Ilunga : 02

5 4 0
                                    

Happy reading...

Shawn Mendes sejujurnya sangat malas untuk pergi ke kampus hari ini. Rasanya ia ingin tidur saja dirumah, tetapi ia sudah janji dengan seorang gadis yang pasti menunggunya di kampus.

Shawn Mendes pastinya tidak ingin gadis itu kecewa dengan dirinya karena tidak datang.

Sekarang Shawn bergegas ke kampus, dengan baju polos warna hitam, jeans hitam yang sedikit robek pada bagian lutut, sepatu Vans berwarna biru navy, dan sebuah tas hitam yang ia panggul.

Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal, diiringi sebuah musik di radio mobilnya. Hingga, ditengah perjalanan ia hampir menabrak seorang gadis yang sedang kesusahan membawa buku yang cukup banyak. Alhasil buku yang gadis itu bawa nyaris terjatuh dari tangan nya. Gadis itu terlihat geram dan menghampiri seseorang yang berada di dalam mobilnya.

"BUKA KACA LO!" Teriak gadis itu sambil memukul kaca pada mobil itu.

Dan ketika gadis itu tau siapa seseorang yang hampir menabraknya tadi, ia membulatkan matanya dan menutup mulutnya menahan kesal. Dia adalah Shawn, laki-laki yang mengerjai Izel kemarin. Dan sekarang, ia ingin menabrak Izel.

"Lo lagi Lo lagi! Bisa gak sih Lo ga ganggu Gue?" Tentu saja Shawn sebagai seseorang yang hampir menabrak gadis itu nyengir tanpa dosa.

"Turun Lo!"

Ketika Shawn turun dari mobil nya, ingin rasanya Izel menenggelamkan Shawn hari ini juga!

"Sorry"

Izel memutarkan matanya dan segera memungut buku-buku yang terjatuh tadi. Dengan perasaan bersalah, Shawn membantu Izel menyusun buku-bukunya.

"Gue anterin ya? Lo mau kemana? Ya sebagai permintaan maaf" ucap Shawn tulus.

"Gak usah! Gue bisa sendiri" Izel berdiri dengan buku-bukunya. Berat sih, tapi kalau bukan karena disuruh dosen yang merayu dirinya dengan nilai, mungkin tentu saja Izel akan menolak membawa buku yang tebalnya tak terkira ini ke kampus lain. Izel memang sangat terobsesi dengan nilai, apapun yang dilakukannya harus berjalan dengan sempurna, dan Izel tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.

"Emang Lo mau kemana?" Tanya Shawn dengan tersenyum.

"Ke Kampus Relation Public." Setelah mendengar nama tempat yang disebutkan oleh Izel, ia semakin menawarkan tumpangan itu pada Izel, karena ia sangat kasihan melihat gadis itu membawa buku yang sangat banyak dicuaca yang semakin lama semakin terik. Ya untung-untung sebagai rasa permintaan maaf karena sudah mengerjai Izel kemarin.

"Itu kampus Gue, bareng Gue aja, lagian sebagai rasa minta maaf Gue ke Lo soal kejadian kemarin sama hari ini. Lo mau ya?"

Izel berfikir sejenak, tapi apa yang di katakan oleh Shawn ada benarnya juga. Kalau begini kan dia jadi kerepotan sendiri, lagian bukan Izel namanya yang suka menyia-nyiakan kesempatan.

"Okay, Gue ikut Lo"

Shawn tersenyum manis dan segera memasuki mobilnya bersama Izel.

Setelah sampai di Kampus Shawn, Izel mengucapkan Terima Kasih kepada Shawn yang telah memberikan Izel tumpangan hingga sampai tujuan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ILUNGA •Shawn Mendes FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang