Seungkwan terbangun dengan nafas yang sesak. Ia bergegas melihat kalender digital. Kalender tersebut menunjukan angka 29.09.19
Apa?! Aku tidak punya waktu untuk pergi ke jepang! Apa yang harus aku lakukan? Aku harus menelpon yena.
.
Chiring chiring! Dering telepon terdengar dari ruang sebelah."Halo? Boo ada apa?" Jawab yena dengan suaranya yang terenggak enggak.
"Kamu dimana? Aku merindukanmu" sahut seungkwan dengan suaranya yang cemas
"Aku di taman hiburan seoul. Ingin bertemu?" Tanya yena
"Tentu! Aku kesana sekarang ya!" Seru seungkwan
"Ok, sampai nanti ya!" Seru yena mengakhiri pembicaraan
Seungkwan bergegas pergi kesana. Jika dipikir pikir taman hiburan itu hampir bangkrut karena kurang peminat. Harga tiketnya pun murah.
Sesampainya disana seungkwan bertemu yena.
"Sudah menunggu lama?" Tanya seungkwan
"Kamu kemana saja! Aish untung aku sudah membeli tiket" seru memukul kecil pundak seungkwan
Ya tentunya itu tidak sakit
"Mian(maaf)!" Seru seungkwan sambil berjalan menuju pintu masuk
Sesudah masuk yena mengajak seungkwan naik bianglala
"Oppa! Aku mau naik bianglala!" Seru yena
Apa harus aku cegah? Aku sangat bingung. Karena hidup dan mati yena ada di tanganku
"Ayooo!!" Paksa yena menarik tangan seungkwan.
Seungkwan terlalu lembek untuk ukuran lelaki. Iapun pergi dan menaiki bianglala bersama yena
"Wah indahnya kota seoul dari atas sini!" Seru yena
Anak ini tidak terlihat akan bunuh diri.
"Aku sebenarnya ingin bunuh diri" sahut yena membuka pembicaraan
"Hei! Aku disini untukmu! Banyak orang yang masih membutuhkanmu" seru seungkwan meyakinkan yena
Yena membuka pintu bianglala dengan ragu ragu. Seungkwan menahan tangan yena dan menggelengkan kepala ekspresi nya seolah olah mengatakan jangan kau masih berharga bagiku
Ia kembali duduk sambil menangis lalu berkata
"Apa yang harus kupertahankan dalam hidupku yang tidak pasti ini?" Tanya yena yang nada nya semakin tinggin
"Aku" Jawab seungkwan singkat padat dan jelas
"Aku tahu kau menyukaiku, kau pantas untukku, semua hubungan pasti memiliki kekurangan, namun seiring waktu berjalan kita bisa menyesuaikannya!" Seru seungkwan membujuk yena
"Benarkah?" Tanya yena
"Tentu!" Seru seungkwan
"Eum berarti kita...resmi berpacaran kan?" Tanya yena memastikan
"Hah?! Benarkah? Ini bukan mimpi? Bukan reinkarnasi?" Tanya seungkwan tidak percaya
Tiba tiba bianglala berhenti ini waktunya mereka untuk turun. Sesudah turun yena bergegas menggenggam tangan seungkwan.
"Apa ini?" Tanya seungkwan mengangkat satu alisnya
"Aish! Kau tidak ingin gadis cantik, pacarmu ini benarkan?" Jawab yena melakukan aegyo yang membuat seungkwan tumbang
"Aish kau mau membuatku jantungan gitu?" Jawab seungkwan
"Panggil aku nana!" Seru yena
"Kalau begitu panggil aku, kwanie!" Seru seungkwan mengcopypaste ekspresi yena
Seungkwan melepas genggamannya dan pergi begitu saja
"Kwanie! Kau mau pergi kemana?!" Tanya yena
"Aku cuma mau mampir ke toko sebentar" jawab seungkwan
Setelah menunggu beberapa menit seungkwan kembali dengan tangan di belakang
"Apa itu?" Tanya yena
"Tadaa!" Seru seungkwan mengeluarkan benda yang ada di belakangnya
"Apa ini?" Tanya yena
"Apa kau lupa ulang tahunmu sendiri nana ku sayaaang" jawab seungkwan
"Terimakasih! Aku sangat senang!" Jawab yena
Seungkwan tiba tiba memeluk yena dan berkata
"Jangan tinggalkan aku" ucap seungkwan tiba tiba
"Tentu, terimakasih atas segalanya" jawab yena memeluk seungkwan balik
Malam itu adalah malam yang sangat indah. Bintang yang berhamburan dilangit bagai sebuah mahakarya tuhan.
.
.
.
THE END-
KAMU SEDANG MEMBACA
IN TO THE WHEEL {FINISHED}
RomanceSeungkwan yang sedang patah hati tertidur, tiba tiba Ia bangun di taman hiburan yang sangat ramai. Siapa sangka taman hiburan itu sudah tidak terpakai sejak 20 tahun yang lalu?