REJECTION

28 7 0
                                    

Pada pagi hari yang cerah seungkwan keluar dari rumahnya dengan setangkai bunga mawar di tangan kanannya. Hari itu dia akan menyatakan perasaannya pada sang pujaan hati. Ia membuka ponselnya untuk bertanya pada sang pujaan hati

 Ia membuka ponselnya untuk bertanya pada sang pujaan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya disana seungkwan belum melihat yena. Ia langsung memesankan satu gelas cappucino untuk yena, dan satu ice americano untuk seungkwan. Yang muncul dipikiran seungkwan hanyalah bagaimana cara membuat yena tertarik.
Setelah beberapa menit menunggu ia melihat yena datang dengan sweater loreng biru putih yang manis dan dua jepit rambut silver diatas kepalanya.

 Setelah beberapa menit menunggu ia melihat yena datang dengan sweater loreng biru putih yang manis dan dua jepit rambut silver diatas kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey boo! Apa kau sudah menunggu lama?" Tanya yena

"Haha ti-tidak juga" Jawab seungkwan dengan tergagap gagap

"Wahaha terimakasih sudah memesankanku cappucino!" Sahut yena sambil meminum cappucino yang sudah dipesankan seungkwan beberapa menit yang lalu

"By the way, mau bicara apa?" Tanya yena sambil mengaduk cappucino miliknya

"Eumm, sebenarnya.." jawab seungkwan dengan ragu ragu

"Aku pasti tahu, kau mau meminta aku menelpon pak jihoon kan? Eyy sudah kubilang aku tidak dekat dengannya" jawab yena memotong seungkwan
Pak Jihoon adalah dosen seungkwan, yena mengira seungkwan telat mengumpulkan tugasnya, karena itu kebiasaan seungkwan

"Aniyoo(tidak)!!! Aku ingin menyatakan perasaanku padamu!" Seru seungkwan dengan keringatnya yang bercucuran

"Hah? Kau menyukaiku? Aish! Sudahlah jangan bercanda!" Sahut yena kembali memotong seungkwan

"Aish! Aku tidak selalu bercanda yena! A-ada waktunya dimana aku harus serius!" Seru seungkwan kembali tergagap

"Serius?!" Tanya yena dengan ekspresi kagetnya membuat seungkwan semakin gugup

"Y-ya! Apakah wajahku terlihat sedang bercanda?!" Jawab seungkwan

"Seungkwan..." sahut yena dengan muka lesunya

Ada apa dengan yena? Apakah dia tidak menyukaiku? Apakah dia akan menolakku tanpa mempertimbangkannya?

Ratusan pertanyaan muncul di kepala seungkwan, seolah olah Ia sedang menjadi detektif yang ditugaskan menangkap seorang introvert yang tidak pernah bicara

"Maafkan aku, tapi aku..." Jawab yena dengan ragu

"Ya aku tau, kau menyukai wonwoo kan?" Potong seungkwan sambil mengangkat alisnya dan tatapan tak bersalah membuat yena semakin ragu

"Bagaimana kau tahu?" Tanya yena terheran heran

"Aish, aku ini mahasiswa jurusan psikolog, mana mungkin aku tidak tahu" jawab seungkwan membantingkan matanya kepada kaki yena yang terlihat merapat menunjukan bahwa dia merasa bersalah

"Aku sudah menganggapmu sebagai kakakku sendiri, bagaimana aku bisa menjalin hubungan denganmu?" Tanya yena

"Yasudahlah aku sudah menyiapkan diri, aku pergi dulu" sahut seungkwan sambil menyelendangkan tasnya dan berdiri

"Ini untukmu, anggap saja ini hadiah dari KAKAK TERSAYAMGMU" Seru seungkwan sambil menyodorkan setangkai bunga tulip berwarna biru kesukaan yena

"Oppa!" Seru yena, yena tidak pernah memanggil seungkwan dengan sebutan kakak

Seungkwan pergi sambil menahan air matanya yang sudah membuat pandangan seungkwan kabur

Ia pulang kerumahnya dengan air mata yang mengalir. Ia membantingkan diri ke kasur sambil mengatakan "DASAR LEMAH! KAU PAYAH! LELAKI MACAM APA YANG MENANGIS HANYA KARENA DITOLAK SEORANG WANITA YANG MENGANGGAPNYA KAKAK?!"
Namun dengan Ia berkata seperti itu air matanya malah mengalir semakin deras. Nafas seungkwan mulai pengap, akhirnya Ia tertidur dengan keadaan tas yang masih dipeluknya.

Ketika Ia bangun dia sudah ada di sebuah taman hiburan yang sangat ramai akan pengunjung.

Aku dimana? Apa yang sedang aku lakukan disini? Kenapa aku ada disini? Sejak kapan aku ada disini? Kenapa aku bisa disini? Ratusan pertanyaan kembali membanjiri pikiran seungkwan.

Ia bertemu gadis yang sangat cantik. Lalu kemudian gadis itu menyapa seungkwan

"Hai? Ada yang bisa kubantu? Kau terlihat sangat kebingungan" tanya gadis cantik itu




IN TO THE WHEEL {FINISHED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang