2. Soulmate

0 0 0
                                    

By : Zatil Mutie

Hari itu pertama kalinya pengumuman hasil seleksi siswa baru di SMA Harapan. Kertas putih bertuliskan nama siswa yang terpampang di papan info sekolah tampaknya menjadi incaran calon siswa baru. Aqilla menyelinap di antara ratusan manusia yang bergemuruh. Setelah berhasil mendekati mading, jantungnya berdegup kencang. Jarinya menyusuri tiap kolom berharap namanya terpampang di sana.

"Aduh! Hati-hati, dong!" Seorang calon siswa mengaduh karena kakinya terinjak sedikit oleh Aqilla.

"Sorry, Aku buru-buru banget barusan." Aqilla mengatupkan kedua telapak tangannya.

"Gak apa-apa, aku maklum, kok." Senyum cowok di depan Aqilla itu seakan menebar opium segar di netra gadis berkulit sawo matang nan eksotis itu.

"Aqilla Qotrunnada."

"Nazran Alfarezki." Keduanya saling berjabat tangan.

***

Sejak itulah benih cinta tumbuh subur di dalam hati gadis manis itu. Sayang, Nazran tak pernah menyadari binar cinta di mata saingannya, dia malah berkali-kali berganti pacar. Dia tak pernah tahu betapa hancur hati Aqilla setiap kali melihat dia menggenggam tangan pacarnya dengan mesra.

Entah berapa puluh kali embun di pelupuk mata itu meluruh menahan remuk-redam hatinya, atau entah berapa ratus lembar buku diary yang melukiskan kesakitannya mencintai pria itu dalam diam.

Hingga kelulusan SMA berlalu dan ereka memasuki bangku kuliah. Kini, Aqilla masih tetap menyendiri. Karena hati itu telah membeku untuk menerima nama lain yang dapat mencairkan kebisuan cintanya.

Dia rela disebut jomlo oleh kawan-kawannya, padahal puluhan siswa menyimpan rasa kepada gadis itu. Dia tetap menjadi tempat curhat ternyaman bagi Nazran di kala diselingkuhi pacarnya. Aqilla akan menghabiskan waktu untuk memberikan kata-kata spirit untuk pemuda itu.

Aqilla akan lebih berbangga memendam rahasia hatinya, dibanding mengemis cinta. Gadis itu yakin, suatu saat pria yang dia sayangi akan menyadari penantian panjangnya.

Seperti senja itu, kala dia melepas Nazran meninggalkannya di antara hunjaman bunga akasia. "Aku akan selalu menunggumu, sampai waktu itu tiba, karena cinta ini hanya milikmu, Sobat," gumam gadis itu. Jemarinya menepis bunga-bunga yang gugur menerpa rambut hitam yang bergelombang.

=== The End ===

Cianjur, 15 Juni 2019

 Masih MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang