No edit, langsung up. Maap jika ada kata-kata yang membingungkan.
Park Jungsu (Leeteuk)
Kepala keluarga PARK.Park Sungmin (Lee Sungmin)
Anak tertua dikeluarga Park.Park Ryeowook (Kim Ryeowook)
Si bungsu di keluarga Park.Kim Donghae/Park Donghae(Lee Donghae)
Sebenarnya bermarga Park, tapi karena suatu hal membuatnya menyandang marga Kim.Kim Heechul (Kim Heechul)
Seorang kepala maid yang sudah mengabdi puluhan tahun di keluarga Park. Dan mengganggap Donghae seperti anak kandungnya sendiri. Itu sebabnya Donghae memanggilnya abojhi.☆Andai itu aku☆
Pemandangan hangat didepan sana membuat siapapun menjadi iri. Hanya kegiatan sederhana dimeja makan yang biasa dilakukan dipagi hari. Sarapan. Terlampau sederhana untuk orang lain. Tapi bergitu berharga bagi remaja bermata teduh yang bersembunyi dibalik tembok.
"Sayang, apa kau sudah mengerjakan tugas sekolahmu?" suara berwibawa dari namja berusia paruh baya yang duduk di kursi utama, membuat namja bermata teduh yang tengah fokus pada sarapannya terhenti.
Namja bermata teduh tersebut memandang kearah namja paruh baya. "Tentu saja sudah appa! Hae tak ingin dihukum lagi oleh Kang songsaenim." sesaat setelahnya namja bermata teduh tersebut mengerucutkan bibirnya beberapa centi. Tanda ia sedang kesal.
"Bagus kalau kau sekarang udah mengerti. Hyung tak mau mendapat panggilan lagi dari sekolahmu. Hyung sangat sibuk!" ucap namja bergigi kelinci yang duduk disebrang meja.
"Hyung! Mengapa kau berbicara seperti itu? Kau sudah tak sayang padaku lagi..." protes namja bermata teduh.
Namja paruh baya yang berstatus sebagai appa dari dua remaja tersebut tersenyum. Tingkah kedua putranya memang kekanak-kanakan. "Sudah jangan cemberut seperti itu," lerainya. "Sungmin berhenti menggoda dongsaengmu." tapi ucapan namja paruh baya tersebut bagai angin lalu ditelinga keduannya.
"Aku tak sedang menggodanya appa, yang ku katakan itu memang benar. Dia selalu membuatku mengurusi kelakuannya yang kekanakan." benar bukan. Keduanya mulai beradu argumen tak penting.
"Kau sungguh jahat hyung." namja bermata teduh tersebut mulai kesal.
"Sudah-sudah. Kalian ini... Apa kalian tak ingin berangkat?" perkataannya kini berhasil membuat keduanya berhenti berdebat.
.
.
"Hae. Donghae, Hae-ya!"
"A-Abojhi? Apa yang--" namja bermata teduh tersebut tergagap. Lamunan singkatnya buyar karena panggilan namja paruh baya berbaju maid. Ia mengalihkan pandangannya kearah meja makan kembali. Dimana sekarang Sungmin dan Ryeowook bersiap-siap untuk pergi. Yang mana Sungmin adalah seorang mahasiswa jurusan manajement bisnis, sedangkan Ryeowook seorang haksaeng sama sepertinya.
"Apa yang kau lakukan disini Hae-ya? Ini sudah siang. Apa kau tidak sekolah?" perkataan dari namja paruh baya yang Donghae (bermata teduh) panggil dengan sebutan abojhi tersebut membuat Donghae kembali memandangnya.
"Mianhae abojhi. Hae akan segerah berangkat." Putusnya. Percuma bukan membayangkan sesuatu yang tak akan pernah terjadi.
Namja paruh baya tersebut memandang punggung Donghae hingga hilang dibalik tembok. Setelahnya pandangannya beralih memandang sosok yang kini duduk sendiri dimeja makan. "Sampai kapan anda tak menganggap keberadaannya tuan besar." Ucapnya pada udara kosong.
Tbc
Pendek. Yang penting update.. heehhe :-D :-D ;-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Appa
FanfictionAppa. Aku ingin memelukmu. Appa. Apa kau tak ingin membelai rambutku? Appa. Aku berharap kau menggandeng tanganku. Appa... Appa...appa...kau appa kandungku, tapi kau bukan appaku.