1

3.4K 133 5
                                    

Dentuman musik terdengar begitu keras di telinga, beberapa orang asik menari di lantai dansa dan beberapa orang lainnya sibuk dengan dunianya masing-masing di setiap sudut ruangan. Minuman alkohol seperti wine, vodka, bir, tequila, dan yang lain-lainnya tidak lagi tertata rapi diatas meja tepat di depan seorang laki-laki berparas tampan dan juga bertubuh tinggi dengan di temani seorang wanita dengan pakaian minim duduk manis di pangkuannya, dia menyewa wanita baru beberapa kali ini setelah putus dari pacarnya.

Beberapa saat kemudian suara musik itu tiba-tiba berhenti, berganti dengan suara peluru yang keluar dari senapan. Gadis yang tadinya duduk di pangkuan segera pergi mengamankan diri, sedangkan beberapa laki-laki dengan badan tegap mengeluarkan senapan dari kantong jaket kulit berwarna hitam yang mereka kenakan.

"Turunkan senjata kalian!" Perintah laki-laki yang datang dengan beberapa anak buahnya yang tadi menembakkan beberapa peluru. Seperti anjing, anak buahnya menuruti perintah laki-laki itu dengan menurunkan senjatanya.

Prok.. Prok.. Prok..

Suara tepuk tangan berasal dari laki-laki tadi, dia berjalan mendekat ke sudut ruangan tepat dimana seorang laki-laki dan juga teman-temannya berdiri dengan menodongkan pistol.
"Lay Zhang, perintahkan anak buahmu untuk menurunkan senjata mereka" Kata laki-laki tadi dengan seringaian nya.

"Mereka bukan anak buah gue bangsat!" Kata laki-laki yang bernama Lay Zhang dengan tangan mengepal kuat dia maju kedepan karena tidak Terima jika kawan-kawannya dikatakan sebagai anak buah. Tapi dengan tangan seorang Leyo yang menghalangi langkahnya akhirnya laki-laki yang bernama Lay tadi berhenti maju.

"Woah.. Selow bro! Gue kesini cuma pengen lo kembali ke tim gue" Kata laki-laki itu. "Inget gue tuh Bara, Lo mau apa? Harta? Wanita? Tahta? Gue bisa ngasih lo semua itu" Ujar laki-laki itu dengan sombongnya.

"Cuih! Gak sudi gue. Terserah lo siapa gue gak peduli" Kata Lay dengan lantangnya. "Setelah lo lakuin itu semua ke gue dan lo minta gue buat balik lagi sama lo? Ngimpi!" Kata Lay lagi.

"Hmmm... Honey~" Kata laki-laki yang bernama Bara tadi memanggil seorang gadis yang penampilannya memprihatinkan dengan mata sembab, rambut acak-acakan dan juga mulut yang di tutup oleh lakban. Sungguh, Lay tidak tega melihat keadaan pacarnya yang sekarang terlihat hancur. Tapi setelah apa yang di lakukannya membuat Lay berfikir dua kali untuk menolongnya.

"Gue kasih pilihan, lo balik ke gue dengan gue juga balikin cewek cantik lo ini. Atau, gue bunuh dia tepat di depan lo kalau lo nggak mau balik sama tim gue lagi?" Kata Bara dengan menodongkan pistolnya tepat di kepala wanita yang di sebut pacar Lay tadi.

"Nggak ada pilihan lain!" Kata Lay kemudian dia bergerak maju diikuti teman-temannya hingga suara peluru yang keluar dari senapan kembali berbunyi di ruangan itu.

~

"Detak jantungnya melemah dok!" Kata perawat dengan terus mendorong ranjang di bantu beberapa perawat laki-laki lainnya.
"Nggak ada pilihan lain" Dokter itu menaiki ranjang yang masih tetap di dorong oleh para perawat dan mulai menekan dada pasien agar detak jantungnya kembali. "bawa pasien ke ruang operasi!" Kata dokter dengan terus menekan dada pasien sekuat tenaga.

Saat ranjang itu masuk ke ruang operasi lampu tanda operasi di mulai pun menyala, dan operasi akan segera di mulai.
"Dimana dokter Park dan Kim?" Tanya dokter tadi ke perawat yang membantunya mengoperasi pasien.

"Maaf dok, dari pagi dokter Park dan Kim tidak terlihat di kawasan rumah sakit. Sepertinya mereka berdua ijin" Kata perawat dengan menyodorkan sebuah gunting.

"Aish.. Kemana dua manusia mesum itu pergi" Kata dokter tadi yang membuat perawat yang membantunya menatapnya heran. "Kenapa kalian malah melihat saya seperti itu? Ah lupakan itu hanya gurauan" Kata dokter tadi akhirnya tiga perawat tadi mengangguk paham.

Mr. Mafia & Mrs. DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang