Sudah hampir satu jam Anna dan padrenya melewati perjalanan mereka.
Saat ini yang terlihat beberapa petani yang mengurus sawah mereka. Para istri petani mengantar bekal makan siang untuk suami-suami mereka.
Ada beberapa masyarakat desa setempat yang menyapanya dan padrenya. Ah, bukan beberapa tapi setiap orang yang dilewati mereka pasti menyapa mereka.
Bibir Anna sampai terasa kaku membalas senyum sapa yang masyarakat berikan. Meskipun wajahnya tertutup oleh kaca helm, tapi Anna merasa sungkan jika tidak membalas senyum hangat yang mereka berikan.
Entah ada apa dengannya itu, sampai-sampai untuk tidak membalas senyum hangat itu terasa susah baginya.
" Anna berhenti disini, itu rumah sahabat padre " raut muka padrenya terlihat berseri-seri seperti mendapat sebuah lembah emas saja.
Inikah yang dinamakan pertemuan sahabat lama yang sudah tidak pernah bertemu kembali??
Anna jadi ingin memiliki sahabat seperti sahabat padrenya itu, atau mungkin memiliki sifat yang supel seperti padrenya. Tidak seperti dirinya, temannya hanya ada beberapa saja bahkan dapat dihitung dengan jari-jarinya itu.
Wajah padrenya begitu menyiratkan kebahagiaan rindu yang lama. Tanpa sadar Anna juga ikut tersenyum.
" Anna ayo, parkirkan saja sepeda motor ini disini. Kita lanjutkan dengan berjalan kaki " tangan padrenya sudah menunjuk-nunjuk ke arah rumah yang tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
Mungkin jika dibandingkan dengan rumah-rumah disekitarnya, rumah itu cukup mencolok dengan bentuk persegi panjang dan dibuat memanjang dari arah timur ke barat. Dengan dinding rumah terbuat dari kayu dan dihiasi dengan berbagai lukisan. Atap rumahnya terbuat dari daun rumbia serta lantainya terbuat dari bambu atau enau.
Rumah sahabat padre itu merupakan rumah adat khas dari Aceh. Anna ingat betul kalau nama dari rumah itu adalah Krong Bade.
Dengan ciri khasnya pula yaitu memiliki anak tangga dengan jumlah yang ganjil.
Rumah itu tampil berebeda dengan rumah yang lain, pasalnya ini di daerah jawa yang setiap rumah memiliki bentuk seperti rumah jawa selayaknya.
Unik sekali sahabat padrenya itu, mungkinkah dia akan jauh lebih unik lagi dari padrenya itu.
Sungguh Anna menyukai hal yang berbeda dari yang lain, entah itu disukai orang ataupung dibenci orang Anna tetap menyukainya.
Gimana-gimana?? Penasarankan gimana si sahabat Padre. Maaf ya, terlalu sedikit :v ♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Padre
Short Story. . . . . .Cerita sederhana, berbagi pengalaman dengan sedikit imajinasi disana. Harap bisa menghibur.