Terserah

546 74 1
                                    

"The street we used to walk on, as the warm sun shined on us, now it's full of shadows and darkness. Doesn't look as beautiful as before" - Still, Day6

_____

"Hahaha mampus lo kalah lagi" ucap Junkyu sambil terus mengedalikan stick ps nya.

Beberapa jam yang lalu Yoonbin meminta Jukyu untuk menemaninya bermain Playstation. Hari minggunya hanya di isi berdua dengan Junkyu, satu-satunya sahabat Yoonbin yang masih menjomblo. Jadi dapat dipastikan Junkyu tidak akan menolak tawaran Yoobin, apalagi dengan teraktiran 2 loyang pizza.

Sebenarnya masih ada satu sahabat Yoonbin, tapi percuma mengajak orang satu itu untuk bermain Ps bersamanya, pasti akan ditolak mentah-mentah dengan kalimat andalannya.

"Gini ya Ben, bukannya gue nggak mau nemenin lo, tapi lo tau sendiri kan kalo hari minggu itu jatah gue sama pacar gue. Jadi nggak bisa diganggu gugat."

Tolong digaris bawahi, Pacar yang dimaksud disini adalah kasur, bukan perempuan cantik. Begitu kata Hyusuk.

"Ben, lo nggak ada semangat buat ngalahin gue nih? Empat kali kalah terus loh. Mikirin apa sih lo? Kayaknya nggak fokus banget" Tanya Junkyu penasaran karena tidak biasanya Yoonbin mau dikalahkan olehnya.

"Nggak ada apa apa, lagi ngantuk aja gue."

Sebenarnya bukan mengantuk, Yoonbin sedari tadi tidak fokus karena memikirkan sahabat perempuannya. Sejak pesan terakhir yang dikirim oleh sahabatnya itu, Yoonbin tidak berniat untuk membalas sehingga hanya dihantui dengan rasa penasaran.

Apakah benar perempuan itu pergi bersama Jihoon? Kenapa lebih memilih Jihoon daripada dirinya untuk menemaninya?

Pertanyaan itu lah yang selalu muncul di pikirannya.

"Nggak usah bohong deh lo. Mikirin dia ya?" Tanya Jukyu untuk memastikan.

Sebenarnya Junkyu bukanlah orang yang peka, tapi dilihat dari raut wajah Yoonbin saja semua orang pasti tau suasana hati Yoonbin.

"Nggak, ngapain juga gue mikirin dia."

Sebenarnya ini bukan pernyataan, tapi pertanyaan. Kenapa Yoonbin harus memikirkan sahabat perempuannya ini.

"Nggak usah sok merelakan gitu deh. Kalo dia dipepet cowok lain baru deh lo nyesel. Inget Ben, penyesalan itu selalu datang belakangan."

Apa iya, kalau perempuan itu bersama laki-laki lain maka dirinya akan menyesal? Kenapa harus menyesal? toh mereka berdua hanya sahabat, tidak lebih. Begitu pikir Yoonbin.

"Kenapa gue harus nyesel? Justru gue seneng akhirnya dia punya cowok setelah lama sendirian."

Yoonbin yakin pasti tidak akan ada penyesalan.

"Oke deh, berarti gue nggak usah mikir dua kali buat deketin dia. Toh lo juga nggak keberatan, ya nggak?"

Junkyu sebenarnya hanya mengetes sampai sejauh mana pertahanan sahabatnya yang keras kepala satu ini dan sampai kapan sahabatnya ini terus membohongi perasaannya sendiri.

"Terserah." Ucap Yoonbin sambil bangkit dari tempat duduknya.



06.17.19

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jealousy • Ha YoonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang