part 3

1.9K 186 8
                                    

Hehe, Maaf kalau part ini cuma sedikit dan gaje dan Saya (tidak) berjanji part selanjutnya akan panjang :v. So langsung aja. Selamat membaca~

.

Bel istirahat telah berbunyi, pelajaran yang membosankan itu pun akhirnya berakhir dan seperti biasa setelah sang guru keluar kelas, jian yi mengajak sahabat sahabatnya untuk makan siang di suatu tempat

"Teman teman! ayo kita makan bersama di taman belakang" Jian yi berteriak di depan kelas sambil melambai lambaikan kotak bekal di tangannya. Qiu tong, tan jiu dan zhan zheng xi pun ikut menghampiri jian yi di depan. Qiu tong melihat he tian yang tidak ikut menghampiri "kau tidak ikut he tian?"

"Maaf, katakan pada mereka aku lupa membawa bekal hari ini, lain kali aku akan ikut"

Qiu tong tersenyum mengerti lalu mengangguk dan pergi menyusul teman temanya yang sudah duluan. Sepertinya qiu tong tahu kalau dia bohong tidak membawa bekal. Oke, jadi he tian ingin mengajak mo guanshan makan bersama tapi belum sempat he tian menghampirinya, he tuan melihat guan shan yang sudah duluan pergi dan he tian pun mengambil bekalnya juga dengan buru buru lalu mengikuti mo guan shan diam diam

kebetulan sekali! Mo guan shan menuju atap sekolah, mungkin ini kesempatan he tian untuk mendekatinya. He tian jadi senyum senyum sendiri karena senang. tetapi, senyuman itu pudar ketika ia mendengar suara she li dan teman temanya di sana di dekat mo guan shan dan merebut kotak makannya

"Terimakasih makananya"

"Hei! Kembalikan"

"Apa? Makanan ini milikku sekarang" She li menjulurkan lidahnya sebelum membuka kotak makan milik mo guan shan memperlihatkan sandwich yang terlihat enak disana, lalu memakanya, baru satu gigitan ia memuntahkanya lagi "hwek! Tidak enak"

She li membuang kotak makan itu di depan mo guan shan, menyebabkan sandwichnya berjatuhan lalu di injaknya sandwich yang tidak berdosa itu "selamat menikmati sandwichnya"

"Hahahaha" semuanya menertawakan guan shan

"Hentikan itu!" he tian muncul dengan tiba tiba. She li dan teman temanya pun ikut kaget karena kehadiran he tian yang seperti hantu itu "kau pikir apa yang kau lakukan?"

She li memberikan kode pada anak buahnya untuk menghajar he tian, anak buahnya pun mengangguk lalu melayangkan tangannya untuk memukul kepala he tian yang dengan mudahnya di hindari begitu saja, lalu he tian balas memukulnya tepat di wajah, bocag itu pun meringkuk kesakitan dan mereka semua kaget dan ketakutan

"Ku peringatkan pada kalian untuk tinggalkan dia sendiri atau bernasib sama seperti dia" he tian menunjuk anak yang ia pukul tadi, semua geng she li pun berlarian menjauhi he tian kecuali she li sendiri

"Kenapa kau tidak pergi? kau mau ku pukul juga?" She li mendekati he tian

"dengar, kau tidak ada urusanya dengan ku begitu juga dengan kepala merah itu, kalau kau ikut campur lagi akan ku celakai dia"

"Jadi, kau tidak berani berhadapan dengan ku langsung ya? Mengapa harus mencelakainya?" He tian menyeringai sarkatis. karena kesal, she li pun meninggalkan mereka berdua di atap sekolah, ia menatap tajam guan shan sebentar lalu lanjut pergi lagi, suasana menjadi canggung di antara he tian dan guan shan setelah kepergian she li, he tian tak tau harus berbicara apa dan guan shan juga hanya diam tidak berbuat apa apa. He tian pun membereskan kotak makan mo guan shan yang jatuh tadi

"apa kau lapar? Kau bisa makan makanan ku jika mau" he tian menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menghampiri kotak makanya sendiri yang ia letakan di kursi tidak jauh dari mereka, lalu duduk.

Sejujurnya dia merasa sedikit canggung berbicara pada wujud mo guan shan yang masih kecil, he tian tidak tau cara berbicara lembut ngomong ngomong -3-

"Duduklah, Kau tidak mau duduk?" he tian mencoba berbicara lembut namun kesannya seperti memerintah tapi untung saja mo guan shan bukan tipe anak yang mudah menangis.

menuruti apa yang di perintahkan he tian, guan shan pun duduk di samping he tian lalu he tian memberikan bekalnya pada guan shan

"kau bisa makan punya ku, aku tidak lapar" masih mencoba berbicara lembut

Mo guan shan menerima kotak itu lalu membukanya, matanya sedikit berbinar melihat isi dari kotak makan he tian, ia mengambil salah satu potongan sandwich itu dan memakanya "aku tidak memintamu untuk menolongku, aku tidak akan bilang terimakasih"

he tian tersenyum kecil mengacak ngacak surai jahe didepanya "kau memang tidak pernah berubah ya?"

"Apa maksudmu?"

Oh fak, he tian lupa bahwa dia harus pura pura tidak tau apa apa di sibu. Dasar bodoh "tidak, tidak ada"

Mo guan shan menatap he tian heran lalu memberikan sandwich yang satunya pada he tian "mungkin kau lapar, nih untuk mu"

He tian sweat drop lalu menggelang menolak 'itukan memang sandwichku bodoh'

"Apa ini sandwich buatan ibu mu?" Guan shan bertanya dengan penuh makanan di mulutnya, he tian mati matian menahan untuk tidak mencubit pipi mo guan shan karena gemas

"Tidak, itu buatan pelayan dirumah. Sandwich ini buatan ibumu ya?" He tian mengangkat kotak makan milik mo guan shan

"Tidak, itu buatan ku"

"Ibumu tidak membuatkanya untukmu? Kenapa?"

"Bukan urusan mu"

He tian sweat drop untuk yang kedua kalinya, bocah ini memang sama menyebalkanya dengan mo guan shan yang ia kenal. tapi he tian tidak sadar bahwa dirinyalah yang paling menyebalkan di antara dirinya dan mo guan shan

[Save me] he tian x mo guan shanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang