^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
"Ya Byun Jaehyun!" pekik seorang perempuan saat bocah kecil berusia sekitar empat tahun menghantamnya dengan tepung. Dapur rumahnya tak berbentuk lagi, penuh taburan tepung dan adonan lainnya.
Bocah kecil berambut jamur itu terkikik geli. Lesung pipinya terlihat jelas, membuatnya semakin terlihat tampan. Bocah itu berlari dan kemudian kembali melemparkan tepung yang dipegangnya pada perempuan tadi.
"Aaaaahhh!" jerit perempuan itu, dia sudah tak tahan. Dengan segenap tenaganya, perempuan itu mengejar si kecil Jaehyun.
Mereka berlarian saling kejar mengejar. Si kecil tampak gesit, sedangkan perempuan itu kelelahan mengejar.
"Ya Tuhan! Hh... Hhh... Hhh..." nafasnya terengah dan dia terduduk dilantai. "Sudah! Kau berhenti disana bocah!"
"Imo palli! Kejar aku!"
"Tidak. Kalau eommamu datang, aku akan melaporkan perbuatanmu ini padanya."
Si kecil terlihat ketakutan. Dia lalu mendekati perempuan yang dipanggilnya 'imo' itu.
"Jangan. Nanti Jaehyunie dimarahi."
"Ya kau lihat sendiri bagaimana keadaan rumah sekarang."
"Jaehyunie bantu bersih-bersih, nde."
Perempuan itu tersenyum kecil, lalu menarik bocah itu dan memangkunya. Dengan sayang, dia membelai kepala Jaehyun.
"Ssshhh... Kenapa kau tampan sekali?" ujarnya gemas sembari mencubit pipi Jaehyun.
"Karena aku anak Byun Baekhyun."
"Ehm...Tentu saja." perempuan itu mencium gemas pipi Jaehyun. "Kajja! Kita bersihkan semuanya dan setelah itu aku akan memandikanmu."
"Ehm." si kecil mengangguk patuh.
.
.
.
Jeju, 21.00 pm
Seorang perempuan keluar dari kamar dengan pintu bergambar minion, dia kemudian menghampiri perempuan lain yang tengah duduk di depan layar televisi.
"Bagaimana pekerjaanmu?"
"Cukup melelahkan. Ehm... Apa Jaehyun menyulitkanmu lagi?"
"As always. Tapi aku selalu menyukai apapun yang dilakukannya. Meski banyak kesalnya."
"Gomawo Kyungie-ah. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpa kau."
"Haish! Kau bicara begitu, seperti bicara pada siapa saja. Jangan sering berterima kasih padaku. Aku tak melakukan apapun untukmu. Lagi pula... Kalau tak ada kau hari itu, aku mungkin sudah pindah ke dunia lain." perempuan yang dipanggil Kyungie itu menatap perempuan dihadapannya itu lembut. "Baekhyun-ah, aku yang seharusnya banyak mengucapkan terima kasih padamu." perempuan berambut sebahu itu memegang tangan perempuan yang dipanggilnya Baekhyun itu. Di genggamnya dengan erat tangan Baekhyun.
Baekhyun tersenyum kecil.
"Sudah lima tahun, apa kau tak berniat memberitahu pria itu, kalau kau hamil anaknya Baekhyunie?"
Baekhyun menggeleng perlahan. "Kalau pun aku tahu siapa dia, aku tak akan mengatakan apapun padanya. Dia punya masa depan dan mungkin saat ini sudah bahagia dengan kehidupannya, jadi... Buat apa aku mengganggunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) My Secret [SUDAH DIBUKUKAN]
FanfictionMalam itu terasa begitu panjang dan memilukan. Entah sudah berapa kali aku berusaha bangun dan pergi dari sana, tapi dia berdiri dari ranjang dan kembali membuatku terlentang di ranjang. Entah berapa kali dia menghujamkan miliknya ke dalam milikku...