Aku benci menjadi terlalu perduli. Dikejar rasa penasaran sampai mati.
Dua hal yang harus kau tahu adalah ini, aku demikian sengsara jika tak tahu kabarmu setiap pagi, bahkan ketika dirimu sengaja tak mengabari.
Otak ini dipenuhi oleh rasa khawatir yang jika dibiarkan malah kian menjadi. Sudah ku suruh berhenti namun otomatis berjalan sendiri. Aku memikirkan dirimu lebih dari seratus kali sehari.
Jangan sekali-sekali pergi dan tak mau dicari, aku obsesi mencarimu setengah mati
Lebih dari rasa cemburu dan posesif karena kau sudah lama menetap di hati.Dua hal yang perlu kau ketahui lagi, matiku bagimu punya dua arti. Ketika raga tak mampu merangkul sosokmu kembali, atau mati-matian menahan hasrat untuk perduli.
Namun hal ini menjadi konklusi. Bahwa untuk terus hidup tanpa rasa intimidasi, aku harus membiarkan sosokmu mati dalam hati, menghapusnya dari dalam memori, menguburnya dalam-dalam dan jangan diingat kembali. Bukan berarti nantinya aku menjadi sama sekali tak perduli, namun menghargai dan mencintai diri sendiri.
Kau pasti tak mengerti, hanya beberapa hal yang selama ini kau sadari. Padahal aku bertindak lebih dari sekian perduli dan hanya merasakannya sendiri.
Lebih baik sendiri, daripada berusaha mencintai dan terus menanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Kala Perpisahan Itu
रोमांसLagi-lagi ku lelah, beristirahat pada cinta yang salah.