Aku Luna, dan aku harus mengikuti kelas tambahan agar aku dapat lulus dengan cepat, begitupun Lala. Aku adalah mahasiswa tingkat 3, aku berada di awal semester 5 sekarang.
Karena aku mengambil kelas tambahan agar cepat lulus, aku harus mengambil kelasnya Profesor Aldo. Saat aku memasuki kelas, aku mengambil tempat duduk di bagian tengah pojok kanan kelas, aku duduk bersama Lala. Awalnya pelajaran berlangsung cukup normal, aku langsung mengajak Lala untuk membeli kopi sebelum kelas selanjutnya dimulai. Aku sangat mengantuk, aku kurang tidur semalam. Saat aku sudah membereskan barang – barangk dan bersiap untuk keluar dari barisan, tiba – tiba aku menabrak senior Farhan yang sedang melintas dan lembar – lembar kertas yang ada di kedua tanganku langsung berhamburan kemana – mana.
"Maaf kak, tadi aku tidak melihat kamu lewat." Kataku sambil membereskan barangku yang berserakan di lantai.
Dia hanya menatapku dengan tatapan yang sangat dingin, menatap begitu lamanya tanpa sama sekali membantuku yang sedang kerepotan membereskan kertas – kertasku yang berceceran. Saat aku akan mengambil buku manajemenku yang sangat besar di lantai dekat kaki Farhan, dia malah menendangnya ke arahku dan bukan membantuku. Aku langsung menatapnya kesal, diapun sebaliknya. Kami bertatapan cukup lama hingga suasana dicairkan oleh Lala yang membantuku, diapun menoleh ke arah temannya yang sudah menunggunya di ambang pintu ketika mereka memanggilnya dan langsung pergi begitu saja.
"Dia kenapa sih sombong sekali?! Kenapa kamu malah diam saja begitu ketika diperlakukan seperti itu olehnya? Kalo aku jadi kamu sih aku akan sangat kesal." Kata Lala sambil membantuku untuk bangun. "Mentang – mentang dia terkenal dan sangat disukai banyak perempuan di kampus ini, bukan berarti dia bisa memperlakukanmu seperti tadi."
"Sudahlah, ayo kita pergi beli kopi. Aku tidak mau kita ketinggalan kelasnya Profesor Ani."
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
RomanceHidupku sangat sempurna. Mendapatkan beasiswa di universitas ternama, teman yang sangat baik, dan sewa kos gratis selama dua tahun, walaupun itu dibayar oleh kakekku, tetap saja gratis. Dan semua langsung berubah drastis ketika aku mengenal senior...