"Sepi amat rumah lo"
Eva melepas sepatu nya"Udah biasa , pada kerja semua. Ayok masuk"
Kyra merogoh kunci di tas nya kemudian membuka pintu dan mempersilakan Eva masuk"Ra , gue minjem piring dong hehehh ini saos nya belepotan"
"Ambil aja di dapur , gue ganti baju dulu"
Eva mengambil piring di dapur , sambil memperhatikan isi rumah
"Rumah nya besar , tapi sepi gatakut apa si Kyra"
Eva berbicara pada diri nya sendiri"Ngomong sama siapa lo"
"Ngomong sama Jefri Nicol"
"Doyan ngayal ya ni anak"
Kyra mencepol asal rambut nya"Ayok kita makan . . ."
Eva berlari kecil sambil memegang piring"Va , kalo masih lapar kita masak masak aja yaa"
"Siaapp"
"Mana kebab gue?"
Kyra membuka satu persatu 5 kantong plastik"Va , ortu lo emang kerja tiap hari?"
"Engga si , minggu mereka libur"
"Ohhh , kirain tiap hari kerja"
"Iya si , mereka kalo kerja suka lupa waktu. Tapi gapapa ko gue sama abang abang gue tetap sayang walau ketemu nya cuma hari minggu itu juga kadang mereka cuek , motto mereka itu yang penting gue cukup. Mereka ga berfikir gue dan abang abang juga butuh kasih sayang dari mereka"
Kyra dan 2 kakak nya hanya bisa bertemu orang tua mereka di hari minggu. Sedangkan hari lain mereka hanya mengobrol saat sarapan , malam nya tidak sempat karna orang tua nya langsung istirahat.
"Oh iya , yang tabah ya"
Eva mengelus kepala Kyra dengan wajah pura pura sedih"Dasar lo , mereka kan cari uang buat gue juga"
"Iya juga si"
"Yaa kadang hidup ga semanis apa yang kita fikirin"
Kyra tersenyum sinis"Iyaa lah , hidup itu ada pahit manis nya jadi ya . . mau ga mau harus terima"
Eva menyuapkan sosis nya sambil berlagak sok bijak"Ayok makan makan"
Kyra kembali memakan kebab nya yang sudah agak dingin"Gue juga sama"
"Sama apaan?"
"Ortu gue pada kerja. Terutama ayah gue yg terlalu gila kerja sampai mereka suka ribut"
Eva berhenti memakan sosis nya"Tapi ibu lo engga kan?"
"Iya , ibu gue normal. Cuma dia suka kesel aja kalo ayah gue terlalu mentingin pekerjaan nya di banding rumah tangga mereka"
"Beruntung ibu lo engga gitu , ga kayak ibu gue . . ."
Kyra menundukan kepala sambil menatap kebab nya"Yaa , lo juga beruntung ortu lo ga sampe ribut kayak ortu gue"
Kyra menunduk
"Kita berdua beruntung , cuma belum tepat aja"
Eva memegang pundak Kyra sambil tersenyumKyra meraih pundak Eva dan langsung memeluk nya , dan tiba tiba Kyra terisak dalam pelukan Eva
"Udah , udah jangan nangis.
Kita kuat"
Eva menepuk nepuk pelan pundak KyraKyra melepas pelukan nya , dan langsung tertawa :) Dia melihat mata Eva yang merah menahan tangis
"Ayok makan , nanti dingin kayak sikap dia"
Kyra mengucek mata nya dan kembali memakan kebab
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet
Teen FictionSinopsis : Dia rapuh namun senyum tetap setia merekah di benak nya. Dia bertemu orang orang baru , dan ada juga beberapa orang lama yang menurut nya sangat memberi kesan dalam kehidupan nya , kini. Dimulai sejak dia bersahabat dengan seseorang yang...