Dreamer

460 30 0
                                    

Kim Seokjin(GS)

Kim Namjoon

Min Yoongi(GS)

Jung Hoseok

.

.

"Yoongi-ya.."

"Ne?"

"Apa kau punya mimpi?"

"Tentu saja Eonni. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa hidup tanpa mimpi?"

"Kau benar. Lalu apa mimpi mu?"

"Emm.. mimpi ku sangat sederhana. Menikah dengan seseorang yang sangat aku cintai, mempunyai anak dan hidup bahagia."

"Maksudmu menikah dengan si Hoseok itu?"

"Jin Eonni betul."

"Kau benar-benar mencintainya eoh?"

"Tentu saja. Kami tidak mungkin bertahan sampai sejauh ini kalau tidak saling mencintai."

"Ya ya ya.. aku percaya padamu. Lalu kapan kau akan mewujudkan mimpimu itu?"

"Bulan depan."

"Oh, bul-APA? Bulan depan?"

"Yup"

"Itu berarti setelah kita lulus SMA?"

"Hehehe"

"Kau memutuskan untuk nikah muda? Apa keluargamu mengijinkannya? Bukannya mereka menentang hubunganmu dengan Hoseok? Lalu bagaimana kalian bisa menikah? Kalian tidak berencana untuk nikah lari kan?"

"Ish Eonni, tanyanya satu-satu dong. Lagian tega sekali Eonni bilang kami akan nikah lari. Aku dan Hoseok tidak mau mengecewakan orang tua kami dan mempermalukan mereka karena kabur dari rumah lalu menikah diam-diam."

"Oke oke, aku minta maaf. Lalu bagaimana caranya kalian menikah?"

"Aku dan Hoseok memang memutuskan untuk nikah muda. Tentu saja keluargaku mengijinkan rencana kami. Hoseok berhasil meyakinkan keluargaku bahwa dia tidak seperti keluarga kaya kebanyakan. Dia tidak akan mengandalkan uang orang tuanya. Dia berjanji akan membahagiakanku dengan usahanya sendiri. Dia akan bekerja, yah walaupun dia bekerja di perusahaan ayahnya, tapi dia akan memulai dari nol."

"WOW"

"Dan apa Eonni tau? Kemarin dia bahkan datang ke rumahku dengan kedua orang tuanya. Appa yang melihat kesungguhan Hoseok akhirnya merestui hubungan kami. Aku benar-benar senang. Rasanya sebentar lagi mimpiku akan menjadi kenyataan."

"Selamat Yoongi-ya.. akhirnya perjuangan kalian selama ini tidak sia-sia. Aku yakin suatu saat kalian pasti bisa bersatu."

"Terima kasih Eonni.."

"Kalau kalian sudah menentukan tanggal pernikahan, aku harus jadi orang pertama setelah keluarga kalian yang tau. Aku juga akan membantumu mempersiapkan semuanya."

"Tentu saja. Eonni bisa pegang janjiku."

"Oke, kupegang janjimu."

"Lalu, apa mimpi Eonni sendiri?"

"Aku? Em... Aku ingin menjadi model. Kau tau kan sejak kecil aku sangat menyukai dunia modelling. Aku ingin menjadi model profesional, pergi ke banyak tempat. Aku ingin menikmati masa mudaku dengan melakukan sesuatu yang benar-benar aku suka."

"Aku yakin Eonni bisa dengan mudah mewujudkan mimpi Eonni itu. Wajah Eonni sangat cantik. Dan juga Eonni punya tubuh yang diinginkan semua wanita."

"Tentu saja. Dengan wajah dan bentuk tubuh seperti ini aku yakin bisa menggapai mimpiku dengan sangat mudah. Hahaha"

"Kau tidak pernah berubah Eonni. Tetap saja sangat percaya diri dengan wajah cantikmu itu. Seandainya saja aku juga punya tubuh tinggi sepertimu, aku pasti akan menjadi saingan terberatmu. Hahaha"

"Bukannya aku sangat percaya diri, ini hanya bentuk terima kasihku kepada tuhan karena sudah memberiku wajah yang bisa membuat semua pria bertekuk lutut. Dan aku juga sangat berterima kasih pada Paman dan Bibi Min, karena sudah melahirkan anak yang pendek sepertimu. Hwahahaha "

"Hentikan Eonni, aku bisa muntah kalau terus mendengar ocehanmu itu."

"Kau juga tidak pernah berubah. Mulutmu masih sangat pedas, bahkan pada Eonni kesayanganmu ini."

"Itu karena Eonni memang pantas mendapatkannya."

"Semoga anakmu nanti tidak mewarisi mulut pedasmu itu. Aku kasihan kalau sampai Hoseok harus menghadapi lebih dari satu mulut pedas seperti mu. Bisa mati muda dia. Hahaha"

"Justru karena mulut pedas inilah Hoseok jatuh cinta padaku. Seandainya saja dulu aku tidak mengumpatinya karena dia tidak sengaja melihat rok ku yang tersingkap angin, kami pasti tidak akan seperti ini sekarang."

"Ya ya ya. Untung saja waktu itu aku menghalangimu sewaktu kau ingin melempar pasir ke matanya. Kalau tidak, pasti dia sudah menjadi orang buta sampai sekarang."

"Ne.. aku sangat emosi waktu itu. Terima kasih Eonni karena sudah menghalangi niat jahatku. Hahaha"

"Ah, Yoongi-ya.. sepertinya aku harus pulang sekarang. Ada hal penting yang ingin Appa dan Eomma bicarakan denganku. Jangan lupa janjimu tadi.."

"Tentu saja Eonni. Hati-hati dijalan. Sampai jumpa..."

.

.

.

.

Hey! Say! JUMP - Dreamer

20 Agustus 2019

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang