngantar karyawan nya pulang. Gue rasa harus kerumah sakit untuk memeriksakan ini. Sudah gila gue. Dimana harga diri gue. Tapi kalau dilihat-lihat cantik juga Fia itu. Ya ampun, mikirin apaan sih gue ini. Sadar Ken, batin Ken.

Ken pun menarik gas mobilnya lalu pergi membelah sunyinya kota malam ini.

Setibanya dirumah, Ken dikagetkan oleh kahadiran Mama cantiknya yang tengah duduk di sofa rumahnya. "Mama, ngapain ke sini. Ken jengah kalo Mama suruh Ken ikut Kencan sialan itu." ucap malas Ken. "Itu semua demi kebaikan kamu sayang. Mama gak mau kelakuan kamu yang gonta-ganti pasangan itu terus-terusan. Mama bakalan gak kaget kalo ada cewek kamu ke Mama minta pertanggungjawaban atas kelakuan kamu ini."

Mama pun pergi meninggalkan Ken yang sedang frustasi memikirkan masa depannya. Ia tak suka kalau kehidupan nya yang bebas diganggu oleh siapa pun, termasuk mamanya.

Setelah perdebatan dengan mamanya. Ken memilih club malam dimana ia bisa sepuasnya bertemu dengan wanita yang bisa memuaskan hasratnya, atau minum-minum yang bisa menghilangkan penatnya.

"Oy, Ray." sapa Ken. "Sini Ken." balas Ray. "Wih, lagi ada apa nih kesini, mau kupesankan wanita cantik?" goda Ray. "Males lagian, gue pergi ambil minum dulu." Ray pergi duduk di depan bartender dan meminum minumannya. Sesekali matanya melihat sekeliling untuk melihat suasana.

"Sepertinya ada yang lagi bikin pesta. Rame sekali." ucap Ken. Tiba-tiba Ken merasa ada yang berusaha membangkitkan gairahnya. Dasar Jalang, umpat Ken. Tanpa aba-aba wanita itu menarik dasinya lalu mencium bibirnya. Menari diatas bibirnya, seraya memaksa Ken untuk membuka bibirnya. Shit, umpat Ken lagi.

Ken berusaha untuk tidak terpancing, namun tangan wanita itu sudah bergriliya kemana-mana. Membuat Ken tak mau harus menuntaskan gairahnya. Ken mengangkat tubuh wanita itu. Segera memesan kamar private yang memang disediakan di club ini. Ken membuka pintu buru-buru lalu mengunci pintu agar mamanya tidak mengetahui kelakuan bejatnya lagi.

Enjoy Reading!💜
halizaps

My Beautiful Lady Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang