BAB 3
Lelaki itu tampak menatap Jongdae lalu dipindahkan pandangannya ke api yang diaktifkan, diluncurkan oleh dedaunan kering yang sudah dikumpulkan oleh tukang kebun,
Di balik daun-daun itu, ada tas cokelat yang berisi pakaiannya, dan tentu saja ikat rambutnya.
"Jangan sampai ada yang tersisa, tolong itu," gumamnya menegaskan.
Jongdae menganggukkan dikembalikan. "Baik Tuan Yeolli."
Lelaki itu mengernyit mendengar panggilan itu, lalu tertawa terbahak-bahak.
"Betapa aku merindukan panggilan itu. Dan hanya kau, Jongdae, pelayanku yang setia yang berani mengundangku seperti itu. "
"Saya selalu setia kepada kalian berdua," jawab Jongdae, suaranya masih datar.
Yeolli tersenyum pelan-pelan, kebiasaannya, kalau dia mau memerangkap seseorang. "Benarkah? Mungkin kau memang setia pada Chanyeol ... Tapi mengumpulkan? "Dengan pelan.Yeolli beranjak tepat di hadapan Jongdae yang mulai bertopeng dengan datarnya, pelayan tua yang mulai kelihatan gelisah.
"Saya setia kepada kalian berdua, saya setuju itu," jawab Jongdae cepat-cepat.
"Kau memang harus setia kepadaku," gumam Yeolli dengan nada malasnya yang biasa, "Karena kalau tidak... Aku akan marah. Dan kalau aku marah ... Ah tidak perlu kujelaskan, kau sudah tahu bukan? "Yeolli tersenyum sangat manis.
Wajah Jongdae pucat pasi, keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya. Dia tidak suka harus membicarakan Mendampingi dan berbicara dengan tuannya yang satu ini. Rasanya seperti berhadapan dengan serigala buas, yang memutuskan untuk bermain-main dulu sebelum memangsa korbannya.
Ah ... Kenapa Tuan Chanyeol tidak muncul-muncul?
"Aku bersumpah tidak akan berkhianat," gumam Jongdae ahkirnya.
Yeolli terkekeh. "Ya ... Ya ... Karena jika tidak, aku tidak akan melepaskan tidak akan selamat dari kecelakaan yang diambil," Yeolli menoleh, senyumnya hilang dan tampak Jongdae tajam, "Kecelakaan yang pertama itu dibatalkan. Apa yang bisa kulakukan untuk keluargamu kalau kau sampai berani berulah lagi, aku tidak akan main-main pada kecelakaan yang kedua, kau mengerti? "
Jongdae mengernyit, lalu cepat-cepat menganggukkan kedatangan. Anak gadisnya dan menantunya mengalami kecelakaan parah di jalan pulang menuju rumah mereka tiga tahun lalu, sebuah mobil dengan sengaja menabrakkan diri ke mobil mereka. Pengemudi mobil mati seketika, tetapi anak dan menantunya bisa diselamatkan karena rusak parah, dan semua itu terjadi setelah Jongdae mencoba mengingatkan Kakek Yoona tentang bahaya yang mengintai cucu mereka.
Senyum Yeolli muncul lagi melihat kernyitan Jongdae, dia lalu melihat Jongdae ramah. "Apakah kamu berterima kasih kepada Hatiku?" Gumamnya ramah.
Jongdae segera menganggukkan, takut jika dia tidak segera menjawab, tuannya yang takut ini akan marah. "Te ... Terimakasih Tuan Yeolli."
Yeolli terkekeh mendengarnya, tampak puas.
"Dan kudengar anak gadismu baru melahirkan bayi laki-laki ya? Cucu pertamamu? "
Jongdae langsung pucat pasi begitu Yeolli membahas hal itu Tidak mungkin kan tuannya ini tega melukai bayi kecil yang tidak berdaya? Tapi Jongdae kemudian mulai menatap mata yang mengerti dan berhasil kalau Yeolli pasti mampu. Lelaki ini tidak punya belas kasihan setitikpun belas kasihan di kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FROM THE DARKEST SIDE
Teen FictionGenre: Thriller, Romance, NC Rated +21 Main Cast : Park Chanyeol - Yeollie Park Im Yoona And Other Cast will be revealed in story. ________________________________________________ Author : Santhy Agatha Original Cast : Darren Leonidas - Lucas Leonid...