Bagian 13 - Liburan Kelulusan

4.4K 827 92
                                    

Warning! Mengandung part menyerempet 18++

***************************************************************************************


"Cukup kita yang tahu."


"Kak Dewa, tas ranselnya mana?"

Dewa berbalik, menatap kosong pada Lafy. Lalu sesaat kemudian menepuk dahinya sendiri. "Astaga. Lupa, Fy. Sory, bentar ku ambil."

Gadis itu menghela napas sambil geleng-geleng. "Ini udah di dalem pesawat, Kak. Untung udah dibawain Raja. Tuh."

Dewa berbalik pada Raja yang duduk di barisan belakangnya, lalu nyengir meminta maaf. "Baru kali ini gue lihat orang naik pesawat, mau liburan, bawa badan doang," gerutu Raja seraya menyodorkan tas.

"Sory," gumam Dewa.

"Makanya, kalau banyak pikiran tuh dibagi, nggak usah galau sendirian."

Saran Raja itu sepenuhnya diabaikan Dewa, pria itu justru pura-pura tidak dengar dan menoleh ke sembarang arah.

"Di dalem pesawat nggak boleh main handphone," sindiran Lafy itu jelas didengar oleh Devon yang memang sedang mengotak-atik handphone-nya. Namun pria itu justru sepenuhnya mengabaikan.

Hingga sesaat kemudian, handphone itu raib. "Apaan sih?!" tukas Devon kesal.

"Lo mau satu pesawat kecelakaan gara-gara lo?" sahut Raja, mematikan benda itu lalu menyimpannya. "Aman, Fy. Tenang."

Lafy hanya bergumam tanpa menoleh ke belakang. "Thanks."

"Tukang cari muka," gerutu Devon.

"Gue udah punya muka. Ngapain lagi dicari?" balas Raja.

"Ck!" kesal, Devon menginjak kaki Raja. Seketika dibalas oleh pria itu dengan menendang betisnya.

"Guys, are you five?" tegur Lafy sambil memutar mata jengah, masih tanpa menoleh ke belakang.

Barulah saat itu kegaduhan berhenti.

"Lo masih berantem sama Lafy?" bisik Raja.

"Siapa yang berantem sih? Orang nggak ada apa-apa juga," tukas Devon sambil memejamkan mata untuk menghindari pertanyaan selanjutnya.

Lafy masih mendiamkannya dan Devon juga tidak berusaha mengajaknya berbicara. Yang bisa ia lakukan hanya mencari gara-gara di sana-sini, supaya Lafy memarahinya seperti biasa. Sayangnya, usaha konyol itu gagal total.

***

Liburan mereka berlangsung lancar. Rama dan Layla bersenang-senang, nyaris seperti sedang berbulan madu dan dunia milik mereka berdua. Begitu juga Bang Andy dengan istrinya.

Tinggal Lafy yang harus 'mengasuh' Dewa, Devon dan Raja.

Butuh seharian 'menjinakkan' Devon dan Raja yang sepertinya sedang kelebihan adrenalin sehingga berusaha bertanding dalam hal apa pun. Mereka menggunakan area gym, lomba renang berbagai gaya, bahkan mulai adu panco dan berakhir dengan Raja kalah karena Devon menang dalam melawannya karate.

"Anggar! Kita tanding pakai pedang sekarang," tantang Raja tidak terima. Devon sudah menyeringai, hendak menerima tantangan itu ketika Lafy meneriaki agar membereskan koper mereka yang berserakan terbengkalai di pintu masuk sejak datang.

Kalau Devon dan Raja terlalu banyak energi, sebaliknya, Dewa justru seperti tidak punya daya hidup. Lafy bahkan butuh beberapa kali mengingatkan sebelum pria itu akhirnya beranjak untuk makan.

HIDDEN (The PLAYERS 4 - Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang