***Oleander***
“Aku tidak menyukai anak kecil hyun-ah, Semua anak kecil itu sama saja, dia akan merengek dan menangis pada mu, dan saat ia besar nanti, dia akan melupakan mu”
***Oleander***
Mataku masih terpaku pada beberapa lembar kertas di hadapanku dengan pikiran yang mengembara entah kemana, ketika sebuah sentuhan lembut hinggap di tanganku.
Ah… seharusnya aku tak melupakan kehadiran namja cantik di sampingku ini. Bagaimana pun dia sangat tidak menyukai didiamkan seperti ini. Lihatlah bibirnya yang mulai mengerucut tak jelas, membuatku hampir saja mendaratakan sebuah ciuman manis di sana.
“Lain kali beritahu aku jika kau sedang melamun Hi-yah…”
Aku tersenyum kecil sambil meletakkan lembaran kertas di tanganku dan kembali focus pada wajah cantik tersebut, menatapnya lama menunggu kata-kata selanjutnya yang akan meluncur dari bibir tipisnya.
“Apa ini tak terlalu cepat?” baiklah, aku mengalah, dengan lembut ku sentuh pipi putihnya, menatapnya dengan senyum yang ku buat semanis mungkin. Ah… kadang aku merasa iri pada kecantikannya, mungkin benar tuhan sedang jatuh cinta saat mengukir wajah ini.
“Tentu saja tidak”
“Tapi…”
“Hi-yah, aku ingin hubungan yang serius, dan ini adalah awal yang baik untuk hubungan kita”
“Tapi…” sekali lagi aku berdesis pelan, aku tak yakin dengan rencananya kali ini.
“Aku yakin nunna akan menyukai mu… dan juga keyko…”
“Keyko??”
“Yeaaahh…”
“Namie… kau tahu aku tak begitu suka anak kecil…”
“Yaaaak, sudah berulang kali ku katakan, jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi”
Aku tertawa kecil dan memalingkan wajahku ke arah jendela, sinar jingga dari sang surya mulai menelisik masuk. Harusnya saat ini aku sudah berada di atas kasurku yang empuk dan wangi sambil menyantap habis beberapa buku yang beberapa hari lalu ku beli.
“Namie…”
“….”
“Yaaak, Nam Taehyun…”
Ku lihat dari sudut mataku wajah cantik itu menyeringai puas. Seharusnya aku tak terlalu menanggapi rajukkannya. Ah… dia memang namja paling menyebalkan yang pernah ku kenal.
“Jadi bagaimana?”
“Aku belum siap hyun-ah…”