***Oleander***
Dan kau masih menyimpan rindu sekeras batu untuk seseorang yang bukan aku...
***Oleander***
“Ada yang ingin ku bicarakan dengan mu malam ini, ku tunggu di Hollys Coffee…”
Butuh energy yang tidak sedikit untukku mengetik kalimat pendek seperti itu, setidaknya ini adalah kelima kali aku mencoba berbicara dengannya.
Anniya, tentu saja setiap hari kami berbicara, dia suami ku. Seseorang yang pertama kali ku lihat wajahnya saat bangun tidur, dan seseorang yang selalu mencium bibirku lembut sebelum memelukku dalam dekapan hangatnya di setiap malam-malam kami. Tapi kali ini berbeda. Ada hal yang sangat, bahkan teramat sangat serius yang harus ku bicarakan dengannya, yah… dengannya, seorang Choi seunghyun suamiku.
Aku menghela nafas panjang, setelah mengirimkan pesan singkat tersebut, ada sesuatu yang memenuhi rongga dada ku, sesuatu yang membuatku sesak seketika. Lima tahun yang lalu… tapi rasanya masih sama, tak ada yang berubah, dada ku masih saja berdenyut sakit saat mengingat hal itu.
“Aku sudah janji akan menemui taehyun, dia bilang ingin bertemu keyko… bisa kah kita bicara di rumah?”
Taehyun, ah… anak nakal itu apa kabarnya? Dia berjanji akan mengenalkan pacar yang akan di nikahinya itu padaku, tapi selalu saja batal. Padahal aku sudah peringatkan mungkin saja gadis itu tak pernah serius dengannya.
“Baiklah, ku tunggu di rumah…”
Hening…
Aku menatap pantulan cermin di hadapanku dengan wajah sendu, wajar jika mereka memberiku gelar gadis Barbie, karena aku memang cantik, ah… tidak, ku rasa aku bahkan lebih cantik dari boneka mati itu.
Hidupku nyaris sempurna, memiliki suami tampan yang merupakan CEO sebuah perusahaan tambang terbesar di seoul di usianya yang baru menginjak angka 45. Dan tentunya seorang gadis mungil yang memiliki wajah tak kalah cantiknya dariku. Lihatlah betapa sempurnanya hidupku.
Kali ini giliran ku yang akan bercerita, sebuah cerita yang cukup menyesakkan dada. Aku tahu kalian telah membaca dua cerita yang berbeda, dan sebagian dari kalian menyimpulkan bahwa akulah sang gadis lemah yang menderita disini.
Tapi tidak, aku tak lah selemah itu kawan.
Aku mengetahui semuanya.
Aku melihatnya.
Maukah kau duduk manis dan mendengarkan ceritaku???
***Oleander***