PROLOG

24 5 1
                                    

Gelap, sunyi, mungkin menurut orang lain itu adalah hal yang menakutkan tapi tidak untuk seorang gadis yang kini tengah menundukkan kepalanya disebuah kursi taman. Ia hanya seorang diri, ntah karena ingin sendiri atau sedang ingin menenangkan hati. Sebab keadaannya benar-benar kacau. Ia tidak menangis, hanya saja matanya memerah dan menyiratkan betapa terluka hatinya.

Ia mengacak rambutnya, berulang kali mengadah agar air matanya tidak terjatuh. Jika saja ia bisa mengulang waktu mungkin sekarang ia tidak akan seperti ini.

"Brukkk" Refleks gadis itu menoleh mencari asal suara tepat saat ia menengok kesamping kanan ia melihat seorang laki-laki tengah mengusap kepalanya dan terduduk diatas rumput.

"Darimana datangnya orang ini?" pikirnya. Apakah dia baru saja terjatuh dari atas langit atau dia laki-laki yang dikirimkan Tuhan untuknya? ia menggeleng seraya menyingkirkan pikiran anehnya dan segera pergi dari sana.

Aretta, gadis itu tidak sadar bahwa malam itu menjadi awal kehidupan yang lebih berwarna.

**

Hope you enjoy this story! :)

DIFFICILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang