>2<

2.2K 100 4
                                    


Maafkan hamba kalo ada typo guys

Sesampainya di restoran gua langsung duduk di ruang vip restoran"cailah cuma makan biasa aja ngapa pakek dress coba lebay amat asataga"ujar gua dalam hati sambil tangan gua mainin kain di meja.

"ma cuma makan keluarga aja kok harus pakek dress sih"seru gua

"udah tunggu aja bentar lagi jisoo nanti kamu tau"

"hmmm okelah"

Dan seseorang dateng dia tinggi dan berkacamata setalannya juga keren walaupun warna hitam

Dan seseorang dateng dia tinggi dan berkacamata setalannya juga keren walaupun warna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan di belakang nya menyusul kedua orang tuanya.

"hai"sapa dia ke gua

"hai juga" saha ni orang sksd amat tegur gua dalam hati

Terus dia senyum ke gua dan gua senyum balik terus dia duduk sebalah gua. "Hidih saha yang nyuruh duduk coba jangan jangan salah kursi ni orang" dalam hati gua sambil melihat dari ujung mata.

"oke pak kita mulai aja ya jadi kapan nih kita tentukan tanggal pernikannya?" tanya papa dengan orang tua lelaki itu

"nikah?" sentak gua dengan nada ngegas dan di lihat oleh lelaki itu sambil tersenyum.

"iya jisoo kamu di jodohkan sama yang di sebelah kamu itu"ujat mama sambil senyum senyum

"dia?" gua nunjuk dengan jempol kiri

"iya gua,oh kenalin gua kim seokjin" ujar laki laki itu

"oo.Oh gua kim jisoo"kenalan balik

"ke atas aja sana kalian biar kami orang tua yang" papa nyu

ruh gua pergi ke atas sama jin.

"yau dah yuk jisoo"sambil ngasi tangan buat gua pegang

"oh ok yuk" sambil jalan dan melupakan tangan jin.

Dan sesampainya gua dan jin di balkon yang terdengan cuma suara mobil yang padat di daerah gangnam karena kami sama sama canggung dwn keadaan langin tidak terlalu cerah sedikit mendung,tiba tiba jin membuka percakapan.

"jisoo"sambil memandang langit yang mendung.

"ya?" sambil nunduk karena gua takut sama petir

"kamu .....ztarrrrrr"omongan jin terpotong oleh suara petir yang mengkilap

Dan gua teriak"aaaaaaa" sambil menutup telingan dan air mata lolos jatuh ketangan gua dan tangan gua mulai bergetar dengan kencang.

"jisoo kamu kenapa?" tanya jin

"...."

"jisoo"teriak jin kepada gua sambil memegang tangan gua yang getar

"...."

Dan jin meluk gua,gua pun menenggelamkan muka gua ke dada jin sambil menangis menahan takut. Dan jin mengelus rambut gua sambil bilang"enggak papa jisoo ada aku udah ya"sambil mencium puncak kepala gua.


Autor baper ini woy T.T

Dan gua pun kembali ke bawah dengan digendong ala ala gitu yang di depan itu loh oleh jin dan gua masih nangis beberapa segukan.

"kenapa jisoo?" tanya mama gua khawatir.

"jisoo liat petir tadi tante"sambil jin yang masih gendong gua

"oh dia takut banget sama petir"sambil ngelus rambut gua.

"saya izin anter pulang dia ya tante"sambil bawa gua ke luar restoran.

"oh iya hati hati ya"seru keluarga dan keluarga jin.

Dan gua pun di bawa ke mobil jin yang ada di parkiran masih dalam keadaan di gendong dan gua pun di masuk kemobil dan di pasangkan sabuk pengaman. Di situ gua masih nunduk dan memainkan tangan gua saking takutnya gua sama petir tanpa terasa gua memainkan tangan gua sampai berdarah. Tak lama kemudian jin masuk.

"jisoo... Udah ada aku disini"teriak jin sama gua sambil megang tangan gua.

"hah?"seru gua sambil linglung dan mata sembap

"udah maini tangan kamu berdarah kan tuh tangan kamu"seru jin sambil ambil kotak p3k di depan kursi yang diduduki gua.

"...."gua masih diem karena saking takutnya gua sama petir takut setakut takutnya sama petir

"aku obatin nanti kalo sakit bilang ya"sambil ngolesin obat di luka tangan gua.

"aaww shhh"rintih gua karena pedih.

"eh sorry sorry bentar ya jisoo"sambil tiup luka gua dan pasangin plester.
"udah lukanya udah aku obatin jangan mainin tangan nya lagi jadi tenang aja ok ada aku kok"sambil menyalakan mobil.

"kamsahamnida"sambil sedikit nunduk.

"nee"sambil melajukan mobil

happy reading guys
See you next part jangan lupa tinggal kan jejak komen dan vote ya :)

Marriage l kim seokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang