12

1.5K 144 3
                                    


Sudah sejak tiga hari yang lalu Mingyu dan Minghao selalu mengunjungi salah satu butik pilihan ibu Minghao. Sebenarnya Mingyu sangat malas untuk ikut memilih pakaian untuknya, namun ia sangat terpaksa untuk mengikuti semua keinginan kedua orang tuanya.

"Bagaimana dengan baju ini Mingyu-ya? Apa kau setuju?" Tanya Minghao kepada Mingyu ketika dia menggunakan sebuah tuxedo berwarna merah maroon.

Mingyu hanya bergumam. "Terserah kau."

Minghao tersenyum kepada salah satu pegawai butik tersebut. "Bisa tinggalkan kami berdua noona? Aku harus berbicara dengan calon suamiku."

Pegawai tersebut tersenyum. "Baiklah, jika tuan butuh sesuatu tuan dapat memanggil saya."

Sepeninggal pegawai tersebut Minghao duduk di samping Mingyu. "Mingyu-ya, ayolah mengapa kau diam sedari tadi. Aku sudah menunjukan tiga buah tuxedo untuk kita kenakan nanti. Kenapa kau tidak memberikanku tanggapan yang berarti."

"Aku lelah."

"Selalu saja itu alasanmu, ayolah Mingyu-ya. Kau harus dapat melupakan Wonwoo. Dia akan sedih jika melihatmu seperti ini."

Mingyu terkekeh ringan. "Sedih? Bahkan mungkin dia memang sudah sangat sedih karena aku menyetujui kembali perjodohan bodoh ini."

"Mingyu-ya, kumohon demi kedua orang tua kita."

"Minghao-ya jika aku boleh jujur, perjodohan ini hanya menguntungkan satu pihak saja diantara kita berdua, bukan di antara kedua orang tua kita. Apa kau tidak lelah terus mengejarku dan memaksakan kehendakmu untuk menikah denganku? Aku tidak mencintaimu, aku hanya menganggapmu sebagai teman sekaligus adikku. Tapi ternyata perhatian yang aku berikan kepadamu membuatmu menjadi seperti ini. Aku pulang kita lanjutkan ini minggu depan."

Mingyu beranjak dari tempat duduknya dan kembali meninggalkan Minghao sendiri di butik tersebut.

CIRCUMTANCES ; Meanie [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang