Prolog

25 1 0
                                    

Udah lama gak update ya.Maaf ya.Bagi yang nunggu 'Fall in love with the mafia' mohon ditunggu update nya ya.Kalo 'Gomawo {Junghyo}' juga tunggu ya.Aku fokus ke cerita ini dulu,tapi tenang aja kalo cerita yang lain aku update juga kok,tapi nanti gak sekarang.









Pagi hari menyambut kembali.Hangat dan cerah,tapi semua itu tak mampu mencairkan sang pemilik hati yang beku.Sharon bangun dari tidurnya dengan wajah datar nan dingin itu.

Sharon berjalan menuju kamar mandi lalu membersihkan dirinya.Tak perlu waktu lama,Sharon keluar dari kamar mandi lalu masuk ke walk in closet.

Sharon keluar dengan penampilan yang tak bisa  dibilang rapi.Seragam keluar,Dasi tak beraturan,Jas tak dikancing dan rambut basah yang terurai.

Sharon menyambar tas ranselnya yang berwarna merah maroon.Tas yang tak pernah ia ganti selama 6 tahun berturut turut,tapi Tas itu masih terlihat baru juga bagus.

Sharon keluar kamarnya lalu berjalan menuju ruang tengah untuk mengambil kunci mobilnya.Sharon masih berusia 15 tahun,dia memiliki otak cerdas.

Saat ingin mengambil kunci tangannya terhenti saar ada suara.

"Viana,sarapan dulu sama kakak yuk!"Ajak Ryan,kakak Sharon

Sharon melanjutkan kegiatannya lalu keluar rumah tanpa memperdulikan teriakan Ryan yang memanggilnya.

Sharon langsung berjalan menuju mobilnya lalu masuk ke dalam mobilnya.Sharon langsung menancapkan gasnya menuju sekolahnya.

Sharon memang sering melanggar peraturan sekolah,tapi hal itu tak membuat otak cerdasnya memudar.Sharon melajukan mobilnya di atas kecepatan rata rata membelah jalan raya yang sepi karena terlalu pagi.

Jarak rumahnya dengan sekolah lumayan jauh,tapi itu tak membuat Sharon terlambat.15 menit dia sudah berada disekolahnya.

Sharon keluar dari mobilnya dengan kaca mata hitam bertengger indah di hidung mancungnya.Sharon berjalan menuju kelasnya.

Semua pasang mata menuju ke arahnya.Peringkat sebagai The most wanted girl dan Queen of School telah ia sandang.

Sharon dengan santainya membelah kerumunan orang.Semua langsung menepi saat Sharon lewat.

"SHARON!"Teriak seseorang sambil berlari mendekati sang pemilik nama yang diteriaki

Sharon menatap datar orang itu,"Larasya Queency Audry Wildon!"Desis Sharon sambil menatap tajam Larasya atau yang sering disapa Sasya itu

Sasya tersenyum tak berdosa pada Sharon,"Eh gw mau bilang sesuatu,sekali lagi predikat Miss Saints jatuh ketangan lo"Ucap Sasya yang tidak digubris oleh Sharon

Sasya berdecak kesal karena Sharon malah meninggalkannya,"Sha,kata si Caca kita diminta mewakili kelas di acara perpisahan kakak kelas.Kita diminta ngedance sambil nyanyi"Ucap Sasya menjelaskan pada Sharon

Sharon menganggukkan kepalanya,"Terserah,tapi gw Rapper"Ucap Sharon lalu pergi meninggalkan Sasya yang tersenyum senang

Sharon memasuki kelas diikuti Sasya yang berlari dari belakang.Sharon dengan santainya duduk di kursi tempatnya duduk.

Didepannya Caca menatap Sharon yang baru datang,"Gimana?"Tanya Caca yang membuat Sharon menaikkan sebelah alisnya

Saat Caca membuka mulutnya tiba tiba Sasya datang,"Dia setuju Ca!Akhirnya kita bisa tampil juga"Seru Sasya tiba tiba yang membuat Caca terkejut

Caca memukul pundak Sasya,"BIKIN KAGET ANYING!"Teriak Caca kesal pada Sasya yang masih menampilkan ekspresi anehnya

Caca semakin merasa aneh pada sahabatnya yang satu ini,"Ya syukur deh kalo kita bisa tampil.Seenggaknya setelah 6 tahun lamanya kita bisa tampil lagi"Ucap Caca yang membuat sorot mata Sharon mengarah padanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ice HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang