1

92 16 36
                                    

Di suatu sekolah SMA HARAPAN BANGSA nampak seorang gadis cantik, tengah duduk di kursi panjang yang sedikit usang tepatnya di rooftop sekolah.

Dengan keadaan menunduk dan bahu bergetar, serta isakan kecil terdengar begitu pilu. Karena suasana di rooftop begitu sepi dan cukup terbilang angker.

hanya orang-orang yang sedang sedih, ingin menyendiri, menenangkan diri atau bahkan orang yang sedang malas belajar alias bolos yang akan mendatangi tempat tersebut.

Sampai ia tidak sadar disana bukan hanya ia sendiri, melainkan ada seorang pria yang sedang memejamkan matanya di balik tembok. Tepatnya tidak jauh dengan kursi tersebut.

Karena mendengar suara itu, pria tersebut menghampiri suara isak tangis yang tak jauh dari tempatnya. Setelah sampai ia bingung, mengapa ada seorang gadis di tempat seperti ini. Dengan menangis pula. Ia pun duduk di sebelah gadis tersebut, lalu berkata lebih tepatnya bertanya.

"Lo kenapa?" Tanya pria itu, kepada gadis tersebut.

Gadis tersebut kaget, karena setahu dia dari tadi tidak ada orang disini. Lalu, sekarang ada yang bertanya padanya.

"Sial, apa benar disini ada hantunya" batin gadis tersebut, tidak berani melihat siapa yang bertanya padanya Sambil terus menundukan kepalanya dalam.

Pria tersebut bingung, mengapa gadis yang ia tanya tidak menjawabnya. Dengan perlahan ia menepuk bahu gadis tersebut dan bertanya kembali.

"Lo kenapa?" Ulangnya.

Dengan sedikit keberanian gadis tersebut mendongakkan kepalanya.
Lalu ia menundukan kepalanya kembali karena ia tak kenal dengan orang yang bertanya itu.

"Syukurlah, bukan hantu" batin gadis tersebut, dengan menghembuskan napasnya pelan.

"Hey lo nangis, kok lo gak jawab pertanyaan gue? Lo kenapa" Tanya pria tersebut dengan bingung.

"Hah? Gue nangis, ngaklah siapa coba yang nangis" Elak gadis tersebut.

"Nama gue Samuel Alexander, lo bisa pangil gue sam. Cerita ke gue, gak baik punya masalah di pendam sendiri. Barangkali gue bisa bantu" Ucapnya sambil mengulurkan tangan ke hadapan si cewek yang sedang menunduk itu.

Cewek tersebut mendongak sedikit, karena melihat uluran tangan cowok yang bernama Samuel Alexander itu. dengan ragu ia membalas uluran tangan tersebut.

"Nama gue Clara Putri Handoko, lo bisa panggil gue Clara." Ucap gadis tersebut dengan tersenyum simpul.

"Tuhkan lo abis nangis, keliatan banget mata lo bengkak Clara" jawab sam yang membuat Clara kalah telak dan iapun mulai menundukkan kepalanya lagi.

"Lo boleh kok cerita ke gue, apapun itu masalahnya." Lanjutnya, yang membuat Clara tak bisa menahan tangisnya setelah mengingat apa yang barusan ia lihat tepat di depan matanya.

"Gue gak nyangka hiks.. sahabat hiks.. yang sel hiks.. ama ini baik, dan slalu ngedukung gue malah mengkhianati gue" jawab Clara dengan isak tangisnya yang pecah.

Sam mengusap bahu Clara lembut, lalu berkata "lo gak usah sedih, mending lo cerita ke gue barangkali ada saran dari gue. Yang dapat membuat lo tenang."

"Jadi gini ceritanya..................." Meluncurlah cerita yang keluar dari mulut clara.

Flasback On

Tetttt.... tettt... tetttt..... suara bel berbunyi dengan nyaringnya di tiap penjuru koridor kelas, membuat semua murid berhamburan masuk ke dalam kelas masing-masing.

Tepat di kelas X IPA 1 tepatnya kelas Clara.

Dikelas tersebut, terdapat seorang guru laki-laki berkacamata. Yang terkenal dengan ke kilerannya yang bernama pak Samsul dan ia sedang menjelaskan materi kepada murid di kelas tersebut.

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang