Chapter 4

5.6K 222 18
                                    

Bacanya pelan-pelan ya :)

Luv u!

.

.

.

Dapur hari ini sedikit berbeda. Biasanya Jaejoong yang akan berdiri di sana, memasak makanan lalu menyantapnya bersama Yunho atau sendirian. Tampaknya bocah itu keduluan, terbukti dari beberapa jenis makanan yang sudah tertata rapi di meja makan. Uapnya masih mengepul, menandakan kalau seseorang baru saja selesai memasaknya.

"Duduklah, aku melakukannya untuk mu hari ini." Yunho sedang dalam kondisi hati yang baik, jadi pria itu menyeret Jaejoong untuk duduk di kursi yang sengaja ia tarikkan. Berusaha memberikan kesan manis yang Jaejoong tepis dalam hati.

"Ada apa?"

"Apanya?"

"Kenapa melakukannya tiba-tiba?"

"Kau tidak suka?"

Jaejoong menggeleng kecil, "Bukan seperti itu. Hanya saja, ini tidak seperti biasanya."

Dua mangkuk nasi Yunho letakkan di meja, lalu pria itu mengambil duduk di sisi lain meja, tepat dihadapan Jaejoong.

"Kalau begitu, biasakan dirimu. Aku bukan pria yang hanya bisa menggagahimu dan marah-marah, kau tahu? Sebenarnya aku ini sangat baik dan hangat," bualnya.

"Cih! Katakan itu pada bokongku yang menaruh dendam pada mu!"

Yunho tersedak, istrinya ini benar-benar sesuatu.

"Oh ya, mulai pekan depan aku tidak ingin belajar apapun lagi dari mu. Aku sudah menemukan guru private yang akan mengajariku sampai pintar!"

Kening Yunho berkerut tidak suka mendengarnya. Bukankah itu berarti ia akan kehilangan alasan untuk menikmati Jaejoong sesukanya?

"Aku tidak mengizinkan."

"Aku tidak butuh izinmu," sahut Jaejoong.

"Baik, lakukan sesukamu. Aku penasaran sejauh mana kau mampu hidup tanpa campur tanganku."

Meski berkata seperti itu, sebenarnya Yunho tetap menyimpan keresahan dalam dirinya. Semakin resah ketika tahu bahwa Haechul lah yang mengenalkan guru les baru itu pada Jaejoong. Yang Yunho tahu, Haechul itu sama jalang dan brengseknya dengan Jaejoong. Mana mungkin pendosa seburuk mereka punya kenalan orang baik-baik. Yunho yakin itu dan keyakinannya jarang sekali salah, akurat 89%.

.

.

.

.

Guru les Jaejoong serius tampan. Tubuhnya tegap, rahangnya tajam, dan memiliki postur semampai. Marganya Lee, lengkapnya Lee Seunghyun. Si guru sempurna yang entah bagaimana berhasil membantu Jaejoong melewati sisa ujian dan beberapa tugas tambahan sebagai remedial untuk menutupi kekurangan nilai.

"Untukmu," sekaleng soda dingin itu berpindah ke meja Seunghyun. Membuat pria itu menatap sekeliling dengan was-was, khawatir konspirasi jahatnya dengan Jaejoong terendus tenaga pendidik lain.

"Sisanya sudah aku kirim ke rekeningmu, Guru Lee" lanjutnya.

Di ruangan itu hanya ada mereka, si murid nakal dan guru baru putera tunggal dari pemilik yayasan. Salah satu alasan mengapa Jaejoong membutuhkan pria itu untuk membantunya. Selain karena pria itu mencintai uang, tentu saja.

"Terimakasih, kau tidak perlu serepot ini."

Suara menyegarkan menyelip diantara obrolan mereka ketika kaleng soda itu dibuka. Lee Seunghyun menikmati dua sesapan soda dinginnya, lalu pria itu menggeser kursinya demi memotong jarak mereka. "Karena aku sudah membantumu, sekarang kau harus membantuku juga, nak."

SENSUAL STUDY [YUNJAE VER.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang