1.Miss u

2.5K 190 45
                                    

Nico :

Morning ✔

Selamat hari Minggu bantet ✔

Alde :

Morning buluk ✔

Selamat hari minggu juga ✔

Wait! Lo tumben banget jam segini uda bangun 🤨 ✔

Jangan bilang lo belum tidur karena nge-game ?✔

Tidur gih buluk, gw ga mao lo sakit ☹✔

Nico :

Gw telpon ya ?✔

Alde :

Ya uda ✔

Tidak membutuhkan waktu lama , keduanya kini sudah berbicara langsung melalui sambungan telepon.

"Bantet, ntar siapa yang jemput lo di bandara ?"

"Biasa , supir"

"Lo nyampe jam berapa si? Gw kangen sekaligus pen ngajak lo makan"

"Gaya lo buluk , pake kangen segala . Gw ga baper ya"

"Gw ga niat bikin lo baper bantet , gw cuma jujur aja sama lo ,kalo gw kangen "

Untuk beberapa saat pembicaraan itu tidak berlanjut. Alde lebih memilih untuk berkelana di imaginasinya sendiri lengkap dengan senyuman yang mengulas di wajahnya hingga membuat hatinya seakan menghangat hanya karena kalimat sederhana Nico yang mengatakan kalimat rindu tersebut.

Lelaki mungil yang kini berada di meja makan restaurant hotel berbintang bersama kedua orang tuanya ,tengah melakukan sarapan pagi hingga dirinya menjadi salah tingkah setelah dirinya menjadi objek tatapan oleh kedua orang tuanya yang akhirnya ia sadari bahwa senyum konyol nya itu semakin membuat orang tuanya tidak nyaman dan terganggu dengan ia dan dunia kecilnya itu.

"Bantet! Lo dengerin gw ga sih?"

Alde seperti tersadar dan keluar dari dunianya lalu kembali memfokuskan diri pada suara husky berat kekasihnya itu.

"Iya,iya. Gw denger. Sampe jumpa nanti malam ok. Bye"

Bisik Alde lalu memutus telpon mereka dan melanjutkan kegiatan sarapannya.

Taemin Aminoto ,sang ibu yang sejak tadi hanya diam sambil memperhatikan gerak -gerik sang putra ,kini mulai membuka pembicaraannya.

"Harus berapa kali ibu ingatkan , jika sedang makan ,jangan melakukan chat atau panggilan telepon . Itu sudah menjadi peraturan di dalam keluarga kita Baekhyun Aldebaran Aminoto. Jangan pernah lupa itu"

Tatapan serius di berikan sang ibu kepada lelaki sembilan belas tahun itu sambil terus memotong daging di dalam piring lebarnya lalu menatap sang suami untuk meminta dukungannya agar menegur sang anak yang di anggapnya selalu tidak di siplin mengenai adab makan dari keluarga Aminoto.

Dua tangan milik Minho Aminoto memegang tangan berbeda. Satu tangan kanan ia berikan pada Taemin sang istri dan menggenggamnya ,sedangkan genggaman satunya lagi ia berikan kepada putra satu - satunya yang ia panggil dengan Alde itu.

[6]TEMAN BAHAGIA 《CHANBAEK》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang