Bulan telah hilang, matahari akan segera datang. Sinar matahari perlahan mulai terik. Masuk ke dalam celah-celah kaca jendela kamar.
Memaksa masuk untuk menembus kamar dan membangunkan seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.
Tidurnya yang mulai terusik dengan sinar matahari yang perlahan masuk membuat gadis itu mau tak mau harus bangun mengingat hari ini adalah hari pertamanya sekolah di sekolah baru.
Perlahan tapi pasti, gadis itu membuka matanya. Pandangannya yang buram dengan cepat menjadi jelas. Gadis itu duduk di tepi ranjang dan menengok ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi.
Gadis itu bangkit dan berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Setelah siap dengan seragam sekolahnya yang baru dan atribut juga semua perlengkapan sekolahnya yang sudah lengkap, gadis itu turun untuk sarapan bersama.
"Morning Mom, Dad." Sapa Sasya kepada kedua orangtuanya, Sandra dan Dani.
"Morning too Sya." Balas Sandra sambil mengisi piring suaminya.
"Morning juga sayang." Ucap Dani sembari mengacak-acak rambut Sasya yang sudah tertata rapi.
"Ih daddy! Ini kan udah dirapihin. Daddy malah acak-acakin lagi." Ucap Sasya seraya mengerucutkan bibirnya.
Dani hanya terkekeh.
"Udah udah kan bisa dirapihin lagi, nanti mom bantuin rapihin ya. Sekarang kita sarapan dulu nanti kamu telat loh Sya." Lerai Sandra.
"Iya mom, lagian daddy sih ngeselin banget."
Mereka sarapan bersama sambil sesekali bersenda gurau layaknya keluarga yang harmonis.
"Yaudah Mom Dad, Sasya berangkat dulu ya nanti takut telat nih." Ucap Sasya sambil mengecup kedua pipi orangtuanya.
"Iya hati-hati ya sayang." Ucap Sandra sambil mengelus rambut anaknya sayang.
"Semoga hari pertama mu menyenangkan sayang!" Teriak Dani karena Sasya sudah jauh ke depan pintu.
"Iya dad!" Jawab Sasya sambil tak kalah kencang dari Dani.
Sandra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah suami dan anaknya, orang yang sangat dia sayangi.
***
Sasya berangkat sekolah diantar Pak Rama, Pak Rama adalah supir yang telah bekerja sekitar 5 tahun di keluarga Sasya.
Selama diperjalanan, Sasya hanya diam menatap ke luar jendela mobil sambil membayangkan bagaimana hari pertama sekolahnya.
Ya, Sasya baru pindah seminggu yang lalu ke jakarta. Sasya pindahan dari Bandung. Dia pindah karena Dani yang di pindah tugaskan ke kota ibukota ini.
"Non udah sampe." Ucap Pak Rama yang membuyarkan lamunan Sasya.
"Oh iya pak, makasih ya pak. Nanti kalo udah waktunya pulang, Sasya sms Pak Rama." Jawab Sasya sambil keluar mobil.
"Iya non." Jawab Pak Rama.
Sejak pertama Sasya turun dari mobil di parkiran depan sudah banyak sekali para murid siswa-siswi yang menatapnya dan membicarakannya.
Gadis itu mendapat berbagai macam tatapan dan cibiran dari beberapa murid. Ada tatapan kagum, ramah, jijik, dan sinis.
Itu anak baru ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FROZEN GIRL
RomanceGadis yang tidak mudah untuk berdamai dengan masalalu yang suram dan tidak mudah mencairkan sifat bekunya kepada seseorang yang siap memasuki wilayah percintaannya. Kapan dia akan mencair lagi? Bagaimana dia akan mencair lagi? Apa yang membuatnya ak...