Chapter 2-end

465 37 31
                                    

Seorang pria dewasa berseragam pilot sedang sibuk memandangi jalanan dari balik kaca sebuah kafe.

Sambil mengenang dimana dirinya pernah berjalan disana seperti orang-orang diluar. Menggandeng tangan seseorang yang dicintainya.

Pertemuan yang tak terduga itu membuatnya mau tidak mau kembali mengingat kenangan saat bersama dulu.

"Drewww.........."

BRUUKKK

Seseorang menubrukkan tubuhnya langsung tanpa peduli jika pria yang dipeluknya langsung terjatuh.

"Kamu mematahkan pinggangku." keluhnya.
"Oh..maafkan aku..aku sangat senang dengan kedatanganmu ini." ujar Junhui dengan wajah sumingrah.
"Kalian tidak menyambutku." cemberut seorang wanita berambut lurus sepinggang. Ia datang tidak lama saat adegan pelukan itu.
"KRYSTAL..!!!!!"
"Lebih baik tidak di sambut saja." keluhnya diiringi kekehan yang lain

Ia harus bernasib sama dengan sahabatnya yang masih terduduk di lantai kafe akibat terjangan dari kedua sahabatnya itu.

5 tahun tidak berjumpa membuat empat bersahabat itu merindukan satu sama lain.

"Jangan memanggilku seperti itu Junhui..nama itu untuk aku terbang saja."
"Eiiyyy..pak pilot ini khekeke..ayo kita ke rumah. Tunangan Junhui sudah memasak banyak. Putramu juga ikut membantu." kata Woozi dengan riang.
"Somi tidak ikut Wonu..?"
"Mana mungkin dia bisa ikut jika dirinya disibukan dengan mengidamnya suaminya itu. Somi harus ambil cuti karena suaminya itu." kelakar Wonwoo membuat yang lainnya tertawa.

Wonwoo memandang ketiga sahabatnya lalu tersenyum kecil.

Woozi menjadi dokter anak sementara Junhui menjadi model. Krystal sendiri lebih memilih menjadi designer.

Lalu Hoshi juga menjadi model dan Seungcheol mengikuti jejak orang tuanya yang memiliki perusahaan.

Hanya Woozi dan Seungcheol saja yang sesuai dengan jurusan yang di ambil waktu kuliah dulu.

Sedangkan Wonwoo sendiri begitu dirinya di Jerman ia hanya di rumah saja selama 3 tahun. Lalu dia mengambil sekolah penerbangan dan menjadi co-pilot 5 tahun kemudian. 3 tahun kemudian Wonwoo menjadi pilot dengan penerbangan domestik. Baru 3 tahun belakangan ini dirinya mengambil rute penerbangan internasional.

"Berapa lama kamu disini Won?" tanya Seungcheol.

Mereka kini berada di apartemen Wonwoo yang di sewakan oleh sepupunya atas namanya.

"Entah..aku hanya menunggu pesan dari pusat saja. Sementara itu aku akan tinggal dengan Neil." jawab Wonwoo tanpa ragu.

"Wonu..lusa Neil harus cek ke RS dan perlu.."
"Aku tahu Woozi. Aku akan mene-...."
"Aku ikut oppa~..."
"Oh...berhentilah mengatakan itu Krystal Jung..aku muak mendengarnya." kesal Wonwoo ditimpali dengan kekehan yang lain.
"Jika aku melakukannya di depan Hoshi pasti akan jadi bencana untukku." ejek Woozi.
"Bagaimana bisa bencana baby..justru aku akan mengajakmu ke kamar dan mengurungmu disana." timpal Hoshi.
"Itulah bencana untukku."
"Hahahaha..."
"Biar aku saja Wonu yang menemani Neil. Aku ingin mengajaknya shopping." ujar Krystal.
"Itu bencana untuk anakku Krystal Jung."
"Hahahaha..."

.
.
.
.
.

BRUKK

"Apa ka-..."

Ucapannya terhenti kala melihat siapa yang bertabrakan dengannya. Matanya membola melihat seseorang di depannya itu. Sedangkan orang itu hanya menatap remeh ke arahnya.

"Kau..."
"Apa kabar Kim Mingyu..?" tanya Krystal dengan sinis.

Mingyu tahu siapa wanita didepannya itu. Perempuan satu-satunya di lingkaran persahabatan tunangannya dulu-mantan tunangan- dan beberapa kali bertemu saat dirinya dan Irene jalan dulu.

✔ Wie eine Wolke ( Like a Cloud ) Meanie [2shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang