Andika sedang berada di kantin fakultas nya bersama ketiga sahabat nya.
"Haee cewek, mampir sini dong sama abang" Goda Ryan kepada wanita fakultas lain yang berlalu di sebelahnya.
Pletakk!
"Tobat nyed! Ngerdus mulu lu bangsat" Kata Reza sambil memukul kepala Ryan.
"Sakit goblok!, Gue ngerdus aja kgak ada yang mau sama gue apalagi gw diem aja kek lu bertiga" Bela Ryan kepada dirinya sendiri sambil menunjuk ketiga sahabatnya.
"JOMBLO KITA BERKUALITAS GAK KAYAK LU TUKANG KARDUS!" Sahut mereka bertiga bersama, sedangkan Ryan? Dia hanya diam sambil nyengir kuda.
"Dik, liat deh mantan gebetan lu" kata Pito sambil menunjuk ke arah Nayla mantan gebetan Andika yang sedang bersama seorang laki-laki di pojok kantin.
Andika langsung melihat ke arah pojok kantin, matanya menyipit, keningnya berkerut, memfokuskan pengelihatannya ke arah seorang perempuan yang sedang, bersuapan mesra? Mungkin.
Andika memalingkan wajahnya lalu menatap ketiga sahabatnya yang diam seribu bahasa.
"Aduhh aa sakit hati dedek" Suara lebay milik Ryan yang memecahkan keheningan.
"Najis lebay!"
"Bukan temen gw!"
"Geli anjeng!"
"Apa salah Dan dosaku Abang cinta suciku kau buang buang~"
Andika, Reza, dan Pito meninggalkan kantin dan seorang Ryan yang sedang bersenandung tanpa nada dan lirik yang sesuai.
"WOIII ABANG TUNGGUIN DEDEK DONG!!"
Andika dan kedua temannya memutuskan untuk pergi ke Rooftop gedung Fakultas nya, disana biasanya mereka berempat berkumpul hanya untuk menghabiskan waktu bagi seorang mahasiswa pengangguran seperti mereka.
"Dika" panggil Pito yang masih memandang lurus ke depan, sedangkan sang empunya nama langsung memutar kepalanya 90° ke arah sumber suara.
"Lu gak bosen apa seumur hidup nge Jomblo"
"Enggak" Jawab Andika lalu mengalihkan pandangannya lurus ke depan menghadap gedung-gedung fakultas lain. "Buat apa sih pacaran? Tujuan pacaran itu putus, dan salah satu di antara mereka pasti ada yang sakit hati"
"Itu itu Mulu jawaban lu kgak bosen apa"
"TEGA KALIAN MENINGGALKAN DEDE RYAN SEORANG DIRI TANPA SEORANG PENDAMPING HIDUP" Kata Ryan sambil berjalan ke arah mereka bertiga.
"Gausah teriak-teriak anjeng!"
"Gue gak budek nyed!"
"Bukan temen gue!"
"Yeuuu kalian, gue kemari membawa berita ter panas, se panas sindiran mantan" Kata Ryan dengan nada serius, bahkan kali ini dia lebih serius dari Pito.
"Hmm, paan?" Tanya Andika kepada Ryan.
"Jadi tadi waktu kalian ninggalin gue sendirian di kantin, terus gue nyariin kalian ke penjuru dunia tapi enggak ketemu malah gue ketemu semut lagi skidipapap di jalan terus ketabrak truk lew~"
"Intinya aja nyed!" Selah Reza sebelum Ryan menyelesaikan kata kata nya yang tidak berfaedah itu.
"Nih di kasih adek tingkat" Kata Ryan sambil menyodorkan amplop biru ke arah Andika.
"Paan nih" kata Andika sambil mengambil amplop dari tangan Ryan.
"Mana dedek tau, buka aja sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Online
Teen Fiction.Jarak itu hanya sebatas kata, dan aku yakin dia tidak akan bisa memisahkan kita. ~Andika Mahendra .Menyerah? Itu bukan type gw, yakin pasti kita di pertemukan. ~Putri Gisella Larasati KANG COPAS GAUSAH BACA CERITA GW!