He tian biasanya berjalan kaki sendiri atau bersama temannya kalau berangkat sekolah, tetapi kali ini dia di antar bother Qiu karena dia bangun kesiangan tadi, jadi teman temanya sudah berangkat duluan
"Brother qiu, menurutmu tahun berapa ini?" He tian bertanya khas anak kecil kepada qiu yang sedang mengemudi di sebelahnya, qiu hanya membalas dengan lirikan dan dengusan menyebalkanya
"Hei, aku bertanya"
Ketika sudah sampai di depan gerbang sekolahan, he tian turun dari mobil dan sebelum melangkah, Qiu membuka jendela mobilnya membuat He Tian menoleh bingung "pertanyaan mu tadi cukup bodoh, kemana pringkat satu mu di kelas?" Qiu mengeleng gelengkan kepala sebelum menjalankan mobilnya lagi
"Fuck, orang itu memang menyebalkan"
He tian diam memandang sekolahnya "apa yang harus ku perbuat disini?" ucapnya pada diri sendiri lalu beranjak ke dalam gedung sekolah, ditengah perjalanya he tian melihat jian yi dan zang zheng xi sedang membelakanginya, ia tersenyum kecil ia tahu sahabatnya itu pasti akan membawa he tian ke kelas yang ia tempati sekarang, karena ia tidak tau kelasnya. Dia bergabung di tengah antara zang zheng xi dan jian yi dan merangkul mereka berdua "selamat pagi!"
"Aw! He tian! kau membuatku hampir mencium tanah!"
He tian tertawa melihat wajah Jian Yi yang lebih imut dan polos ketika masih kecil tidak seperti yang versi remajanya. Oke, he tian mengakui bahwa wajah jian yi yang dewasa sangat tampan tapi tentu saja dirinya lebih tampan, tak ada yang bisa mengalahi ketampanan he tian
"alismu itu sangat imut kalau mengkerut"
"Hah!? Mana ada alis yang imut dasar aneh. Zheng xixi! He tian sudah gila sepertinya"
"Diamlah! Kalian berdua membuat moodku buruk" zheng xi menepis tangan he tian yang merangkulnya dan berjalan masuk ke dalam kelas mendahului jian yi dan he tian
"tunggu aku zheng xixi!" rengek jian yi menyusul zang zheng xi, he tian mendengus mengikuti mereka berdua dari belakang lalu mereka berdua berbelok memasuki kelas setelah membuka pintu dan menutupnya lagi, he tian membaca sebentar nomer kelas di atas lalu lanjut membuka pintu di depanya itu, ia tidak segera duduk di kursinya dia hanya diam disana sangat lama. Jian yi yang mejanya berada di dekat pintu memandang he tian dengan pandangan bingung
"he tian kau menghalangi orang yang masuk kalau kau tetap berdiri di situ, apa yang kau lakukan?"
He tian menoleh ke arah jian yi, mulutnya mendekati telinga jian yi lalu berbisik "sebenarnya aku tidak tau duduk di mana"
"jangan konyol" Jian yi menjauhkan wajah he tian
"Nanti akan ku beritahu alamat zheng xixi kalau kau memberi tahu dimana kursi ku" masih berbisik
Seketika wajah jian yi berbinar "benarkah?!"
He tian mengangguk cepat lalu jian yi menunjuk kursinya he tian yang berada di nomer dua dari belakang, he tian mengangguk dan menepuk nepuk pundak jian yi. Setelah ia duduk ia mengingat sesuatu yang membuat dirinya bersemangat 'mo guan shan! Dimana dia?"
"Hooo, kau pasti mencari si kepala merah itu ya?" Senyuman he tian memudar pipinya muncul semburat merah tipis, dia mendelik pada si pemilik suara yang duduk di sampingnya itu dan dia sedang menyeruput susu kotaknya. Ternyata itu adalah sun jing, gadis yang lebih tinggi darinya itu sangat jahil di kelas ini tetapi ia sangat baik hati.
