Posesif

1.3K 150 59
                                    

Yo BROO BROO, jangan lupa vote and comment 👉💦

.
.
.
.
.

Sore itu yohan mengambil job di cafe milik junho,  yang notabene adalah sahabatnya sendiri

Dan sialnya cuaca tak mendukung

Yohan yang memilih pulang berjalan kini merasakan akibatnya. Rintik-rintik hujan terus membasahi rambut hitam legamnya.

Mau tak mau ia harus menepi,  mencari tempat teduh agar tubuhnya tak semakin basah

Ia menyesal tak mendengar kata junho yang menyuruhnya membawa payung di cafe tadi

Hari yang semakin gelap itu kini benar-benar membuat yohan gugup,  mengingat ia tak pernah terjebak dalam hujan sederas ini dan di tempat sesepi ini. Plus hapenya mati di saat genting seperti ini

Benar-benar sial.

TTIIINN TTTIIINNN

Mobil porsche itu menepi tepat di samping dirinya yang masih meringkuk akibat cuaca yang semakin dingin.

"Yohan?"

Lelaki tampan di dalam mobil itu menyipitkan matanya,  mencoba melihat wajah yohan yang terhalang di tengah bulir-bulir hujan

"Ohh hyung?"

Yohan terkejut melihat mobil merah itu ternyata milik sang lelaki berambut pirang itu. Bahkan yohan baru melihatnya pertama kali.

"Kenapa nggak bilang sih lu kehujanan?  Ayo sekarang pulang," teriak lelaki jangkung yang mendekatkan tubuhnya di jendela mobil.

Yohan segera mendekat menuju pintu mobil,  "arraseo hyung"

"Udah cepet masuk" bentaknya keras

Mobil membelah hujan yang semakin deras,  membuat percikan besar di sudut-sudut jalan yang tergenang air

Bahkan suasana mobil yang berjalan itu tak jauh beda dengan cuaca sore itu.

Dingin. Tak ada yang berinisiatif memulai percakapan. Hanya bunyi keletok hujan yang seakan menjadi backsound kesunyian yang terjadi.

Mobil kecil itu kini memasuki perumahan yang asing bagi yohan

"Hari ini lu di rumah gua"

Lelaki itu meninggalkan tubuh yohan yang masih berdiri tegak, yang bahkan tak meliriknya.  Hingga akhirnya yohan memilih mengekorinya, tanpa menghiraukan perlakuan dingin lelaki yang lebih tua darinya itu.




♠♤♚♔♤♠



"Hyung??  Hyung??"

Lelaki bergigi kelinci itu gelisah sesaat ia masuk. Tak ada satupun suara yang mengisi rumah besar itu.  Bahkan keadaan bangunan masih gelap,  sampai-sampai membuatnya tak nyaman.

"Wae? "

Suara berat itu bahkan serasa mengabaikannya sejak tadi.

Singkat dan dingin. Yohan kini merasa emosinya benar-benar ingin meledak. Rasanya ia ingin mengumpat saja jika lelaki itu tak lebih tua darinya.

"Hyung sih kenapa daritadi nyuekin yohan mulu?  Yohan tu juga capek,  jadi hyung jangan gini lahh.. Kalo yohan emang ada salah,  yohan minta maaf deh... Yohan ga tahan diginiin"

Lelaki tinggi yang bernama yuvin itu kini memutar badannya,  menatap manik kecil di hadapannya itu

Hanya terlihat malaikat kecil yang hampir menangis sembab akibat perlakuannya

Posesif [Yuyo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang