"Aku rela kehilangan keluargaku demi karierku, tapi sekarang saat aku mengorbankan semuanya demi kamu, kamu menolakku. Kamu begitu lucu" aku tertawa saat dengan tegas dia menolakku. Jika boleh sombong, dia bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Dia hanya karyawan di perusahaan appaku.
"Kenapa kamu seperti ini? Tidak bisakah kamu melihat cintanya yang tulus padamu?" tanya eommanya, eommanya adalah rekan kerjaku. Dia yang menjodohkan kita, dan dihadapan eommanya ini lah dia menolakku.
"Tidak kah eomma berpikir aku menolaknya demi kebaikannya. Aku tidak ingin ia sama seperti eomma. Bukankah dulu karena haraboeji terlalu memaksa eomma sehingga eomma harus ditinggalin oleh pria kejam itu begitu saja?" ujarnya "Aku tidak ingin sekejam dia"
"Mengapa kamu begitu ngotot ingin hidup denganku?"
"Aku hanya ingin memiliki keluarga lagi"
"Eomma jangan terus memaksaku. Aku memiliki wanita yang aku cintai"
"Dia sudah menolak permintaanku, untuk apa aku hidup lebih lama lagi? Aku bahkan tidak ingin melihatnya menikahi kekasihnya itu"
"Aku sudah menyerah atas hubungan kita. Buat apa kamu bersedih lagi?"
"Kamu sudah tahu mengapa eommaku memintaku menikahimu, kamu tahu eommaku sakit tapi mengapa kamu tidak memberitahuku?"
"Bisajag kamu tidak membenciku lagi? Setidaknya demi eommamu"
"Jika kamu bisa menyembuhkan eommaku, maka aku tidak akan membencimu lagi"
"Semoga memang ini yang terbaik untukmu" gumamku dan setetes air mataku menetes membasahi surat yang aku tanda tangani itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sing For You
FanfictionOrang mengatakan cinta perlu diperjuangkan, bagiku cukup melihat dia bahagia maka aku akan ikut bahagia dengannya. Walaupun hatiku sakit, tapi itu lebih baik daripada aku memilikinya tapi dia tidak bahagia. Aku akan melakukan apa pun untuk membuatny...