Part 1: Bertemu Yena

9 0 0
                                    

Lima tahun telah berlalu. Yujin kini telah menjelma menjadi gadis 18 tahun yang cantik. Matanya berkilau, rambutnya hitam legam sebahu, dan kulitnya putih bersih. Kini, dia menempuh pendidikan di Matahari Timur Daehakgyo (universitas, bahasa Korea), Bandung. Dia mengambil jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi. Teman-temannya rata-rata perempuan. Yujin masuk kelas A.

Di tempat ini pula dia bertemu dengan sang dosen, Pak Kim Jaehwan, dan asisten beliau, Hitomi Honda.

"Selamat pagi, akuntan-akuntan muda!" ucap Pak Jaehwan dengan senyum khas beliau.

"Selamat pagi, Bapak Akuntan!" balas para mahasiswa dengan serempak.

"OK, Bapak absen dulu, ya," kata Pak Jaehwan. "Lee Eunsang?"

"Saya, Pak!"

"Sakura Miyawaki?"

"Saya, Pak!"

"Kang Hyewon?"

"Saya, Pak."

"Choi Yena?"

"Saya, Pak."

"Boo Seungkwan?"

"Saya, Pak!"

"Ahn Yujin?"

"Saya, Pak."

"Baik, kita mulai perkuliahan kali ini. Saya adalah dosen wali kalian. Jika kalian mengalami kesulitan dalam mata kuliah yang saya ampu, kalian bisa menghadap saya. Saya khusus mengampu mata kuliah Pengantar Akuntansi 1 untuk semester ini," kata Pak Jaehwan. "OK, saya tinggal dulu. Eunsang, Anda saya tunjuk jadi ketua kelas A. Tolong jaga agar kelas kita selalu kompak dan tertib. Yang berisik, tolong namanya dicatat."

"Iya, Pak," kata Eunsang.

Di kampus, Yujin termasuk anak yang nakal. Dia sering tidak memperhatikan saat dosen sedang menerangkan, sering bicara ceplas-ceplos dan blak-blakan, dan dia sering membuat onar. Hampir setiap jurusan pernah jadi sasaran kenakalannya. Suatu kali, dia pernah menaruh bekas permen karet di meja Vernon, anak sistem informasi. Kali berikutnya, dia menaruh ulat bulu di buku Yeosang, anak informatika. Malahan, dia pernah menaruh bekicot di meja Hyewon. Para dosen juga sering kena ulah Yujin. Akibatnya, dia sering kali harus menghadap rektor dan menerima hukuman berat.

Walaupun culun dan nakal, Yujin termasuk pintar. IQ-nya 140 dan dia hampir selalu ranking 10 besar. Meski demikian, Yujin tetaplah Yujin, tidak berhati baik. Dia satu kelas dengan Yuri, mahasiswi nakal yang selalu menjadi Student of the Month di departemen akuntansi, dan Wonyoung, wakil ketua kelas yang selalu menggantikan Eunsang dalam menjaga ketertiban kelas saat dia sedang sakit. Mereka tergabung dalam satu geng.

Suatu ketika...

"Satu ditambah satu sama dengan berapa, anak-anak semua?" tanya Pak Ha Sungwoon, dosen matematika dasar.

"Duaaa!!!" jawab anak-anak.

"Akar 47 ditambah logaritma 500 dikurangi akar 147 sama dengan berapa? Coba, kamu yang di belakang itu, Samsul?" kata Pak Sungwoon sambil menunjuk Yena.

"Saya, Pak?" tanya Yena.

"Ya, kamu."

"Pak, saya Yena, Pak, bukan Samsul!"

"Oh ya, Yena, Yena."

"Gila anjay, nama gue Yena dipanggil Samsul :(" kata Yena ke Yujin, yang kebetulan sebangku dengannya.

"Hai," Yujin mencoba memberi salam, "kamu Yena ya? Anak akuntansi yang teladan itu?"

"Iya. Rasanya aku sering lihat kamu di kelas ini. Nama kamu siapa? Aku Yena," kata gadis berponi itu dengan ramah.

"Aku Yujin," kata Yujin. Dari situlah mereka bersahabat.

Persahabatan mereka nampaknya tidak disukai oleh Wonwoo, teman sekelas mereka. Sering kali Wonwoo mengancam Yujin dengan cara apa pun, seperti mengambil dompetnya, membanting HP-nya ke lantai, dan lebih parah, menguncinya di kamar mandi selama perkuliahan berlangsung dan tidak boleh kembali untuk kuliah. Hal ini tak lain karena Wonwoo menyukai Yena karena dia mahasiswi teladan yang cantik dan bodinya semampai aduhai. Dengan IQ yang berjumlah 150 sepertinya masuk akal mengapa Wonwoo naksir Yena. Sebagai mahasiswa yang B aja (tidak teladan tetapi tidak pula nakal), Wonwoo tidak terima kalau Yena bersahabat dengan mahasiswa nakal.

Hari ini, Yujin kena pukul Wonwoo di muka. Tapi tunggu... dia melihat sesuatu di kejauhan!

Share the JoyWhere stories live. Discover now