Angin sore membelai lembut wajah seorang gadis yang sedang duduk bersandar pada sebuah pohon besar di sisi danau hitam.
Sambil membaca buku, benda favoritnya, sesekali gadis itu menatap hamparan air danau yang cukup luas ini. Tempat ini cukup menyimpan banyak cerita selama ia bersekolah di Hogwarts.
Setelah merasa bosan akhirnya gadis itu memutuskan untuk kembali ke kastil. Matahari nampaknya sudah mulai lelah. Sinarnya mulai meredup.
Ia tidak melangkahkan kakinya menuju asramanya. Gadis itu mempercepat langkah kakinya hingga ia sampai didepan sebuah dinding kosong.
Kamar kebutuhan..
Tidak perlu menunggu lama akhirnya pintu kamar kebutuhan terbuka. Tanpa menunggu aba-aba gadis itu langsung masuk kedalam ruangan tersembunyi itu . Didalamnya seorang pria berdiri membelakangi sang gadis. Ia belum menyadari kehadiran sang gadis sampai akhirnya gadis itu memanggil namanya
"Draco.."
Pria itu menoleh. Silver bertemu hazel
"Kau terlambat 5 menit, Granger" pria itu melangkahkan kakinya mendekati sang gadis
"Maaf aku hampir lupa dengan janji kita"
"Kau habis membaca buku lagi eh, Granger?"
"Bisakah berhenti memanggil nama belakangku, Malfoy?"
"Oh kalau begitu kau habis membaca buku lagi, miss Malfoy?"
Senyum gadis itu terangkat setelah mendengar ucapan pria yang berada dihadapannya ini
"Terdengar jauh lebih baik" jawabnya
Ia tidak menghiraukan respon gadis didepannya itu "Lebih baik kau berpacaran saja dengan buku-buku tebalmu itu" Lanjut Draco dengan senyum meremehkan khasnya.
"Sepertinya kau cemburu dengan buku ya?" Gadis itu tertawa kecil
Silver Draco menatap hazel Hermione lagi
"Aku tidak gila, Hermione. Saat ini aku hanya cemburu kepada si Weaselbee saja" Draco kemudian duduk diatas kursi yang ada desebelahnya.
Hermione lagi lagi tertawa melihat tingkah Draco yang menurutnya lucu itu. Ia sudah terbiasa menghadapi tingkah laku Draco yang kekanakan jika sudah cemburu. Ia kemudian menarik kursi disebelah Draco dan duduk disana.
Gadis itu meletakkan tangannya dimeja dan bertumpu diatasnya. Ia memperhatikan wajah Draco yang sedang memainkan tongkat sihirnya.
Wajah pria itu terlihat dingin. Kulit putihnya sukses membuat pria itu seperti mayat hidup. Rambut platinanya sesekali terjatuh diatas keningnya. Hermione menikmati pemandangan dihadapannya ini. He's like a nicotine. Yang memberikan candu tersendiri bagi Hermione.
Hermione menyadari dibalik tampang pria yang dingin itu ia menyimpan banyak kepedihan. And nobody cares with him. Perang setahun yang lalu sukses membuat bekas luka yang dalam dihati pemuda itu.
Pria itu merasa sepi, kosong dan hampa. Menetap di Manor seorang diri membuatnya menjadi seorang yang anti sosial. Draco yang dulu mempunyai banyak teman, akhirnya hanya mau berteman dengan beberapa orang saja. Ia terlalu malu untuk berteman dengan orang lain karena ia adalah seorang mantan death eaters.
Mengingat kedua orangtuanya yang sekarang menetap di Azkaban terkadang membuat hati Draco menjadi perih. Lucius Malfoy akhirnya dijatuhi hukuman selama 15 tahun penjara dan Narcissa dihukum selama 5 tahun. Hukuman ini termasuk ringan mengingat beberapa death eaters lainnya dijatuhi hukuman seumur hidup. Semua ini berkat Narcissa yang mengkhianati pemimpinnya, Voldemort dan malah membantu the boys who lived, Harry Potter.
KAMU SEDANG MEMBACA
clarity • Draco X Hermione •
Romance"Love always coming with they own way without anybody know it" . Dramione Fanfiction [bahasa]