Kalau ada yang mengatakan bahwa hari senin adalah hari yang paling tidak disukai orang-orang berlaku juga untuk Ara,karna dihari senin Ara harus bangun pagi untuk kuliah padahal semalam Ara begadang untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Masalah yang dirasakan mahasiswa rata-rata adalah banyaknya tugas yang harus mereka kerjakan begitu juga dengan Ara yang masuk salah satu Universitas di New York fakultas Arsitek.Ara anak bungsu dari tiga bersaudara,kakak laki-laki pertamanya bernama Darren sudah menikah dan tinggal di Jerman bersama istrinya dan kakak keduanya bernama Shane bekerja sebagai dokter bedah di salah satu Rumah Sakit di New York. Ara tinggal bersama Shane walaupun lebih sering sendiri di apartemen karna Shane selalu lembur di Rumah Sakit. Kedua orang tua mereka sudah meninggal lima tahun yang lalu akibat kasus perampokan yang terjadi dirumahnya.
Ara menggeliat disaat sinar matahari mulai menyilaukan matanya,melirik nakas pada jam yang menunjukan pukul 07.00. Ara teringat bahwa pagi hari ada kuliah pagi,sambil malas-malasan Ara membawa tubuhnya ke kamar mandi. Setelah mandi dan berpakaian Ara keluar kamar dan tidak menemukan kakaknya Shane berada di apartemen,perasaan yang selalu dirasakan Ara adalah kesepian. Mempunyai seorang kakak pun bagi Ara sama saja,tidak ada yang menemaninya sarapan,menonton TV,atau sekedar bercanda. Ara selalu merasa sebatang kara,tidak ada yang peduli padanya,tidak ada yang perhatian padanya.
"Udah hampir telat,sarapannya nanti dikantin kampus aja"
Setelah siap-siap untuk kuliah Ara langsung melajukan mobil nya menuju kampus.Ara sudah sampai di kampus langsung menuju ke kelasnya untuk mengikuti perkuliahan seperti biasanya.Dan kebetulan Ara tidak satu kelas bersama teman nya karna teman Ara ada di Fakultas lain. Setelah selesai mengikuti perkuliahan Ara keluar kelas menuju kantin,karna perutnya sudah demo minta untuk di isi. Saat sudah memesan makanan Ara duduk di meja pojok kantin sambil menikmati makanan sampai Ara mendengar suara yang tidak asing di kepalanya.
"ARAAAAAAA!!!" Sudah pasti itu suara salah satu teman Ara yang bernama Bella,kalo kata orang Bella ini ngmongnya ngegas. Selalu teriak-teriak padahal kan kupingnya masih berfungsi dengan baik."GW KANGEN BANGET SAMA LO!" Ara yang mendengarnya hanya bingung,bukannya hanya sehari kemaren mereka tidak bertemu? Kenapa lebay banget kaya tidak pernah ketemu setahun.
"Apasih Bel gausah teriak-teriak,malu kali diliatin orang-orang" Bella yang ditegur seperti itu melihat sekeliling dan benar saja bela diperhatikan oleh orang-orang dikantin. Bella menyengir melihatnya "Maap deh kan aku saking senengnya ketemu sama kamu" sambil memeluk Ara dengan erat."Lepasin dulu ih,aku lagi makan Bel" setelah itu Bella melepaskan pelukan dan menunggu sampai Ara selesai dengan makan siangnya.
"Ra,aku mau ngasih tau kamu sesuatu deh. Ini lagi hot banget beritanya" Ara pun sudah tidak heran lagi dengan Bella yang akan memberitahukan gosip seputaran anak hits di kampus.
"Siapa lagi sekarang yang mau kamu gosipin Bel?""Hehe tau aja sih kamu Ra,tau gak sih kamu? Ada anak cowo baru. Katanya dia pindahan dari Jerman"
"Yang bikin dia jadi gosip apaan Bel?" Kata Ara malas
"Ihh kamu mahh tunggu dulu,aku belum selesai ngomong!"
"Oke oke fine,lanjutkan" kata Ara sambil mengangkat tangan menyerah
"Dia ganteng banget Ra,kaya model gitu. Pokok nya dia perfect banget,semua orang ngincer dia buat dijadiin pacar" Bella mengatakannya dengan semangat
"Enggak semua orang kali Bel,aku enggak termasuk" secara Ara memang tidak tertarik menjalin hubungan dengan laki-laki. Karna menurutnya menjalin hubungan itu terlalu ribet untuknya,dia tidak ingin susah payah membagi pikirannya dengan hal-hal berbau Cinta. Tugas kuliah Arsitek saja sudah sangat menguras pikiran dan energi nya,Ara tidak ingin menambahnya dengan berpacaran.
"Kamu jangan bilang gitu,siapa tau cowok ini tipe kamu Ra. Kasian kamu jomblo terus,kamu kemana-mana sendirian kalo enggak ada aku" Ara yang di ejek seperti itu tentu saja tidak terima,apa-apaan temannya itu. Mengatai diri nya jomblo,walaupun memang benar tapi kan tidak perlu disebutkan begitu.
