三 🌸

5 0 0
                                    

Pict diatas adalah paman Murasaki Hideyoshi. Papa muda masih 28 😋

” hisashiburi Kuro ” kata Haru sambil tersenyum.

  Seseorang yang memeluknya dari belakang adalah Mitsuki Kuro teman masa kecilnya yang sudah lama tidak ditemuinya. Kuro memiliki rambut hitam yang sengaja dia biarkan berantakan, tubuh tinggi agak kurus, kulit putih pucat, tatapan mata yang sayu dan senyuman yang lembut serta wajah yang tampan.

” maaf... seharusnya pada hari itu aku datang menemani mu ” kata Kuro dengan lirih.

” tidak apa kamu pasti punya alasannya ” kata Haruka sambil mengusap kepala Kuro dengan lembut.

” ehem... ” suara seseorang dari arah belakang Kuro membuat dia melepas pelukannya dari Haruka dan mereka pun menoleh kebelakang.

” ah, iya Haruka kenalkan dia adalah Byakuya teman sekelas ku dia juga tinggal disini ” kata Kuro.

   Byakuya anak laki laki dengan rambut berwarna merah tua, mata yang tajam berpenampilan modis. Byakuya berjalan mendekati Haru hingga tepat di depannya, kemudian dia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Haru yang masih duduk.

” jadi ini anak gadis yang waktu itu kau cerita kan. Ya lumayan untuk seorang manusia ” kata Byakuya dengan nada mengejek.

” seorang manusia ?bukan kah Byakuya-kun juga manusia ” kata Haruka dengan alis mengerut.

” hey... jangan sama aku dengan kalian manusia lemah. Dan juga jangan panggil aku dengan akhiran kun karna aku dan kau tidak dekat !”.

” maaf, Byakuya-san ”.

Byakuya kembali berdiri. ” bagus begitu lebih baik !”.

” Byakuya bisa kah nada bicara mu tidak ketus dan kasar kepada Haruka ” kata Kuro.

” kau tau aku tidak suka dengan manusia, tapi baik lah aku usahakan karna kau yang minta” jawab Byakuya.

” sudah sudah aku tidak masalah memang salah ku yang sok akrab. Oh iya lebih baik kalian mandi setelah itu kita makan bersama aku sudah memasak makan malam ” kata Haru.

” kamu yang masak Haruka, aku tak sabar untuk memakannya ” kata Kuro.

” iya, tapi hanya masakan sederhana semoga kalian suka ” jawab Haruka.

Kuro dan Byakuya masuk ke kamar mereka masing masing untuk mandi dan berpakaian. Haruka kembali memposisikan dirinya menghadap pohon sakura yang tengah menghijau, menikmati suasana sore hari yang sejuk dan tenang.

Dreeek.....
Suara pintu digeser masuk lah seseorang di sertai ucapan salam. ” tadaima ”.

” okaerinasai Hideyoshi ojisan ” balas Haruka lalu berjalan menghampiri Hideyoshi yang tengah membuka sepatu.

” oh, Haruka. Apa mereka sudah pulang ?” tanya Hideyoshi yang sudah selesai membuka sepatu.

” sudah paman, mereka sedang mandi sekarang. Paman juga sebaiknya mandi lalu kita makan malam bersama, aku sudah memasak makan malam  ”.

” terima kasih, tapi seharusnya kau tidak perlu repot repot, kau kan tadi pagi baru sampai ”.

” tidak apa paman, hanya ini yang bisa ku berikan sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan paman ”.

” baik lah, dengan senang hati aku terima. Kalau begitu aku mandi dulu ”.

----------------------------
  
  Kini mereka berempat sudah berada dimeja makan sedang menyantap makan malam bersama duduk saling berhadapan.

” wah... Haruka masakan buatan mu enak ” puji Kuro.

” terima kasih Kuro, aku hanya bisa memasak makanan sederhana saja ” jawab Haru.

” kau terlalu merendah Haruka, semua orang bisa memasak, tapi tidak semua orang bisa memasak dengan baik dan enak. Ya kan Byakuya ” kata Hideyoshi.

” ya ku akui untuk seorang anak manusia masakan mu lumayan enak, tapi untuk selanjutnya kau tidak perlu ke dapur dan memasak lagi” kata Byakuya .

” memangnya kenapa? apa ada yang salah dengan masakan ku ?” tanya Haru heran.

” tidak bukan begitu Haruka, disini pekerjaan memasak telah diambil alih oleh Byakuya karna dia tidak suka makan masakan orang lain. Bahkan urusan bekal dan kue dia yang suka membuatnya untuk kami ” jelas Kuro.

” baik lah kalau begitu aku akan mencuci dan membersihkan rumah ” kata Haruka.

” tidak perlu, mencuci dan membersihkan rumah sudah ada pembantu yang mengurusnya. Lagi pula jika kau membersihkan rumah sebesar ini seorang diri kau bisa pingsan” kata Hideyoshi sambil terkekeh.

” tapi paman aku hanya ingin membantu, aku tidak enak jika tinggal disini dengan gratis tanpa melakukan apa pun ” kata Haruka dengan wajah sedih.

” bagaimana kalau Haruka membantu Byakuya saja memasak” usul Kuro yang membuat Haruka mengangkat kepalanya lagi dan langsung menatap Byakuya.

Byakuya yang saat itu tidak memperdulikan mereka, sedang asik menyantap makanan langsung tersedak mendengar ucapan Kuro. ” uhuk... hey... kenapa aku !” dan langsung melirik Kuro dengan tajam.

Tapi saat melihat ke arah Haruka yang seperti memohon akhirnya dia memperbolehkan Haruka untuk membantunya memasak dengan syarat tidak merepotkannya.

  Tak terasa makanan yang berada dimeja makan pun sudah habis. Kuro dan Haruka membersihkan meja lalu mencuci piring. Walau sudah dilarang karna ini tugas Kuro, tapi tetap saja Haruka memaksa, Kuro pun tak tega melihat wajah sedih Haruka.

   Walaupun  Hideyoshi berasal dari keluarga yang kaya raya, dia pun pengusaha muda yang sukses. Tetapi dia tidak suka jika dirumahnya terdapat banyak pelayan. Orang yang tinggal di rumah ini pun mendapat tugas masing masing. Byakuya belanja dan memasak, Kuro membereskan meja makan dan mencuci piring, sedangkan Hideyoshi sendiri bertugas merawat tanaman dan kebun. Untuk pembantu mereka akan datang kerumah saat para lelaki itu sudah ke kantor dan sekolah.

─────────────────

   Kini Haruka sudah berada di dalam kamarnya mempersiapkan untuk esok hari apa saja yang akan dibawanya ke sekolah barunya, sampai tidak sadar jam sudah menunjukan pukul 10 malam.

” sudah malam, sebaiknya aku tidur supaya besok tidak terlambat” kata Haruka.

  Saat Haruka akan masuk ke dalam futon dia sempat melirik pemandangan luar dibalik jendela. Langit malam dihiasi bintang, pohon sakura yang warna daunnya menggelap dan bulan yang sinarnya tampak redup terhalang oleh awan.

” cantik ” satu kata yang keluar dari mulut Haruka, sebelum dia masuk ke dalam futon kemudian memejamkan matanya masuk ke dalam dunia mimpi.

  Dia masih disana, ditempat yang sama memperhatikan Haru. Lalu masuk melalui jendela kamar membelai lembut kepala Haruka. Diambilnya sebuah flute dari dalam hakamanya kemudian dia mulai memainkan sebuah lagu dengan nada yang lembut dan merdu, sambil duduk di jendela.

    Suara yang dikelurkan oleh flute tersebut tidak membuat Haruka bangun melainkan membuatnya damai, tenang dalam tidurnya seperti suara musik dari kotak musik pengantar tidur.

─────────────────────

Mohon dukungannya untuk karya ku yang bergenre misteri ini silahkan komentar apa saja aku siap membacanya. 🙏😆

Mohon maaf kalau ada typo atau kurang bagus

   

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I , HE , AND THE GUARD FROM SAKURA TREETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang