2

43 13 21
                                    

Setelah kejadian di rooftop tersebut, sam dan Clara tidak langsung pergi ke kelas masing-masing.  Melainkan berbincang hingga tidak terasa, bel tanda pulang berbunyi. Sam dan Clara turun dari rooftop menuju kelas masing-masing.

***

Seorang gadis dengan rambut sebahu, tengah duduk gelisah karena mengkhawatirkan sahabatnya.

Hingga bel pulang sekolah berbunyipun, sahabatnya itu tidak muncul di hadapannya.  Ada rasa menyesal telah berkhianat kepada sahabatnya, tetapi apa boleh buat egolah yang membuat semua menjadi kacau. 

Tanpa ia sadari, ruangan kelaspun mulai kosong.  Iapun melangkah kakinya untuk pulang.  Hingga tepat pada pintu kelas, ia menghentikan langkahnya. Karena terkejut dengan keberadaan Arkan yang menunggunya. Ia gadis tersebut adalah Vadia.

"Ngapain kesini ntar keta…………"

"Ketahuan? Untuk apa di tutup-tutupi lagi Vad, inikan yang lo mau" potong Arkan sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue nyesel khianatin Clara" jawab Vadia menunduk karena merasa bersalah.

Arkan memegang dagu Vadia, lalu mendongakkan kepala Vadia agar  berhadapan dengannya.

"Tenangin diri lo Vad, lo tahu kan gue pacaran sama dia karena apa?" Tanya  Arkan.

"Tapi, lo mulai cinta ke dia Arkan" ucap  Vadia mulai tersulut kembali emosinya.

"Baru mulaikan? Bisa gue hapus rasa cinta gue ke dia. Rasa cinta gue ke dia gak melebihi rasa cinta gue ke elo Vad" jawab Arkan dengan tegas.

"Tap ....... " ucap Vadia belum selesai karena jari telunjuk yang tiba-tiba menempel di bibirnya.

"Stttt... gue pacaran ama dia cuma karena terpaksa, karena taruhan sama Gio dan Gerry.  Kalo gue mulai cinta wajar karena gue jalani hubungan sama dia selama bertahun-tahun.  Yuk kita pulang daripada mellow gini" ucap Arkan sambil merangkul bahu Vadia dan mulai menjauh dari depan kelas X IPA 1. 

Tanpa mereka sadari, Clara menyaksikan itu semua sambil meneteskan airmatanya.  Ia tidak menyangka sahabat dan pacarnya mengkhianati dia.  Clarapun memasuki kelas, untuk mengambil tasnya.  Ia berjalan dengan lemas menuju ke halte untuk menunggu angkot yang lewat, karena dia tidak membawa kendaraan. Ya gimana mau bawa kan tiap hari bareng si brengsek dan si pengkhianat.

Saat sedang asiknya memainkan benda pipih kotak berloga apel digigit separuh milikknya, ia terperanjat karena mendengar klakson tepat di belakangnya.

Tinnn..

Tinnn..

Tinnn..

Karena terkejut, Clara replek menjatuhkan benda pipih yang sedari tadi ia pegang.

Clarapun mengambil benda tersebut, yang terlihat retak kacanya. Ia pun berjalan menghampiri mobil tersebut dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.

"Woiii bisa nyetir gak si lo? Retak kan hp gue. Ganti rugi lo" ucapnya berteriak sambil mengetok-ngetok kaca mobil tersebut.

Saat kaca mobil tersebut di buka, Clara terkejut melihat orang yang ada di dalam sana. 

Iapun mengatupkan bibirnya rapat, rasa marahnyapun hilang digantikan dengan rasa malu.

"Ngapa diem lo? Lanjutin marah-marahnya" sinis orang yang ada di dalam mobil tersebut. Clara hanya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yuk naik, ntar gue ganti noh hp lo yang retak" lanjutnya sambil terkekeh.

Clara bengong di buatnya, ia tidak mengerti dengan sifat orang tersebut yang berubah dengan secepat kilat. Tadi ia sinis dan sekarang ia malah terkekeh dengan santainya.  Clara geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Apa lo geleng-geleng kepala? Oh gamau gue anter balik, ama di beliin hp baru" katanya sambil menghidupkan mesin mobilnya dan siap untuk menancap gas.

"Eh tunggu tega bener lo ama sahabat sendiri. Dasar Sam luchnutttt" ketus Clara pura2 ngambek.

Ya, yang ada di dalam mobil tersebut adalah Sam, yang tak lain adalah Samuel Alexander.  Sam terkekeh dengan tingkah sahabat barunya itu, dan iapun keluar dari mobilnya menghampiri Clara.

"Yuk balik" ajak Sam dan Clarapun memasuki mobil tersebut.

Di dalam mobil

"Mau langsung balik apa ke mall dulu?" Tanya Sam.

"Balik langsung aja dah, ngapain juga ke mall?"

"Yakin gamau ke mampir mall dulu? Padahal tadinya gue mau ganti hp lo yang retak itu" Ucapnya pura-pura biasa aja padahal dalam hatinya ia ketawa karena melihat ekspresi lucu yang di keluarkan Clara setelah mendengar penuturan Sam.

"Mampir aja deh, gue laper pen makan" Alibinya Clara sambil nyengir kuda.

Suasana hening kembali, hingga mobil tersebut memasuki area parkiran mall.  Sam dan Clara keluar dari mobil dan mulai berjalan memasuki mall tersebut, menuju restoran yang ada d mall.

Setelah beres makan, mereka berjalan-jalan di mall sambil bercanda tanpa adanya rasa canggung.  Terakhir membeli  handphone baru Clara yang retak.  Setelah semuanya selesai Sam mengantarkan Clara pulang,  setelah Clara menyebutkan alamat rumahnya kepada Sam.

***


TO BE CONTINUE....

SEE YOU AGAIN.....

jangan bosan membacanya yah guys 😍😍😘

Salam cinta dari author 😍😘😘😘

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang