Pagi hari jam 04.30 GG bangun, dibangunkan oleh Devani. Mereka masih mengumpulkan nyawa masing masing.
"Gue keluar duluan ya" pamit Riri dan dibalas anggukan oleh Rena dan Aiin
Riri melihat Devani yang berjalan bersama Al menuju tenda dengan handuk yang melingkar di leher mereka.
"Eh Riri, sorry ya tadi gue ga bangunin lo. Gue mandi duluan, takut keburu antri. Jadinya gue sama Al" ucap Devani
"Lah tadi kan lo bangunin gue sama anak anak lain" ucap Riri
"Gue mandi Ri. Tanya aja sama Al" ucap Devani
"Iya tadi Devani mandi, dia jalan bareng gue kok" ucap Al
"Terus tadi yang bangunin gue sama yang lain siapa?" tanya Riri
"RIRIII" teriak seorang cewe, dan itu suara Aiin
Riri, Devani, dan Al segera masuk ke tenda. Disana mereka melihat seorang perempuan berambut panjang dan rambutnya melilit tangan, kaki Aiin dan Rena. Sedangkan tangannya mencekik leher Aiin dan Rena.
"Aaaaaaaa!!!" teriak Devani
"Ri....to....long" ucap Aiin lirih
Riri mencoba melepaskan tangan 'sosok' tersebut. 'Sosok' tersebut menoleh dan menyemburkan cairan berwarna merah kehitam hitaman ke wajah Riri. Riri berhasil menghindar. Ketika Devani ingin mendekat, tangan Riri mengisyaratkannya untuk diam.
"PANGGIL PAK RAHMAN CEPET!!!" teriak Riri
"Dev lo panggil Pak Rahman, biar gue bantuin Riri" perintah Al
Devani berlari keluar tenda untuk memanggil Pak Rahman.
"Maaf, tapi saya sama temen temen saya ga bermaksud ganggu kalian" ucap Riri
'Sosok' itu tertawa sarkas. Al mencoba mendekat untuk membantu Aiin dan Rena, tapi lagi lagi Riri menahannya.
"Saya minta maaf. Apa yang kamu inginkan?" tanya Riri
"KALIAN MATI!!!" teriak sosok itu
"Setan kalo ngegas mantap" ucap Riri pelan
Tiba tiba tenda terbuka dan Pak Rahman langsung masuk diikuti Devani.
"Apa yang kamu mau? Saya hanya meminjam tempatmu sementara, jadi tolong izinkan" ucap Pak Rahman sambil menarik Riri
"Kita doa bareng bareng" perintah Pak Rahman
Mereka berdoa agar 'sosok' tersebut pergi. Cukup lama mereka berdoa, tapi 'sosok' tersebut tidak pergi. Energinya memang cukup besar. Mereka tidak menyerah, dan terus berdoa. Sosok itu terlihat mulai melemah, lilitan rambutnya terlepas. Sosok tersebut melepaskan cekikannya dan menghilang menjadi asap hitam.
"Kalian gapapa?" tanya Pak Rahman
"Tenggorokan saya sakit Pak" ucap Rena
"Yaudah kalian istirahat dulu. Lain kali hati hati" ucap Pak Rahman yang dibalas anggukan oleh mereka
Alex, Karel, dan Leo yang baru kembali mandi heran kenapa tenda mereka dipenuhi oleh orang orang.
"Ada apaan? Kok tenda kita rame?" tanya Alex
"Gatau" jawab Karel sambil mengendikkan bahunya
Mereka memutuskan untuk langsung kembali ke tenda. Lalu masuk ke tenda perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIP OF THE [girls and boys] GANG -STOPPED
Mystery / Thriller"Entah mengapa kejadian ini menimpa kami. Bagaikan mimpi yang menjadi nyata" -Devani Berawal dari kesenangan yang berubah menjadi ketakutan. Ketakutan yang selalu menghantui 4 orang gadis, Riri,Devani,Aiin,dan Rena. Hingga suatu kejadian yang me...