'Shit, bocah ini kenapa harus duduk di samping ku?' He tian membatin, tiba tiba he tian muncul ide jahilnya juga dan menyeringai sendiri "Sebenarnya aku sedang menunggu qiu tong, Dia sangat cantik seperti malaikat ngomog ngomong"
"Sialan kau! Jangan coba coba medekatinya, dia milik ku" Sun jing melempar kotak susunya yang sudah habis itu ke kepala he tian, he tian tidak terima dan melemparkanya lagi ke sun jing dan terus seperti itu hingga pintu kelas mereka terbuka kasar sehingga menimbulkan suara keras, disana muncul 2 orang bocah, yang satu berambut putih sang penimbul suara (sepertinya dia sedang kesal) dan di belakangnya bocah berambut merah sedang menunduk tak berani menatap teman temanya, membuat sekelas menjadi canggung setelah bel sekolah berbunyi.
'Guan shan!' he tian terus memperhatikan Mo guan shan dari ia memasuki kelas, berjalan sambil menunduk, lalu duduk di kursinya. Tanpa sadar he tian tersenyum, sepertinya he tian benar benar merindukan sosok itu, he tian ingin memeluknya sekarang juga tetapi ia sadar bahwa saat ini ia harus menahannya
"Kau memang sangat menyukai Momo ya? Kalau begitu beritahu perasaanmu secepatnya kalau tidak she li akan mendahuluimu" Bisik sun jing di telinga he tian
"Berisik! Kau memperhatikan ku ya!? Lagi pula kenapa aku harus cemburu pada she li?" Teriaknya setengah berbisik
Sun jing tertawa terbahak bahak tapi tak lama setelah itu muncul lagi gadis cantik berambut pirang yang sangat ceria itu "pagi semuaa!" Sapanya pada semua kelas
"Pagi qiu tong!" Jawab semuanya minus guan shan, gadis itu tersenyum melihat guan shan yang sedang memainkan pensil tidak menjawab salamnya tadi, lalu gadis itu berjalan menuju mejanya yang berada di belakang guan shan "Guan shan selamat pagi!" Tidak ada jawaban dari mo guan shan ia hanya diam dan berhenti memainkan pensilnya tanpa melihat ke sumber suara
"Mengapa kau berbicara padanya? Dia tidak bisa berbicara!" Teriak bocah botak di belakang
"Hei! Jangan seperti itu! Mungkin dia hanya malu" balas qiu tong
"Malu karena dia bisu?"
Semua kelas tertawa
Sun jing melirik pada he tian berniat menggodanya lagi tetapi niat itu ia urungkan ketika melihat wajah he tian yang menatap tajam pada si bocah berkepala botak itu, lalu he tian menggebrakan mejanya, membuat kelas yang tadinya berisik jadi hening lagi, he tian lalu menghampiri bocah botak tadi dan menggenggam kerah bajunya, bocah itu pun ketakutan merasakan aura he tian "jika kau mengatakan itu lagi padanya akan ku habisi kau sampai-"
Pintu kelas terbuka, memperlihatkan seorang guru yang tengah menatap tajam ke arah he tian "Ehm! Apa kalian bertengkar?"
He Tian mengepalkan tangan satunya, sebelum melepaskan cengkramannya dari bocah itu dan kembali kekursinya lagi, He Tian sempat melihat She Li menatapnya lalu di abaikan He Tian
"Zheng xixi, kenapa he tian terlihat sangat marah" jian yi bergidik ngeri melihat wajah he tian yang menyeramkan, jian yi memang sangat tidak peka terhadap teman teman nya. Zang zheng xi hanya geleng geleng atas kebodohan jian yi, hanya sun jing, qiu tong dan dirinyalah yang menyadari bahwa akhir akhir ini he tian sering memperhatikan mo guan shan secara diam diam, tetapi he tian tidak mengetahui bahwa teman temanya telah memperhatikannya

KAMU SEDANG MEMBACA
[Save me] he tian x mo guan shan
FanfictionHe Tian di beri kesempatan untuk mengubah masa lalunya yang ia sesali, mampukah ia mengembalikan orang yang ia sayangi itu? Warning : bxb