"Gausah ngatain jomblo juga kali Bel,aku masih mau fokus kuliah dulu. Gamau mikirin tentang cowok"
Saat mereka sedang ngobrol tersengar suara ribut dari arah pintu kantin,mereka sontak ikut melihat apa yang terjadi. Bella yang melihat itu langsung memekik heboh "ARAA ITU ORANGNYAAA!" Ara yang paham siapa yang di maksutkan oleh Bella menolehkan kepalanya dan tiba tiba pandangannya bertubrukan dengan mata abu-abu milik laki-laki itu selama beberapa detik sebelum Ara yang memutuskan pandangan terlebih dahulu.
"Ara liat dehh itu orangnya,ganteng kan kaya apa yang aku bilang?"
"Biasa aja" jawab Ara sekenanya
"Kamu mah gabisa bedain mana orang ganteng mana orang biasa aja ya?!!" Bella dan kata-kata ngegasnya
"Ck,lebay kamu mah. Aku ada kelas Bel,aku duluan yaaa" Ara langsung memgambil tas dan meninggalkan Bella yang masih menatap laki-laki itu dengan tatapan minat. Saat Ara ingin keluar dari kantin,menyempatkan untuk melirik laki-laki itu tadi dan betapa terkejutnya ternyata laki-laki ternyata masih menatapnya dengan tatapan yang aneh menurut Ara,dengan tergesa-gesa Ara keluar dari kantin menuju kelasnya untuk mengikuti perkuliahan kembali.
......................................................................
Lelah,itu yang dirasakan Ara setelah semua perkuliahan telah selesai ia laksanakan. Otak nya sangat panas dan mumet karna jurusan Arsitek ternyata sangat menguras pikirannya,pernah Ara berfikir untuk pindah jurusan karna merasa dia akan mati muda jika terus-terusan diharuskan berpikir seperti ini. Lucu jika dibayangkan,padahal Ara sendiri yang menginginkan masuk jurusan Arsitek.
Berjalan melwati koridor kampus Ara berpikir ingin cepat-cepat sampai Apartement agar dia bisa beristirahat dan tidur. Setelah sampai parkiran Ara masuk kedalam mobil nya,dan melajukannya keluar area kampus. Dijalan menuju pulang Ara berpikir untuk mampir ke sebuah supermarket untuk belanja kebutuhan sehari-hari yang kebetulan memang sudah habis.
Setelah masuk ke supermarket Ara mengambil troli dan mencari barang-barang yang akan dibelinya. Saat sudah semua Ara mampir ketempat minuman-minuman dingin,Ara ingin membeli beberapa bir dingin untuk persediaan di apartemen. Tentu saja Ara bukan perempuan polos yang tidak pernah minum alkohol,Ara bahkan juga sering merokok. Kalo ditanya kenapa,Ara selalu menjawab biar ga setres.
Saat akan mengambil bir ada sebuah tangan yang kebetulan juga ingin mengambil bir yang dipegang oleh Ara. Karna kaget Ara langsung menoleh dan membelalakan mata nya melihat orang yang sama saat di kantin kampus heboh dibicarakan orang-orang sekarang ada disampingnya. Dengan gugup Ara langsung menarik tangannya dengan cepat lalu mempersilahkan laki-laki itu untuk mengambil bir nya terlebih dahulu. Setelah itu laki-laki tersebut mengucapkan terimakasih kepada Ara lalu pergi berlalu ketempat kasir. Ara masih syok dengan apa yang dilihat nya barusan,kenapa juga harus bertemu dengan laki-laki itu disini. Mendapatkan kesadarannya kembali Ara segera mengambil beberapa kaleng bir lalu menuju kasir untuk membayar.
Selesai berbelanja Ara mengemudikan mobil nya untuk pulang ke apartemen nya. Saat masuk dia melihat sepatu yang tidak asing ada di sana. Siapa lagi kalo bukan kakaknya Shane,tumben sekali dia pulang ke apartemen karna biasanya kakaknya itu selalu menginap di rumah sakit.
"Habis belanja?" Shane yang keluar dari kamar bertanya kepada Ara karna melihat Ara membawa kantong plastik besar"Hm,tadi mampir belanja pulang kuliah" sambil menaroh plastik belanjaan ke atas pantry. Shane yang melihat itu membantu Ara untuk mengeluarkan belanjaan dan merapikannya
"Ara ke kamar ya,capek banget pengen istirahat" kata Ara sambil berlalu ke kamarnya
"Enggak makan malem dulu?"
"Enggak deh,Ara cape banget pengen tidur aja" jawab Ara sebelum menutup pintu kamarnya
Shane hanya bisa maklum,tidak bisa memaksa Ara karna dilihatnya adiknya memang sangat lelah jadi Shane juga tidak ingin mengganggu waktu istirahat Ara.
Jangan lupa vote yaa🌟
Terima Kasih❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Concidence
RomanceKebetulan kok berkali-kali? Itu yang dirasakan oleh Ara ketika 'kebetulan' itu menhantarkannya pada pria bernama Eden Jonhson,kebetulan yang dirasa sangat aneh. "Kamu yang kemaren itu kan? Kok bisa ketemu disini?" - Arabella Nadine "Gak sengaja" - E...