Author pov
Jimin duduk berhadapan dengan soneun dan menghela nafasnya berat.
"Huuufftt" jimin membuang nafasnya dan berusaha menghilangkan kegugupannya
"Jimin-aa.. Ini indah sekali."- puji soneun dengan mata berbinar. "Tapi ini semua untuk apa?" tanya soneun saat sadar untuk apa dia dan jimin berada di sini.
"Mungkin ini terlalu cepat. Apakah aku harus mengatakannya sekarang?"- batin jimin tak yakin.
"Jimin-sii.. Kau tak mendengar ku?" kini soneun tengah berusaha membuyarkan lamunan jimin.
"Jimin!" soneun sedikit teriak tapi dengan nada yg seperti Anak kecil.
"N-ne? Ada apa?"-jimin yg kaget pun gelagapan.
"Aisshh.. Kau ini... Aku bertnya kenapa kami ke sini?" tanya soneun lagi
"Tak ada. Aku hanya ingin saja. Aku bosan di rumah terus"bohong jimin.
Sebenarnya dia ingin mengatakan pada soneun jika dirinya menyukai soneun. Mungkin gila, karna mereka baru berkenalan dua hari. Tapi apa? Jimin sudah menyukainya? Oh ayolah... Jimin butuh pendamping juga.
Jawaban jimin hanya di balas oleh 'oh' dari soneun
Mereka makan dan bercanda ria layaknya seorang teman. Tapi soneun merasa nyaman berada dekat jimin. Dia merasa berbeda. Jimin sangat lembut padanya. Dia juga akan merasa degup jantungnya berdetak cepat saat jimin menatapnya.
Jimin pun merasakan hal yg sama. Bahkan dia ingin selalu ada di samping soneun karna dia sangat nyaman bersamanya.
Waktu berlalu... Kini jam sudah menunjukan pukul 21.22 KST. Mereka segera pulang dan saat di perjalannan. Suasana hening.
"Soneun-aa"-jimin memecah keheningan
"Ne?"-soneun
"Kau mengantuk?"-jimin
"Anii... Ada apa jimin-si?"-soneun
"Tak apa-apa.. Wajahmu tampak lelah saja."-jimin
"Aku tak apa-apa jimin-si"- soneun meyakinkan
"Panggil aku oppa saja arraseo?"-minta jimin.
"Nee jim- eh maksudku op-oppa"soneun agak malu memanggilnya oppa.
Setelah percakapan itu suasana hening kembali. Soneun yg memang merasa kurang enak badanpun langsung tertidur. Saat sampai di rmh soneun jimin menoleh ke arah wanita yg ada di sampingnya dan betapa gemasnya dia saat melihat soneun tertidur dengan raut wajah seperti cemberut karna ternyata kakinya duduk bersila dan tangannya menopang pipinya...
"Aigoo... Kau imut sekali soneun-si"-batin jimin
Jimin sudah akan membangunkan soneun tapi dirinya tak tega karna soneun terlihat begitu pulas. Jimin memutuskan untuk menggendongnya. Lagipula tubuh soneun kecil tapi tak kurus cukup berisi dan dia juga lebih pendek jadi jimin tak kesusahan mengangkatnya.
Saat tubuhnya di angkat soneun merasa terusik dan dia melenguh.
"Euunghhh..."jimin tersenyum melihat tingkah lucu gadis ini.
Jimin mengetuk pintu dan di bukakan pintu oleh heolmani soneun.
"Omuna! Dia kenapa?" Tanya heolmani agak panik.
"Gwencana heolmani. Dia hanya tertidur saat di perjalanan pulang tadi" jimin menjelaskan
"Ku kira dia kenapa" legah heomani. "Bawalah dia ke kamarnya. Letaknya di atas di dekat tangga nanti ada pintu yg tertuliskan 'princes'" jelas heolmani dan jimin segera ke sana.
Saat jimin membuka pintu nya dan masuk ke sana. Jimin meletakkan tubuh mungil itu ke atas ranjang yg tak terlalu besar. Saat dirinya hendak berdiri. Ujung bajunya di tahan oleh soneun. Jimin berbalik menatap soneun.
"Oppa..." panggil soneun
"Ne.. Ada apa?" kini jimin duduk di samping soneun
"Gomawo oppa telah mengantar ku." ucap soneun dengan wajah ngantuk.
"Nee... Aku kan yg membawamu jalan2 jadi, aku yg membawamu pulang..."jawab jimin lembut
"Nee... Kau mau pulang?"- soneun
"He'em" dehem jimin yg menandakan jawabannya adalah 'iya'
"Ku antar ke depan yah" tawar soneun dengan suara serak dan lemas.
"Anyio~... Istirahatlah. Aku akan pamit dengan heolmani dulu."larang jimin dan memerintah soneun istirahat.
"Baiklah..." pasrah nya. "Hati2 nee.. Jangan ngebut2... Langsung pulang dan istirahat" ocehnya dengan mata setengah terbuka karna soneun terlalu mengantuk.
"Kkkkk~~... Siap yang mulia" jimin terkekeh karna di ocehin soneun. Sebenarnya hatinya menghangat dan ia merasa sangat sangat senang saat soneun mengoceh seperti tadi. Itu tandanya gadis itu khawatir terhadapnya.
Jimin melangkah ke arah soneun dan mengacak rambutnya lembut sembari berkata.
"Tidurlah. Ini sdh malam... nanti kau sakit jika tidur terlalu larut." ucap jimin dengan jarak wajah yg lumayan dekat dengan soneun.
Soneun mematung. Matanya membulat saat melihat tingkah namja ini. Pipinya memerah bagaikan cabai rawit. Tapi tak bisa di pungkiri dirinya begitu senang dengan perlaukan jimin.
"N-ne oppa" jawabnya gugup dan langsung berbaring sambil menarik selimut pink pastel miliknya dan menutupnya sampai leher.
Jimin berjalan ke luar kamar soneun dan menuju ke ruang tamu dimana ada heolmani nya soneun di sana. Setelah pamit pulang dia langsung pulang sesuai permintaan soneun tadi.
Saat sampai di rumah dia memikirkan soneun. Betapa lucunya dia saat pipinya memerah tadi...
Tanpa sadar jimin tersenyum sendiri dan saat sadar dia langsung masuk ke kamar. Mandi, lalu kemudian tidur.
Haaayy.... Kalian gimana nih kesannya? Bosen gak? Maapin aku yah kalo ngebosenin...
Tenang ajaa nc nya nanti bakalan muncul malahan bisa bikin kalian 😋 hahaha...
vote dan koment yah biar aku semangaatt!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (Jimin Nc 21++)
RomanceCerita namja si putra Sulung dari keluarga park yg hidup dengan mewah tapi tak memiliki kekasih dan siapa sangka menjadi ayah dan suami dari kekasih pertama dan terakhir nya. "hayoloohh kepo kaann... Makanya.. Buka doong ceritnya biar gk kepo.."