Hepi ridinggg~
-----------------------------------------------------------
Siang harinya, Jaejoong memang mampu melewati ujian biologi dengan cukup baik. Namun, sepanjang waktunya di sekolah harus ia habiskan dengan menahan perih di bagian bawah tubuhnya.
"Kau sakit?"
Haechul melontarkan pertanyaan itu setelah menyadari bahwa sahabatnya ini terlihat tidak nyaman. Yang mana mendapat gelengan dari Jaejoong sebagai jawaban.
Namun, namja seksi tersebut tidak lagi heran. Ini bukan pertama kalinya Jaejoong bersikap seperti ini. Haechul maklum saja.
"Semalam kau habis bercinta dengan siapa memangnya? Kukira kau langsung pulang ke rumah."
Duh, bibir tipis Kim itu rasanya ingin Jaejoong cubit saja.
"Aku tidak bercinta dengan siapapun, sialan."
"Wajahmu tidak menunjukkan seperti itu."
Baiklah, Jaejoong benar berbohong. Semalam ia memang bercinta dengan sebuah lilin besar akibat ulah Yunho. Tapi bukan berarti ia akan mengatakan ini pada Haechul, tidak. Bisa-bisa kejadian itu menyebar ke seluruh sekolah setelah Haechul tahu.
Untung saja Haechul itu hanya pintar di ranjang. Sementara otaknya terlalu mungil untuk menampung banyak informasi, makanya ia selalu menolak memikirkan sesuatu yang penting atau rumit. Jadi setelah Jaejoong berhenti menjawab, ia tidak lagi menanyakan apapun.
Kring!
Bel istirahat menggema sampai ke ujung lorong. Kekuatan magisnya seolah dapat melepas jiwa buas para siswa-siswi yang kelaparan sejak tadi.
Pun Jaejoong juga begitu. Ia berlari kecil menuju kantin bersama Haechul serta Hyungseob yang setia diikuti Woojin.
"Woojin ih! Pergi sana!"
Pertengkaran kekanakan tersebut membuat Jaejoong tersenyum geli. Hyungseob yang manis dan centil memang cocok sekali kalau disandingkan dengan si tampan namun dekil, Park Woojin.
"Jaejoong!"
Suara itu disertai dengan tarikan kuat pada lengan kurusnya. Jaejoong memang kurus tapi ia berisi di tempat yang tepat.
Melihat si pemanggil membuat Jaejoong muak. Ia bahkan tidak berniat menjawab dan malah berlalu pergi.
Yunho marah.
Ia tidak suka diabaikan dan Jaejoong melakukannya.
Baginya, setiap kesalahan harus mendapat hukuman. Jaejoong sudah ia beritahu tentang itu tapi si kesayangan terlalu bebal untuk mendengarkannya.
Meski Jaejoong tidak cukup peka untuk menyadari kekesalan Yunho, kemarahan itu rupanya sampai ke Haechul yang tanpa sengaja melihat tatapan murka si kakak kelas paling pintar di sekolah mereka. Haechul tahu pasti pada siapa tatapan itu ditujukan.
"Kwauh twidwak mhakwan?" Jaejoong bertanya susah payah, mulutnya penuh oleh dua gigitan besar sosis yang ia masukkan sekaligus.
Haechul mendengus,"Mulutmu tidak robek makan seperti itu, huh?"
"Ini tidak ada apa-apanya. Penis Yunho lebih panjang dan tebal dari ini."
"Aku jalang yang terlatih," lanjutnya sambil menepuk dada dengan bangga.
.
.
.
.
"YUNHO BAJINGAN! LEPASKAN AKU! KAU TIDAK BOSAN MENYIKSAKU, HAH?!"
Jaejoong baru saja bangun dari tidur siangnya ketika ia mendapati tubuhnya polos dan terikat pada kepala ranjang. Disampingnya ada Yunho yang sibuk entah melakukan apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENSUAL STUDY [YUNJAE VER.]
FanfictionYunho pandai dan Jaejoong benci itu. Karena selain pandai mengerjakan soal, Yunho juga pandai mengerjai tubuhnya. Ughh... main cast : YUNJAE warn : Yaoi, bxb, bdsm, NC