"Ini sudah keputusanku, kamu tidak berhak mengatur jalan hidupku. Aku minta maaf kalau perkataanku menyakitimu, tapi kali ini aku betul-betul lelah. Aku kira kau sudah mengenal diriku, aku tidak akan pernah mau menjalani kehidupan rumah tangga" tegas AnggunHilda memijit pangkal hidungnya yang terasa sakit kemudian menghela nafas "Aku tau kamu, aku tau betul. Kamu sangat dewasa tapi aku tidak percaya kau mengambil keputusan seperti itu. Apa kau tidak mengasihani keluargamu? Ayahmu? Ibumu? Yang sangat menginginkan kamu untuk berumah tangga. Bagaimana jika mereka mengetahui keputusan bodohmu itu. Hilangkan ketakutanmu, kau yang menjalaninya bukan orang lain. Jangan karena ketakutanmu kau memilih untuk tidak menikah"
Anggun berdecih "Pernikahan hanya omong kosong. Semuanya lebih baik ketika kita sendiri. Tak akan ada yang mengaturmu, mengekangmu, kau tidak perlu terikat sebuah komitmen bodoh. Kita bisa lebih bebas dengan sendiri. Kau tidak perlu merasakan sakit hati hanya karena lelaki. Pernikahan adalah penjara, kau harus itu"
"ANGGUN cukup, otakmu benar-benar sudah salah, jalan fikiranmu benar-benar buntu. Pernikahan tidak seperti yang ada di fikiran bodohmu itu" cerca Hilda dengan mata tajam mengarah ke Anggun
Anggun mengambil handphonenya dengan kasar di atas meja dan sling bag nya "Ternyata selama ini kau belum mengerti diriku. Kau belum mengerti ketakutanku. Bagiku pernikahan adalah hal yang sangat tidak penting. Aku masih bisa hidup tanpa adanya seorang pendamping. Aku pulang"
Anggun berjalan keluar dari ruangan kerja temannya itu dengan kepala yang serasa ingin meledak saat itu juga. Tubuhnya sangat lelah, fikirannya pun begitu. Ia kira ada yang bisa mengerti dirinya ternyata tidak.
Sedangkan Hilda memejamkan matanya, ia tidak ingin kalau sahabatnya itu memilih keputusan yang menurutnya salah. Hilda tau kalau Anggun sangat keras kepala, tak akan ada yang bisa merubah keputusan temannya itu kecuali dirinya sendiri.
******
I hope u all enjoy for this and hope u like it all.
Thank u,
Much loves
from me ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
'Single Life'
General FictionAku memutuskan untuk 'Single life' apa salah? Aku hanya seorang wanita yang baru lulus SMA dan memilih untuk menghabiskan umurku tanpa adanya seorang teman hidup atau pendamping. Aku tidak pernah percaya akan sosok lelaki selain keluargaku. Aku tid...