Kelas Profesor Ani ini sangat membosankan, untungnya aku sudah membeli kopi tadi, jadinya aku tidak terlalu mengantuk. Aku masih kepikiran tentang kejadian tadi bersama senior Farhan. Kenapa dia begitu tega sama aku? Apa karena aku ini bukan perempuan yang cantik dan bergaya asal – asalan? Bukannya dia sangat ramah sekaligus pendiam.
Aku tidak menangkap apapun yang di ajarkan oleh Profesor Ani tadi, tapi untungnya Lala mencatat semua materi, jadi aku bisa meminjam catatannya untuk ku pelajari dan catat ulang. Saat aku berjalan menyusuri koridor kampus, aku melihat Farhan dan dua temannya Andre dan Kemal dari jauh menuju arah yang berlawanan denganku. Kalau dibadingkan dengan kedua teman dekatnya itu, Farhanlah yang paling tinggi, kemal yang paling gendut dan Andre yang paling berotot. Farhan sedikit kurus, tapi juga gagah. Saat mereka mendekat, aku langsung menundukkan kepala ku, berharap Farhan tidak mengenali ku, aku pun masih sedikit agak kesal dengan perlakuannya padaku tadi. Saat mereka melintas, tiba – tiba Farhan menarik tanganku dan membiarkan kedua temannya berjalan mendahuluinya. Dia memasukkan tangan kirinya ke dalam saku jaketnya. Dia mengeluarkan sesuatu dan langsung menaruhnya di tanganku. Dia memberikannya kepadaku tanpa menoleh sedikitpun ke arah ku.
'apa ini? Ini dingin'
Ternyata yang dia berikan kepadaku adalah sekaleng kopi dingin khas vending machine. Aku melirik sekaleng penuh minuman itu baik – baik, hanya khawatir Farhan akan meracuni ku. Tapi yang ku temukan adalah kertas yang sengaja ditempel.
'Maaf'
Heh? Apa – apaan ini. Aku jadi sangat canggung, kenapa Lala malah pulang duluan disaat seperti ini. Kenapa dia tiba – tiba memberikanku ini? Kenapa tidak langsung meminta maaf saat kejadian diantara kita itu terjadi? Aku langsung membuka dan meminum minuman tersebut dengan sangat kesal dan juga malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED
RomanceHidupku sangat sempurna. Mendapatkan beasiswa di universitas ternama, teman yang sangat baik, dan sewa kos gratis selama dua tahun, walaupun itu dibayar oleh kakekku, tetap saja gratis. Dan semua langsung berubah drastis ketika aku mengenal senior...