°under the rain°

6.3K 534 73
                                    


—junsang—


Cha Junho selalu benci hujan. Berbanding terbalik dengan orang yang sangat ia cintai. Lee Eunsang. Eunsang sangat menyukai hujan. Ia selalu tersenyum melihat hujan turun.

Jika kalian bertanya alasan Eunsang menyukai hujan maka Ia akan menjawab, "jika hujan turun, tidak ada yang akan tahu jika aku sedang menangis, tidak ada yang akan melihatku sedih. Hanya aku, hujan, dan Tuhan yang tahu tentang itu."

Ya. Itu adalah alasan Eunsang menyukai hujan. Jika hujan turun, dia akan berlari keluar berdiri di bawah hujan. Membiarkan tetesan hujan membasahi tubuhnya. Membiarkan tetesan hujan bersatu dengan air mata yang selalu ia simpan.

Sangat berbeda dengan Cha Junho. Dia sangat membenci hujan. Alasannya adalah hujan telah membawa orang yang dicintainya itu pergi meninggalkannya. Ya, itu adalah Lee Eunsang.

Eunsang pergi meninggalkan Junho saat hujan turun. Meninggalkannya sendiri. Oleh karena itu, ia sangat membenci hujan.

Flashback on—

Saat itu hujan sedang turun dengan deras membasahi bumi. Eunsang sedang duduk di ruang kelasnya memandangi langit yang gelap. Bel pulang telah berbunyi 30 menit yang lalu. Tapi ia masih tinggal untuk melihat hujan.

"Eunsang mau main hujan." rengeknya lalu membuka jendela kelasnya.

Dia mengeluarkan tangannya dan merasakan tetesan air menyentuh tangannya. Ia lalu tersenyum merasakan hal itu.

"Kapan-kapan aja kali ya?" ucapnya lagi pada dirinya sendiri.

Ia lalu menutup jendela itu kembali dan berjalan meninggalkan kelasnya.

Ia berjalan menuju kelas Junho. Namun, ia tidak menemukannya. Lalu, ia mencari Junho ke penjuru sekolah. Tersisa satu tempat yang belum ia cek.

Ia berjalan ke lapangan dengan payung biru muda di tangannya sambil tersenyum manis. Senyum yang selalu menarik perhatian orang.

"Eh itu Juno." ucapnya lalu membuka payungnya dan berjalan menghampiri Junho-nya.

Tapi, detik itu juga langkahnya terhenti dan Ia berdiri terpaku melihat hal yang ada di depannya. Di sana, Junho-nya sedang memeluk seorang gadis dengan erat di bawah hujan.

Eunsang hanya terdiam melihat hal itu lalu menangis. Ia pun menjatuhkan payungnya secara tidak sengaja. Matanya tidak sengaja bertemu dengan mata Junho. Eunsang pun berlari meninggalkan Junho yang memanggilnya berkali-kali.

Ia tidak peduli. Ia hanya ingin pergi. Jauh. Kemana pun itu.

"LEE EUNSANG! BERHENTI!" sahut Junho yang mengejar Eunsang di belakangnya.

Eunsang mengabaikan teriakan itu dan terus berlari. Tanpa Ia sadari ia berada di tengah jalan raya dan ada sebuah truk yang melaju ke arahnya.

Junho yang melihat itu pun langsung berlari semakin kencang dan terus berteriak memanggil Eunsang.

BRAKK

"LEE EUNSANG!"

Flashback off—

Kecelakaan itu terjadi. Tak terhindarkan. Junho terlambat. Ia terlambat menyelamatkan Eunsang-nya.

Tepat setahun yang lalu, di bawah hujan yang deras, Junho kehilangan Eunsang-nya. Eunsang pergi dengan senyuman di bibirnya. Senyuman yang selalu menjadi candu bagi Junho. Tapi tidak lagi, senyuman itu kini menjadi hal yang menyedihkan bagi Junho.

Ia akan selalu menangis mengingat senyum manis milik Eunsang-nya. Junho berubah semenjak kejadian itu. Ia lebih suka menyendiri bahkan tak jarang Ia berbicara sendiri dan memanggil nama Eunsang.

Eunsang adalah segalanya bagi Junho. Tapi, Ia telah pergi. Orang yang sangat dicintainya. Mataharinya. Cahaya dalam hidupnya. Junho kehilangan segalanya.

—the end—


maap kalau ini ga ngefeel dan
mengecewakan:')

jimzalabim || pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang