Hari pertama aku jauh dari'nya, hari dimana aku sama sekali tak dapat melihatnya meski hanya bayangannya. Apakah aku bisa melalui semua ini?
Entahlah..
Ddrttt...
ponsel'ku terus bergetar dari tadi. Dan aku tahu siapa yang menelpon'ku.
Adrian, mantan suami'ku.
Aku melihat layar ponsel dan namanya masih belum kuganti, masih sama seperti yang dulu, Adrian'ku.
Aku membiarkannya terus berdering. Sampai akhirnya berhenti.
Dan kembali terdengar deringan dari ponsel'ku, kali ini hanya sebuah pesan darinya, notif khusus hanya untuknya.
Aku membukanya, dan untuk pertama kalinya, ada ucapan salam darinya. Aku tesenyum. Kamu sedikit berubah,.
Assalamualaikum, Anggun.
Kamu dan Revan sudah tiba diBandung dengan selamat, kan.
Aku titip Revan padamu, dan aku yakin kau lebih baik menjaga'nya dari pada aku ayahnya. Anggun, banyak hal yang ingin aku katakan padamu, tapi aku ragu, kau mau mendengarkannya.
Anggun , saat ini, aku hanya ingin mengucapkan ribuan kata Maaf, padamu. Maafkan aku, Anggun , meski semua kata maafku tak dapat mengikis semua kesalahan yang pernah kubuat.
Dan terima kasih untuk semuanya, Anggun.
Aku membaca berulang kali pesan yang adrian kirimkan padaku untuk pertama kalinya selama pernikahan kami, tanpa hinaan, cacian atau makian. Dan pertama kalinya terselip ucapan salam darinya, aku kembali tersenyum.
Ponsel'ku bergetar lagi.
Assalamuala ikum, Anggun.
kau sudah membaca pesan'ku? Kamu dan revan baik-baik saja kan? Salam cium'ku untuk Revan.
Wa'alaikum salam, Daffan.
Aku dan Revan sudah sampai kemarin.
Kami baik-baik saja.
Aku akan menjaga revan, Mas adrian jangan khawatir
Maaf mas, aku sedang sibuk merapihkan rumah, jadi gak bisa angkat telepon dari Mas. Nanti aku sampaikan salam'mu untuk Revan.
Setelah pesan'ku terkirim, aku mematikan ponsel'ku dan menyimpannya di lemari. Aku ingin melupakan semua rasa ini pada adrian. Meski sulit.
Adrian,
Aku tahu bahwa aku hanya serpihan kenangan kecilmu, yang tak berati apapun, tapi kau harus tahu bahwa kau adalah kenangan teindah yang tak'kan pernah aku lupakan sampai waktu berhenti berjalan,
aku tahu kita hanya sekejap menjalani waktu, tapi aku tahu rasa ini bukan sekejap dan tak ada hitungan waktu.
Boleh, aku meminta satu hal padamu?? Ajariku cara melupakanku, agar aku tahu bagaimana caranya kau melupakanku dengan mudah. Hanya itu pintaku,.
FlashBackOn
" Anggun, sudah kubilang berkali-kali padamu, jangan pernah datang ke perusahaan, kau sama sekali tak pantas menginjakan kaki kotor'mu diperusahaan'ku, kau hanya pembantuku, boneka sex'ku tidak lebih,"ujarnya kembali berteriak dan kali ini tidak hanya teriakan-teriakan kasarnya atau hinaan yang dia lontarkan padaku tapi adrian juga memukul'ku, menampar'ku bahkan menendang tulang kering'ku.
Aku hanya menangis dalam diam tak bersuara.
" bodoh, tuli, bisu, itu memang pantas kulontarkan pada pembantu seperti'mu, jangan pernah kau menangis didepan'ku, aku tak suka mendengar suara'mu, cepat pergi dari hadapan'ku, atau kau mau aku melaukan hal yang lebih kasar lagi padamu,!!!"ujarnya lagi.

YOU ARE READING
Anggun
RomantizmMungkin kata ' lelah' yang harus kuucapkan ketika bertahun lamanya aku memilih untuk hidup bersama laki laki ini, atau kata 'sakit' tepatnya yang harus kuucapkan? Entah apa kata tepatnya untuk menggambarkan hubungan kami berdua atau bertiga?? Perken...